Waktu yang dibutuhkan: 1 hari
Pengolahan hasil samping daging difokuskan untuk memanfaatkan bulu ayam yang tidak dimanfaatkan. Salah satu sumber daya lokal potensial yang merupakan pemanfaatan bulu ayam sebagai kemoceng sebagai alat pembersih rumah tangga. Langkah-langkah cara pembuatan kemoceng atau sulak bulu ayam sebagai berikut.
- Pemilihan Bulu Ayam
Pemilihan bulu ayam berkaitan dengan jenis kemoceng/sulak yang akan dibuat: besar, sedang, kecil, warna, jenis bulu ayam, dan sebagainya. Untuk satu jenis sulak tertentu bulu ayam dipilih yang sesuai. Misalnya, untuk membuat kemoceng/sulak besar dari jenis bulu ayam jantan jago, maka dipilih bulu ayam leher dan ekor. Bulu ekor cenderung lebih besar sehingga diplot untuk bagian atas sulak. Selanjutnya, di bawah bulu ekor, dipilih bulu leher ayam yang cenderung sedang, tetapi lembut dan rapi. Bagian bawah sulak bisa memakai bulu yang lebih kecil.
- Penjahitan Bulu Ayam
Penjahitan bulu ayam maksudnya adalah merangkai satu per satu bulu ayam sesuai urutan terbesar hasil pemilihan pada poin 1 dengan cara dijahit manual menggunakan jarum dan benang. Biasanya benang yang dipakai adalah benang hasil urai dari tali. Hasil penjahitan bulu ayam ini dinamakan rentengan karena berupa bulu ayam yang direnteng atau dirangkai berurutan.
- Pewarnaan Bulu Ayam (Wenter)
Pewarnaan ini sifatnya sesuai kebutuhan karena tidak semua bulu ayam harus diwarnai. Bulu ayam jago biasanya sengaja tidak diwarnai karena sudah memiliki corak warna alami dari sang ayam. Bulu ayam yang biasa diwarnai adalah bulu ayam petelur atau horn. Tujuan pewarnaan ini adalah agar bulu ayam terlihat lebih cerah dan menarik.
- Proses Pembuatan Kemoceng atau Sulak Bulu Ayam
Pembuatan kemoceng/sulak bulu ayam sebenarnya tidaklah sulit dan rumit karena tinggal melilitkan bulu ayam yang telah dijahit dengan benang ke tangkai kayu atau rotan (penjalin) dengan diperkuat oleh tali atau benang sol sepatu (kenur). Proses pembuatan kemoceng/sulak diawali dengan pembuatan jambul atau tutup atas dari tangkai kayu atau rotan (penjalin). Setelah itu, dililitkan rentengan bulu ayam urut terbesar dari jenis bulu ayamnya sampai kurang lebih satu jengkal sebelum tangkai habis.
- Pembuatan Kait Tangkai pada Ujung Rotan (Penjalin)
Kait tangkai ini berguna untuk meletakkan kemoceng/sulak di dinding dan prosesnya yaitu seperti gambar di atas dengan memaku karet (kelep) yang telah dibentuk terlebih dahulu pada ujung tangkai atau rotan (penjalin) kemoceng/sulak bulu ayam.
- Proses Finishing Menyulam Dengan Benang (Bola Gandum)
Proses ini dilakukan pada tahap yang paling terakhir. butuh keterampilan menjahit atau menyulam guna mempercantik kemoceng/sulak dalam tampilannya agar menarik minat pelanggan atau pembeli dan laku di pasaran.
Materi Terkait:
- Pengertian Produk Nonpangan dari Pengolahan
- Contoh Hasil Samping Ikan dan Daging
- Karakteristik Produk Nonpangan dari Hasil Samping Ikan dan Daging
- Metode Pengolahan Hasil Samping Ikan dan Daging Menjadi Produk Nonpangan
- Teknik Pengolahan Hasil Samping Ikan
- Pengemasan Pengolahan Hasil Samping dari Ikan dan Daging Menjadi Produk Nonpangan
- Rangkuman Pengolahan Hasil Samping dari Ikan dan Daging Menjadi Produk Nonpangan