Makalah Gempa Bumi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Gempa Bumi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Gempa Bumi ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Gempa Bumi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Gempa Bumi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, di antara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.

Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba-tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian gempa bumi?
  2. Apa penyebab gempa bumi?
  3. Bagaimana tanda-tanda terjadinya gempa bumi?
  4. Bagaimana upaya sebelum, ketika, dan sesudah gempa bumi?
  5. Bagaimana kerusakan dan korban gempa bumi?
  6. Wilayah mana saja yang rawan gempa bumi?
  7. Bagaimana upaya penanggulangan gempa bumi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer. Momen magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Richter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo.

Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi skala Mercalli.

B. Penyebab Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya.

Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

C. Tanda-tanda Terjadinya Gempa Bumi

Pada umumnya ada beberapa gejala atau tanda terjadinya gempa bumi. Gempa vulkanik biasanya didahului oleh terjadinya gempa bumi lokal di sekitar gunung api dengan intensitas yang sering, adanya suara gemuruh di dalam gunung, meningkatnya suhu di kawah gunung, keringnya mata air di sekitar gunung, dan turunnya hewan dari puncak gunung. Adapun gejala atau pertanda yang muncul sebelum terjadinya gelombang tsunami akibat gempa bumi tektonik yang terjadi di dasar laut adalah airnya surut secara tiba-tiba. Selang beberapa menit kemudian akan muncul ombak dengan gelombang besar. Tanda-tanda tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengenal fenomena alam sebelum terjadinya gempa bumi.

D. Wilayah Rawan Gempa Bumi

Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami dalam periode waktu. Gempa bumi di ukur dengan menggunakan alat seismograf. Tipe gempa bumi meliputi gempa bumi vulkanik (gunung api), gempa bumi tektonik, dan gempa bumi tumbukan. Bencana alam di Indonesia terjadi karena Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Posisi geografis Indonesia yang di apit oleh dua samudera besar dunia (samudra Hindia dan samudra Pasifik).
  2. Posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia (lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik).
  3. Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam.

Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng benua Asia, lempeng benua Australia, lempeng samudra Hindia, dan lempeng samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik yang memanjang dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan daratan rendah yang sebagian di dominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.

Gempa bumi yang di sebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudra. Dengan wilayah yang sangat di pengaruhi oleh penggerak lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar di sebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya. Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatra, pantai selat pulau Jawa, pantai selatan dan utara pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Daerah Maluku adalah daerah yang rawan bencana tsunami.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma-magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.

E. Upaya Penanggulangan Gempa Bumi

1. Sebelum Terjadi Gempa

Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi gempa adalah sebagai berikut:

  • Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika terjadi gempa.
  • Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga jika terjadi gempa.
  • Periksa apakah rumah kokoh fondasinya.
  • Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah.
  • Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat dikunci.
  • Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak.

2. Saat Terjadi Gempa

Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat saat terjadi gempa adalah sebagai berikut:

  • Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
  • Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
    Carilah tanah lapang.
  • Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dari dalam bangunan, carilah meja atau benda lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
  • Jauhi jendela kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin akan jatuh.
  • Jika kamu berada di pegunungan, waspadalah terhadap runtuhan batu dan tanah longsor.
  • Jika kamu berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak tinggi karena gempa di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
  • Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
  • Berdoa, Mohon perlindungan dari Sang pencipta.

3. Setelah Terjadi Gempa Bumi

Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat setelah terjadi gempa adalah sebagai berikut”

  • Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
  • Jauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
  • Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat yang memerlukan bantuan.
  • Hubungi serta cek keluarga dan sanak keluarga.
  • Hubungi pihak-pihak yang dapat memberikan pertolongan.

4. Penyelamatan dan Pemulihan Pasca Gempa

Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat untuk penyelamatan dan pemulihan akibat gempa adalah sebagai berikut:

  • Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi korban.
  • Melakukan penyelamatan.
  • Menyediakan bantuan medis.
  • Menyediakan MCK (mandi, cuci, kakus), air minum, dan makanan.
  • Menyediakan pendidikan darurat.
  • Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
  • Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas lainnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Momen magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

B. Saran

Melalui pembahasan dalam makalah ini diharapkan siswa, maupun para pembaca mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang gempa bumi, proses terjadinya gempa bumi, penyebab terjadinya gempa bumi, akibat yang ditimbulkan, dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi#Penyebab_terjadinya_gempa_Bumi

http://www.ensikloblogia.com/2016/12/pengertian-gempa-bumi-tanda-tanda-dan.html

http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/08/pencegahan-dan-penanggulangan-gempa-bumi.html

http://edukasi.kompas.com/read/2014/09/16/07300061/Ada.28.Wilayah.Rawan.Gempa.dan.Tsunami.di.Indonesia

Download Contoh Makalah Gempa Bumi.docx