Makalah Divisi Gnetophyta

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Divisi Gnetophyta ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Divisi Gnetophyta ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Divisi Gnetophyta ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Divisi Gnetophyta ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gnetophyta adalah divisi dari anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Di Indonesia contohnya adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) yang merupakan anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya berhadapan. Batangnya berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun. Buah dan daun muda melinjo dapat disayur, bijinya dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling maju di antara keempat divisi pada gymnospermae.

Struktur anatomi yang mendekati angiospermae menjadi pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur pembuluh. Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat hutan hujan tropis. Genus Welwitschia merupakan semak gurun yang cukup populer di Afrika. Melinjo (Gnetum gnemon) sepintas tidak berbeda dengan angiospermae.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian gnetophyta?
  2. Bagaimana ciri-ciri gnetophyta?
  3. Bagaimana klasifikasi gnetophyta?
  4. Apa manfaat gnetophyta?

BAB II 
PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Gnetophyta

Gnetophyta adalah divisi dari anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Di Indonesia contohnya adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) yang merupakan anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya berhadapan. Batangnya berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun. Buah dan daun muda melinjo dapat disayur, bijinya dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling maju di antara keempat divisi pada gymnospermae. Struktur anatomi yang mendekati angiospermae menjadi pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur pembuluh. Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat hutan hujan tropis. Genus Welwitschia merupakan semak gurun yang cukup populer di Afrika. Melinjo (Gnetum gnemon) sepintas tidak berbeda dengan angiospermae.

Melinjo termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki lamina dan petiolus saja, melinjo mempunyai circumscriptio ovalis (jorong). Interveniumnya seperti kertas (papyraceus). Permukaan daunnya licin mengkilat (laevis nitidus). Nervationya menyirip (peninervis). Margo bertepi rata (integer), apex meruncing (acuminatus) dan basisnya runcing (acitus).

Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda, biji dan bunganya dapat disayur. Bijinya dibuat menjadi emping, kulit kayunya dapat dijadikan sebagai bahan kertas.

B. Ciri-ciri Gnetophyta

Di Indonesia dikenal tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) yang merupakan anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya berhadapan. Batangnya berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun. Buah dan daun muda melinjo dapat disayur, bijinya dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Ciri khas Gnetaceae adalah tumbuhan berumah dua, strobilus jantan dan betina tersusun berlingkar dalam bentuk bulir. Benang sari tersusun dalam spiral, jumlahnya banyak, dan terdapat di bawah lingkaran bakal biji yang mandul. Strobilus betina mempunyai bakal biji tersusun dalam lingkaran, bakal biji yang fertil dibungkus oleh dua lapis integumen.

Kelompok tumbuhan Gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun-daun berhadapan atau berlingkar, dan tidak mempunyai saluran resin. Gnetophyta terdiri dari dua kelas yaitu Ephedraceae dan Gnetaceae. Ephedraceae merupakan semak dengan tinggi sekitar 2 meter yang tumbuh tegak, menjalar, atau merambat dengan percabangan yang banyak. Kebanyakan hidup di daerah tropis dan subtropis di belahan bumi utara, umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Contoh Ephedra sp dan Welwitschia sp. Gnetaceae mempunyai anggota satu genus saja yaitu Gnetum yang jenis-jenisnya banyak ditemukan di Indonesia.

C. Klasifikasi Gnetophyta

Tumbuhan Gnetum gnemon memiliki susunan klasifikasi sebagai berikut:

Kerajaan        : Plantae

Divisi             : Spermatophyta

Kelas              : Monocotyledoneae

Ordo               : Gnetales      

Famili             : Gnetaceae

Genus             : Gnetum

Spesies            : Gnetum gnemon.

D. Manfaat Gnetophyta

Tanaman melinjo berasal dari Asia tropik dan Pasifik Barat, melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya. Melinjo terdapat pada ketinggian ±15-150 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, melinjo merupakan tanaman yang tumbuh tersebar di mana-mana, serta banyak ditemukan di tanah-tanah pekarangan penduduk desa maupun penduduk perkotaan. Melinjo banyak manfaatnya, dimana hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daun muda dapat digunakan sebagai bahan sayuran yang cukup populer di kalangan masyarakat.

Bahkan kulit biji yang sudah tua setelah diberi bumbu dan kemudian digoreng akan menjadi makanan ringan yang disebut dengan gangsir yang cukup lezat. Buah yang sudah tua merupakan bahan baku pembuatan emping melinjo yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Semua bahan makanan yang berasal dari tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi (Sunanto, 1997). Selain itu, di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m. Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 – 8 m. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.

BAB III 
PENUTUP

A. Kesimpulan

Melinjo termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki lamina dan petiolus saja, melinjo mempunyai circumscriptio ovalis (jorong). Interveniumnya seperti kertas (papyraceus). Permukaan daunnya licin mengkilat (laevis nitidus). Nervationya menyirip (peninervis). Margo bertepi rata (integer), apex meruncing (acuminatus) dan basisnya runcing (acitus).

Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda, biji dan bunganya dapat disayur. Bijinya dibuat menjadi emping, kulit kayunya dapat dijadikan sebagai bahan kertas.

B. Saran

Saran bagi yang sempat membaca makalah ini agar bisa mengambil manfaatnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://informasikuuntukmu.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-tumbuhan-berbiji-terbuka.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Gnetophyta

Download Contoh Makalah Divisi Gnetophyta.docx