Makalah Masa Kejayaan Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Masa Kejayaan Islam ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Masa Kejayaan Islam ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Masa Kejayaan Islam ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Masa Kejayaan Islam ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang sejarawan Barat, Jacques C. Reister, menyatakan bahwa selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatan, ilmu pengetahuan, dan peradaban yang sangat tinggi. Seorang sejarawan dari Scotlandia Montgomery Watt juga memberikan pernyataan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi dinamonya, Barat bukanlah apa-apa.

Barack Obama, mantan presiden Amerika memberikan pernyataan bahwa Peradaban yang berkembang saat ini berutang besar pada Islam. Beberapa pernyataan tersebut menggambarkan bahwa siapa pun sesungguhnya tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban Islam pada masa lalu. Sumbangsih peradaban Islam bagi dunia, termasuk dunia Barat denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.

Dengan mengenang kembali masa-masa kejayaan dulu, diharapkan umat Islam akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus mengembalikan potensi untuk hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya. Selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan ada upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan peradaban Islam. Peradaban Barat yang berkembang saat ini, sesungguhnya sudah mulai tampak kerapuhan dan tanda-tanda kemundurannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Masa Kejayaan Islam ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pembagian periodisasi sejarah Islam?
  2. Bagaimana perkembangan pendidikan dan kebudayaan pada masa kejayaan Islam?
  3. Siapa saja nama-nama tokoh pada masa kejayaan Islam?
  4. Apa sebab-sebab mundurnya peradaban Islam?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Masa Kejayaan Islam ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pembagian periodisasi sejarah Islam.
  2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan kebudayaan pada masa kejayaan Islam.
  3. Untuk mengetahui nama-nama tokoh pada masa kejayaan Islam.
  4. Untuk mengetahui sebab-sebab mundurnya peradaban Islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Periodisasi Sejarah Islam

Harun Nasution dalam bukunya yang berjudul “Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya” membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode besar berikut.

1. Periode Klasik (650-1250)

Periode klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

  • Fase ekspansi dan integrasi (650-1000).
  • Fase disintegrasi (1000-1250).

2. Periode Pertengahan (1250-1800)

Periode pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

  • Fase kemunduran (1250-1500 M).
  • Fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500-1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800).

3. Periode Modern (1800 dan seterusnya)

Periode modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.

B. Masa Kejayaan Islam

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650-1250 M. Periode ini disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah. Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer. Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

  • Konsistensi dan istikamah umat Islam kepada ajaran Islam,
  • Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
  • Islam sebagai rahmat seluruh alam,
  • Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

2. Faktor Eksternal

  • Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting. Persia banyak berjasa dalam bidang pemerintahan, perkembangan ilmu filsafat, dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
  • Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut.

  1. Melaksanakan ajaran al-Qur’an secara maksimal. Al-Qur’an di dalamnya banyak ayat menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir.
  2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
  3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqih, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
  4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.

Dari gerakan-gerakan tersebut di atas, muncullah tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, antara lain sebagai berikut.

3. Ilmu Filsafat

  • Al-Kindi (809-873 M)
  • Al Farabi (wafat tahun 916 M)
  • Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H)
  • Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
  • Ibnu Shina (980-1037 M)
  • Al-Ghazali (1085-1101 M)
  • Ibnu Rusyd (1126-1198 M)

4. Bidang Kedokteran

  • Jabir bin Hayyan (wafat 778 M)
  • Hurain bin Ishaq (810-878 M)
  • Thabib bin Qurra (836-901 M)
  • Ar-Razi atau Razes (809-873 M)

5. Bidang Matematika

  • Umar Al-Farukhan
  • Al-Khawarizmi

6. Bidang Astronomi

  • Al-Farazi: pencipta Astro lobe
  • Al-Gattani/Al-Betagnius
  • Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan
  • Al-Farghoni atau Al-Fragenius

7. Bidang Seni Ukir

Badr dan Tariff (961-976 M)

8. Ilmu Tafsir

  • Ibnu Jarir ath Tabary
  • Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H)
  • As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H)
  • Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

9. Ilmu Hadis

  • Imam Bukhori (194-256 H)
  • Imam Muslim (wafat 231 H)
  • Ibnu Majah (wafat 273 H)
  • Abu Daud (wafat 275 H)
  • At-Tarmidzi, dan lain-lain.

C. Tokoh-tokoh pada Masa Kejayaan Islam

Sebagaimana disebutkan di atas, banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu. Di sini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat. Berikut tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.

1. Ibnu Rusyd (520-595 H)

Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat. Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqih), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para pemeluknya untuk mempelajari ilmu filsafat.

2. Al-Ghazali (450-505 H)

Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H. Beliau wafat pada tahun 505 H di Tus Iran Utara. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-uzla (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.). Beliau pun kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.

  • Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
  • Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqih di Tus.
  • Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqih.

Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya ‘Ulµm ad-Din, membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan al-Qur’an dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis At-Tahafu (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).

3. AI-Kindi (805-873 M)

Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).

4. AI -Farabi (872-950 M)

Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi. Beliau lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar-Royu Ahlul al-Madinah wa aI-Fadilah (pemikiran tentang penduduk negara utama).

5. Ibnu Sina (980-1037 M)

Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanµn fi at-Tib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.

D. Sebab-sebab Mundurnya Peradaban Islam

Berikut adalah beberapa sebab mundurnya dan runtuhnya peradaban Islam.

  1. Mulai pudarnya ketaatan pemeluknya kepada Sang Khalik, saling dengki, dan serakah. Umat Islam kurang memiliki semangat untuk maju dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, sulit untuk umat Islam bersatu padu. Andaikan penyebab ini sekarang bisa diperbaiki, niscaya Islam akan mengulang masa kejayaan yang pernah diraih masa lalu.
  2. Modernisasi telah mengglobal yang ditandai dengan berkembang pesatnya alat-alat telekomunikasi dan informasi. Modernisasi membuat jarak tidak menjadi hambatan. Modernisasi memiliki dampak positif dan negatif, dampak positif kecanggihan alat telekomunikasi dan informasi mempermudah aktivitas manusia. Tetapi dampak negatif dari kecanggihan alat telekomunikasi dan informasi adalah mudahnya dipergunakan untuk melakukan tindak kejahatan. Hal ini menuntut adanya pembangunan moral yang kokoh.
  3. Perpustakaan sekolah sebagai jantung peradaban tidak banyak dikunjungi. Sebagian umat terlena dengan mainan baru berupa alat komunikasi, seperti handphone. Bukankah Islam jaya karena keingintahuan akan ilmu pengetahuan begitu besar? Hal itu diwujudkan dengan transliterasi buku-buku berkualitas dan dijadikan rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan Islam dapat kelompokkan menjadi tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sekarang). Dalam catatan sejarah, Islam mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat pada masa klasik. Kemudian mengalami kemunduran pada abad pertengahan. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam pada masa klasik. Di abad pertengahan, wilayah kekuasaan Islam muncul sebagai kerajaan atau negara-negara yang mandiri dan terpisah dari kerajaan Islam klasik.

Dalam abad pertengahan ada beberapa perkembangan Islam yang sangat positif dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini terjadi pada periode puncak kerajaan-kerajaan Islam abad pertengahan. Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur Islam di Peninsula Liberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur Moor meraih masa puncaknya dengan dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada dengan interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah, biru, dan emas.

B. Saran

Sebagai generasi muda Islam, bangkit dan singsingkan lengan baju, untuk menggapai kembali kejayaan Islam sebagaimana Islam pernah mengukir sejarah peradaban dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA

Esposito, Jhon L. (ed.). 2001. Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern. Bandung: Mizan. Penerjemah Eva, dkk.

Faruqi, Isma’il Raji dan Lois Lamya al-Faruqi. 2003. Atlas Budaya Islam: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang. Bandung: Mizan.

Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Download Contoh Makalah Masa Kejayaan Islam.docx