KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Ragam Aspek Geografi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Geografi yang berjudul Makalah Ragam Aspek Geografi ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Ragam Aspek Geografi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Ragam Aspek Geografi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Indonesia, November 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kenyataannya banyak orang awam salah memahami ilmu geografi. Mereka memandang geografi hanyalah sebagai ilmu sederhana tentang nama suatu tempat berikut sederet hafalan. Kenyataan ini membuat geografi kurang diminati. Ada juga yang menganggap geografi identik dengan membuat peta, sehingga dalam praktiknya geograf harus terampil membuat peta. Semua anggapan tersebut kurang tepat. Di geografi memang ada sederet teori tetapi bukan hanya untuk dihafal. Ada juga bahasan tentang peta dengan tujuan untuk mendukung pembelajaran terkait dengan lokasi. Bahkan, geografi juga mendorong perkembangan teknologi. Banyak forum-forum geograf dan seminar diadakan untuk menyebarluaskan perkembangan geografi. Ya, karena geografi masih sangat luas ruang lingkup serta objek studi yang ada di dalamnya.
Ilmu geografi mempunyai keterkaitan dengan ilmu yang lain. Keterkaitan ini membuat geografi dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek sosial dan aspek fisik. Pembedaan aspek ini juga menggambarkan ruang lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer, litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Semua komponen tersebut masuk dalam objek studi geografi. Dalam mengkaji semua gejala dan fenomena geosfer dilakukan secara terpadu antar komponennya. Tidak lagi memisahkan gejala alam dan gejala sosial, karena geografi menganut prinsip keterkaitan. Hanya saja, guna mempermudah menemukan keterkaitan antar fenomena, geografi menggolongkannya berdasarkan aspek-aspek geografi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Ragam Aspek Geografi ini adalah sebagai berikut:
- Apa yang dimaksud dengan aspek dan ruang lingkup geografi?
- Apa yang dimaksud dengan objek studi geografi?
- Bagaimana struktur geografi?
- Apa saja bidang lapangan kerja geografi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Ragam Aspek Geografi ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui aspek dan ruang lingkup geografi.
- Untuk mengetahui objek studi geografi.
- Untuk mengetahui struktur geografi.
- Untuk mengetahui bidang lapangan kerja geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek dan Ruang Lingkup Geografi
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, ruang lingkup geografi terus berkembang. Hal ini disebabkan pertalian geografi dengan ilmu-ilmu lain. Geografi tidak bisa lagi dikelompokkan sebagai ilmu sosial atau ilmu eksak karena keduanya ada dalam geografi. Namun yang jelas, lingkup geografi adalah segala sesuatu yang ada dalam geosfer.
1. Aspek Fisik dan Aspek Sosial
Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi. Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lain dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati. Aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan dengan pola hidup manusia. Hubungan geografi dengan aspek ilmu yang lain melahirkan ilmu baru. Sebagai contoh, hubungan geografi dengan biologi melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi, hubungan geografi dengan antropologi melahirkan antropogeografi, dan hubungan geografi dengan fisika melahirkan geofisika. Kedua aspek dalam geografi ini menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama.
a. Geografi Fisik
Geografi fisik mempelajari lanskap atau bentang alam fisik bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu.
b. Geografi Manusia
Geografi manusia mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya.
Antara geografi fisik dan geografi manusia sangat berkaitan. Lingkungan fisik membatasi dan mengatur kondisi yang berpengaruh terhadap perilaku manusia dan budaya. Sebagai contoh, iklim tertentu cocok untuk pertumbuhan jenis tanaman tertentu. Tanaman seperti padi, tumbuh subur di daerah yang banyak menerima curah hujan. Akan tetapi, agar manusia tetap dapat menanam padi di daerah kurang hujan, mereka melakukan modifikasi lahan dengan membuat saluran pengairan dan kadang-kadang mengeksplorasi lingkungan fisik. Penebangan hutan untuk memperluas lahan pertanian dan permukiman adalah contoh eksplorasi lingkungan fisik lainnya. Keingintahuan tentang interaksi antara lingkungan fisik dan manusia yang kompleks menjadi alasan penting dalam mempelajari geografi.
Geografi memberikan informasi yang penting dan berguna bagi kehidupan di bumi. Pengetahuan geografi seperti pengenalan lokasi, tempat-tempat, dan negara-negara membantu kita mengenal kejadian global serta lokal yang berdampak terhadap kehidupan. Sebagai contoh, bencana lingkungan gempa bumi terjadi di Kota Bam, Iran, banjir yang melanda Jakarta, dan angin topan menerjang wilayah di Amerika Utara. Geografi membantu kita mengetahui tempat-tempat di bumi melalui peta, mengerti karakteristik tempat-tempat itu, dan menjelaskan mengapa bencana lingkungan tersebut terjadi.
Lebih lanjut, Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai wilayah seluas 5.179.827 km2. Sekitar dua pertiga wilayah Indonesia adalah laut. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, penduduk yang mendiaminya berjumlah 206.264.595 jiwa. Indonesia mempunyai tanah yang subur dan sumber daya alam yang beragam serta melimpah. Akan tetapi, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki masih di bawah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Adalah sangat penting bagi kita sebagai penduduk Indonesia untuk lebih mengerti, memahami, dan lebih memerhatikan lingkungan sendiri serta negara-negara lain di dunia. Geografi akan membantu melihat perbedaan negara-negara di dunia yang saling tergantung satu dengan lainnya serta dampak satu negara dengan lingkungannya terhadap negara lain. Selain pengetahuan dan perhatian terhadap lingkungan tempat tinggal, belajar geografi juga memerlukan penguasaan dan keterampilan untuk memproses informasi geografi. Keterampilan yang perlu dimiliki dalam mempelajari geografi, yaitu:
- Kemampuan mengumpulkan, menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi geografi serta data statistik.
- Kemampuan mengenali pola-pola atau kecenderungan serta menggunakannya untuk menjelaskan dan memprediksi keterkaitan.
- Kemampuan menyajikan konsep geografi dalam bentuk diagram, grafik, dan tabel statistik.
Banyak kemajuan teknologi telah dicapai manusia. Kerusakan lingkungan fisik yang terjadi diharapkan dapat diperbaiki dengan adanya teknologi baru. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari belajar geografi, kita dapat melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga serta melindungi lingkungan. Kita juga diharapkan dapat memelihara keselarasan hubungan antara lingkungan fisik dan manusia.
2. Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala fenomena atau gejala pada geosfer. Geosfer merupakan lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer, litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai batasan kajian, meskipun begitu semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti litosfer, mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan (litologi), bentuk lahan, dan tanah. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang terjadi di geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan interelasi unsur-unsur di dalamnya.
Ilmu geografi dapat diterapkan dalam kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu geografi banyak membantu manusia dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia di bumi. Dalam buku “The Scope of Geography”, Rhoads Murphy menulis tentang ruang lingkup kajian geografi. Ruang lingkup kajian geografi terdiri atas tiga hal, yaitu:
- Persebaran dan keterkaitan (relasi) manusia di bumi serta aspek keruangan dan pemanfaatannya bagi tempat hidup manusia.
- Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari kajian keanekaragaman wilayah.
- Kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ruang lingkup geografi berkaitan dengan aspek lingkungan fisik alam dan aspek lingkungan manusia. Fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan ruang lingkup geografi dapat dijelaskan dengan pendekatan geografi di mana analisisnya menggunakan pertanyaan 5W 1H.
B. Objek Studi Geografi
Pada dasarnya bumi yang kita huni ini merupakan objek kajian geografi. Objek kajian ini dapat dibagi menjadi objek material dan objek formal.
1. Objek Material
Meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer. Letak geografi dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan letak geomorfologi. Contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan letak kultural.
Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia (budaya). Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi atmosfer (meteorologi dan klimatologi), litosfer (geologi, geomorfologi, dan pedologi), hidrosfer (oseanografi dan hidrologi), serta biosfer (botani dan zoologi). Bentang lahan budaya atau lingkungan manusia meliputi geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, geografi ekonomi, dan lain-lain.
2. Objek Formal
Merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dari sudut geografi. Cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah, serta waktu.
a. Sudut Pandang Keruangan
Melalui sudut pandang keruangan, objek formal ditinjau dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita bisa mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan (aksesibilitas), dan sebagainya.
b. Sudut Pandang Kelingkungan
Sudut pandang ini diterapkan dengan cara mempelajari suatu tempat dalam kaitannya dengan keadaan suatu tempat beserta komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen tersebut terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
c. Sudut Pandang Kewilayahan
Pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan perbedaannya antarwilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut pandang ini kemudian muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa dalam komponen atmosfer.
d. Sudut Pandang Waktu
Objek formal dipelajari dari segi perkembangan dari periode ke periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh: perkembangan wilayah dari tahun ke tahun dan kondisi garis pantai dari waktu ke waktu.
C. Struktur Geografi
Pada sejarah dan perkembangan konsep geografi, bahwa geografi sekarang berbeda dengan geografi dahulu. Geografi kuno lebih berorientasi pada struktur geografi ortodoks sesuai dengan perkembangan paradigma. Geografi ortodoks bersifat determinisme. Berbeda dengan geografi modern yang mewujudkan suatu studi geografi yang integrated. Tidak lagi tampak pemisahan antara studi fisik dan studi sosial. Keduanya hanya dibedakan antara teori dan penerapannya dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Antara geografi ortodoks dan geografi terpadu sangat terlihat perbedaannya jika kita mengkaji struktur yang ada di dalamnya.
Dalam geografi ortodoks terdapat pemisahan di antara lingkup geografi. Sekat yang ada seolah memecah geografi menjadi ilmu pengetahuan sendiri. Konsentrasi di lingkup fisikal menghasilkan ilmu geomorfologi, hidrologi, klimatologi, pedologi, dan lain sebagainya. Sementara itu, konsentrasi di lingkup manusia menghasilkan ilmu-ilmu seperti geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi pedesaan, geografi kemasyarakatan, dan sebagainya. Sementara itu, sekat regional membagi geografi berdasarkan zona dan kultur. Dengan demikian, ciri khas geografi ortodoks adalah penekanan studi geografi berdasarkan komponen geosfer yang dipelajari.
Berbeda dengan geografi terpadu, struktur geografi ini mengkaji objek geografi dengan tiga pendekatan yang bisa digunakan. Satu pendekatan bisa saja melibatkan berbagai cabang ilmu geografi. Misalnya saja, studi tentang banjir dengan pendekatan analisis keruangan bisa melibatkan ilmu hidrologi, klimatologi, pedologi, bahkan geografi penduduk. Begitu juga dengan pendekatan analisis kompleks wilayah, dalam penerapannya untuk mengkaji masalah geografis pasti melibatkan berbagai cabang ilmu geografi. Menggunakan pendekatan-pendekatan ini akan terlihat bagaimana pola kesatuan cabang-cabang ilmu geografi. Bagaimana komponen geosfer saling terkait, seperti iklim yang terkait dengan perairan, lahan terkait dengan tanah, kondisi hidrologi, dan komponen kependudukan lainnya.
D. Bidang Lapangan Kerja Geografi
Para geograf dapat bekerja di banyak bidang lapangan kerja. Mereka ada yang menjadi pengajar atau dosen di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Bidang lain yang dapat dimasuki adalah menjadi pegawai pemerintah pusat atau daerah sebagai perencana tata ruang wilayah, ahli tata guna lahan, ahli hidrologi, ahli kependudukan, ahli kartografi, dan ahli pengindraan jauh.
Para geograf dapat juga bekerja di swasta yang bergerak di bidang pertambangan, lingkungan hidup, kehutanan, dan industri serta jasa perdagangan dan konsultan teknik. Contoh: Perusahaan tambang multinasional dan nasional, perusahaan hak pengusahaan hutan (HPH), lembaga swadaya masyarakat (LSM) multinasional dan nasional, industri perkayuan, perusahaan konsultan teknik, serta perusahaan penjual perangkat lunak (software) SIG (Sistem Informasi Geografis) dan citra satelit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan geografi dengan aspek ilmu yang lain melahirkan ilmu baru. Sebagai contoh, hubungan geografi dengan biologi melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi, hubungan geografi dengan antropologi melahirkan antropogeografi, dan hubungan geografi dengan fisika melahirkan geofisika. Geografi memberikan informasi yang penting dan berguna bagi kehidupan di bumi. Pengetahuan geografi seperti pengenalan lokasi, tempat-tempat, dan negara-negara membantu kita mengenal kejadian global serta lokal yang berdampak terhadap kehidupan.
Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia (budaya). Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi atmosfer (meteorologi dan klimatologi), litosfer (geologi, geomorfologi, dan pedologi), hidrosfer (oseanografi dan hidrologi), serta biosfer (botani dan zoologi). Struktur geografi ini mengkaji objek geografi dengan tiga pendekatan yang bisa digunakan. Satu pendekatan bisa saja melibatkan berbagai cabang ilmu geografi.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini dengan sungguh-sungguh, mudah-mudahan akan dapat memahami geografi secara holistis.
DAFTAR PUSTAKA
Anjayani, Ani dan Tri Haryanto. 2009. Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Caroline, Arnold. 2003. Geografi Aktivitas untuk Menjelajah, Memetakan, dan Menikmati Duniamu. Bandung: Pakar Raya.
Daldjoeni, N. 1996. Perkembangan Filsafat Geografi dari Herodotus sampai Hagget. Bandung: Alumni.
Diktat Kuliah. 1997. Pengantar Geografi. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Elizabeth Achelis. 1986. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta: PT Widyadara.
Grollier International; Inc. 1989. Planet Bumi. Jakarta: Widyadara.
Hamparan Dunia Ilmu Time-Life. 1996. Alam Semesta. Jakarta: Tira Pustaka.
Tham, Yoke Chun. 1997. Understanding Geography 3. Singapore: Longman.
Valentine, Fam. 2001. Interactive Geography 3. Singapore: Pan Pacific Publications (S) Pte Ltd.