Indeks Harga dan Peranannya dalam Ekonomi

A. Pengertian Angka Indeks

Angka indeks adalah suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan relatif yang terjadi dari waktu ke waktu terhadap nilai suatu variabel atau sekelompok variabel, yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Angka indeks merupakan suatu angka yang dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama dalam waktu yang berbeda. Contohnya, kegiatan produksi, ekspor, hasil penjualan, dan jumlah uang yang beredar.

Dengan angka indeks, dapat diketahui maju-mundurnya suatu usaha atau kegiatan. Oleh karena itu, banyak pihak yang membutuhkan angka indeks untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dua waktu yang berlainan. Pihak-pihak yang berkepentingan atas angka indeks, antara lain, pemilik perusahaan, pejabat pemerintah, ahli ekonomi, dan penegak hukum.

B. Macam-macam Indeks

Dalam bidang ekonomi, dikenal tiga macam angka indeks yang utama yaitu sebagai berikut.

1. Angka Indeks Harga (Price Relative)

Angka indeks harga adalah suatu ukuran yang menunjukkan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu. Indeks harga yang disusun dari periode ke periode dapat digunakan untuk mengetahui pola perubahan dari tahun ke tahun, yang meliputi:

  1. perubahan biaya hidup;
  2. nilai ekspor dan impor;
  3. siklus perdagangan;
  4. harga emas murni; dan
  5. nilai tukar rupiah terhadap valuta asing.

Berikut ini diberikan contoh tabel indeks harga konsumen (IHK).

Tabel Penimbang IHK untuk Beberapa Barang dan Jasa (%)

Makanan

Perumahan

Beras

1,59

Batu bata

1,70

Daging ayam

1,75

Genteng

3,06

Daging sapi

0,46

Kayu balkon

3,06

Bandeng

0,55

Kontrak rumah

1,22

Susu bubuk

0,68

Pasir

1,50

Telur ayam ras

0,54

Semen

1,42

Tahu tempe

0,64

Tegel

1,11

Jeruk

0,42

Sewa rumah tukang

0,71

Pisang

0,56

Minyak tanah

5,78

Lombok merah

0,33

Air minum

2,17

Minyak goreng

1,11

Listrik

1,37

Gula pasir

0,78

Pembantu rumah tangga

2,20

Kopi bubuk

0,54

  

Mie bakso

1,25

  

Kue basah

1,00

  

Nasi rames

1,77

  

Aneka Barang

Sandang

Dokter

1,18

Celana panjang

0,89

Rumah sakit

0,66

Kemeja pria katun

0,90

Uang sekolah

4,35

Gaun

0,60

Surat kabar

0,89

Sepatu wanita

0,66

Angkutan kota

4,75

Sepatu anak

0,92

Bensin

3,93

Emas perhiasan

1,09

Bus antarkota

0,65

  

Telepon/pulsa

0,51

  

Rokok kretek

1,86

  

2. Angka Indeks Kuantita (Quantity Relative)

Angka indeks kuantita yaitu angka indeks yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada jumlah komoditas yang dihasilkan atau jumlah komoditas yang dikonsumsi dari waktu ke waktu.

3. Angka Indeks Nilai (Value Relative)

Angka indeks nilai yaitu angka indeks yang menunjukkan perubahan nilai uang dari suatu periode ke periode lain, yang diperoleh dengan cara melakukan perkalian antara harga dan kuantitas.

C. Latar Belakang Perkembangan Indeks Harga

Pemenuhan kebutuhan manusia berupa barang dan jasa tidak terlepas dari faktor harga. Ketegangan-ketegangan produsen sebagai penghasil barang dan konsumen sebagai pembeli dan pemakai barang akan muncul sebagai akibat dari ketidakseimbangan fluktuasi harga barang. Ketidakseimbangan ini antara lain berkenaan dengan harga barang produsen yang harus dibeli konsumen tidak seimbang dengan pendapatan konsumen. Hal-hal inilah yang mendorong para ahli statistik dan ekonomi untuk melakukan penemuan-penemuan baru dalam pengembangan teknik pengukuran perubahan harga dan alat perbandingan tingkat harga dari satu periode ke periode lain.

D. Ciri-ciri Harga dan Indeks Harga

Harga merupakan jumlah unit moneter yang dibutuhkan untuk memperoleh jumlah barang tertentu.

Ciri-ciri harga adalah sebagai berikut.

  1. Kenaikan dan penurunan harga tergantung pada jumlah permintaan dan penawaran barang di masyarakat.
  2. Harga dapat dijadikan sebagai alat penentuan nilai suatu barang dibandingkan barang lain.
  3. Harga dapat dipengaruhi jumlah barang yang tersedia di masyarakat.

Adapun ciri-ciri indeks harga adalah sebagai berikut.

  1. Indeks harga digunakan sebagai alat pengukur perubahan harga.
  2. Indeks harga merupakan ukuran perbandingan dari suatu harga.
  3. Indeks harga merupakan alat untuk memperlihatkan perubahan-perubahan harga pada satu atau berbagai jenis barang.

E. Peranan Indeks Harga dalam Ekonomi

Indeks harga merupakan barometer kondisi ekonomi secara umum. Para pemimpin atau manajer selalu dihadapkan pada data-data yang harus diolah sehingga bisa digunakan sebagai input untuk pengambilan keputusan. Dengan indeks harga, para pemimpin atau manajer dapat mengelola data-data yang ada, sehingga dapat mengetahui perkembangan usaha atau kegiatan yang dilakukan. Saat ini kebutuhan para pemimpin atau manajer akan indeks harga berbagai barang sangat besar sekali yang disebabkan oleh persaingan-persaingan yang sangat ketat pada zaman globalisasi ekonomi.

Dilihat dari fungsinya, peranan indeks harga dalam kegiatan ekonomi adalah:

  1. Alat bagi pemerintah untuk menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan harga di masa yang akan datang, agar tidak terjadi adanya penetapan harga secara sewenang-wenang oleh produsen yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak seimbang antara harga barang dan jasa yang harus dibayar konsumen dengan kemampuan membeli konsumen.
  2. Indeks harga dapat dijadikan sebagai dasar perbandingan untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi masa sekarang dengan masa-masa sebelumnya.
  3. Indeks harga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan ekonomi dan faktor-faktor yang menghambat kemajuan ekonomi.
  4. Indeks harga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan pola-pola kebijaksanaan ekonomi secara keseluruhan, dan kebijaksanaan moneter.

F. Indeks Harga Konsumen

Indeks harga konsumen menggambarkan perubahan-perubahan harga barang dan jasa yang dibeli konsumen. Pada umumnya indeks harga konsumen merupakan ukuran statistik perubahan harga eceran barang-barang dan jasa-jasa konsumtif. Indeks ini bukan merupakan indeks biaya hidup dalam arti yang sebenarnya karena tidak mengukur perubahan dalam jumlah dan jenis barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen atau jumlah pengeluaran total guna biaya hidup konsumen. Dalam indeks harga konsumen, data-data tentang harga barang dan jasa harus dikumpulkan dari berbagai kota yang benar-benar menggambar-kan keluarga konsumen yang membelanjakan pendapatannya.

G. Indeks Harga Perdagangan Pasar

Indeks ini mengukur arah gerakan harga pada pasar primer, baik mengenai barang-barang maupun golongan barang-barang tertentu. Harga yang digunakan dalam menyusun indeks ini adalah harga produsen dan bukan harga perdagangan besar. Indeks ini digunakan untuk mengukur perubahan harga selama dua periode dan bukan perubahan oleh kualitas, kuantitas, atau penjualan. Barang-barang yang diukur meliputi barang-barang dari jenis bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer.

Jenis barang-barang yang digunakan bagi penyusunan indeks ini diklasifikasikan dalam sektor-sektor tertentu dan pada tiap sektor dapat dibagi dalam subsektor. Contohnya adalah sebagai berikut.

  1. Sektor pertanian dengan subsektor bahan makanan, tanaman perdagangan, peternakan, kehutanan, perkayuan, dan perikanan.
  2. Sektor pertambangan dan penggalian dengan subsektor batu bara, aspal, batu kali, pasir, kerikil, dan garam.
  3. Sektor industri dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang kulit, makanan, minuman, kertas, barang-barang logam dasar, barang cetakan, karet, plastik, mesin-mesin, semen, kapur, barang-barang dari tanah liat, barang-barang kimia, hasil pengilangan minyak, hasil industri logam dan tembakau. Biro Pusat Statistik (BPS) secara periodik menerbitkan laporan indeks harga perdagangan besar di sektor bahan ekspor, barang impor, dan bahan bangunan.

H. Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani

Indeks harga yang dibayar dan diterima petani merupakan indeks harga yang dibayar dan dibeli oleh petani baik untuk proses produksi maupun biaya hidupnya. Apabila dalam penyusunan indeks harga ini dimasukkan jumlah bunga hipotek, pajak, dan upah buruh yang dibayar petani maka indeks ini disebut indeks paritas.

Perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar oleh petani pada periode tertentu dinamakan nilai tukar (term of trad). Indeks harga yang diterima petani meliputi pendapatan yang diterima petani yaitu 95% dari seluruh permintaan dalam bentuk yang hasil penjualan produk pertaniannya.

Dalam penyusunan indeks harga ini terdapat dua kategori penting yaitu indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga dan indeks pembelanjaan untuk produksi. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang.