Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan

A. Permintaan (Demand)

1. Konsep Permintaan

Dalam kehidupan sehari-hari, agar kebutuhannya terpenuhi maka masyarakat selaku konsumen membeli barang dan jasa atau keperluannya. Berapa jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, biasanya dalam percakapan sehari-hari dinamakan permintaan. Permintaan terhadap sejumlah barang dan jasa dapat terwujud apabila didukung dengan daya beli konsumen. Permintaan erat kaitannya dengan hubungan antara jumlah harga barang. Permintaan merupakan jumlah suatu barang dan jasa yang dibeli oleh para konsumen pada berbagai kemungkinan tingkat harga yang berlaku, pada waktu tertentu, dan pada tempat tertentu.

Bagaimana hubungan antara jumlah yang diminta atau dibeli dan harga dapat digambarkan? Salah satu cara adalah dengan menggunakan skedul permintaan. Skedul permintaan merupakan tabulasi angka yang menggambarkan atau memperlihatkan jumlah barang yang diminta dengan harga tertentu. Perhatikan daftar skedul permintaan khayal terhadap harga satu kilo cabai merah di pasar berikut ini.

Tabel Skedul Permintaan Cabai Merah

Situasi

Harga per Kg (Rp)

Jumlah yang Dibeli Per Kg

A

B

C

D

E

F

15.000,00

13.000,00

11.000,00

9.000,00

7.000,00

5.000,00

3

4

5

6

7

8

Tabel di atas memperlihatkan jumlah cabai merah yang akan dibeli pada berbagai harga. Selanjutnya tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.

Kurva Permintaan Cabai Merah

Kurva permintaan ini menggambarkan atau menghubungkan jumlah yang diminta dengan harga cabai merah. Arah kurva ke kanan bawah menunjukkan bahwa jumlah yang diminta akan meningkat ketika harga turun. Skedul permintaan dan kurva permintaan dibuat berdasarkan asumsi ceteris paribus. Ceteris paribus adalah suatu asumsi bahwa semua faktor lain yang turut mempengaruhi dianggap tidak berubah atau konstan. Apabila faktor lain yang turut mempengaruhi permintaan berubah maka permintaan tersebut tidak dapat ditunjukkan dengan kurva permintaan yang semula.

Suatu kurva permintaan bergeser dalam banyak cara, dua di antaranya sangat penting. Apabila barang yang dibeli pada setiap harga lebih banyak, maka kurva permintaan bergeser ke kanan, sehingga setiap harga menunjukkan kuantitas yang lebih besar dari sebelumnya. Apabila barang yang dibeli pada setiap harga lebih sedikit, kurva permintaan bergeser ke kiri sehingga pada setiap harga menunjukkan kuantitas yang lebih sedikit dari sebelumnya.

2. Hukum Permintaan

Hukum permintaan pada dasarnya menerangkan mengenai sifat hubungan antara perubahan harga suatu barang dan perubahan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menjelaskan bahwa apabila harga barang turun permintaan akan bertambah dan apabila harga barang naik permintaan berkurang.

Latar belakang berkenaan dengan hukum permintaan tersebut adalah orang harus memenuhi kebutuhannya sebatas pendapatan tertentu. Setiap benda atau barang pemenuhan kebutuhan mempunyai kegunaannya masing-masing (utlity). Dengan demikian, orang akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan dengan menyamakan pertambahan kegunaan benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsinya (utilitas marginal).

Setiap orang akan merasa puas apabila dapat memenuhi kebutuhan akan beras dan ikan misalnya. Hal ini mungkin akan terwujud apabila benda pemuas kebutuhan tersebut (beras dan ikan) memiliki keadaan utilitas marginal yang sama. Maksudnya, setiap benda pemuas kebutuhan akan diminta jika keadaan utilitas marginal dari setiap uang yang dibelanjakan atas barang itu jumlahnya sama dengan utilitas marginal dari setiap uang apabila dibelanjakan barang lain.

3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Hukum Permintaan Tidak Berlaku

Hukum permintaan dapat berlaku apabila terjadi ceteris paribus. Hukum permintaan tidak dapat berlaku apabila terdapat faktor-faktor berikut.

a. Barang Inferior

Merupakan barang yang apabila harganya turun maka jumlahnya akan semakin sedikit diminta oleh konsumen dan sebaliknya.

b. Hubungan Kualitas Harga

Konsumen seringkali hanya menggunakan patokan harga sebagai pedoman kualitas. Hal ini disebabkan kurang lengkapnya atau sangat sedikitnya informasi yang diterima berkenaan dengan barang-barang yang dimaksudkan. Akibatnya harga barang-barang yang diminta tinggi, karena konsumen beranggapan kalau barang-barang mahal mempunyai kualitas barang yang lebih baik daripada barang yang harganya lebih rendah.

c. Kemungkinan Harga Akan Berubah

Pada saat harga suatu barang tertentu mengalami kenaikan, permintaan akan barang tersebut juga akan mencapai kenaikan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat mempunyai kekhawatiran apabila barang akan terus naik. Contoh di masa inflasi harga barang naik tetapi masyarakat justru menambah jumlah barang yang diminta melebihi kebutuhannya karena takut harga akan semakin naik.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Apabila kita simak mengenai berlakunya hukum permintaan, menunjukkan bahwa pada dasarnya hanya menitikberatkan pada pengaruh harga barang dan jumlah barang yang diminta. Pada kenyataannya, perubahan jumlah suatu barang yang beredar dan dibeli tidak hanya dipengaruhi oleh faktor harga saja, melainkan oleh faktor-faktor berikut.

a. Adanya Barang yang Mempunyai Hubungan Erat (Substitusi)

Sesuai dengan hukum permintaan, bahwa jumlah suatu barang yang diminta akan berubah apabila barang-barang yang mempunyai hubungan erat juga berubah. Misalnya antara beras, jagung, sagu, dan ketela. Jika harga beras naik, maka kemungkinan konsumen akan membeli jagung yang harganya lebih murah atau membeli yang lainnya. Demikian sebaliknya, harga beras murah, kemungkinan konsumen yang sebelumnya mengonsumsi jagung akan membeli beras. Dengan kata lain, konsumen yang tadinya makan jagung akan beralih makan beras, sehingga menjadikan bertambahnya permintaan beras.

b. Penghasilan Konsumen

Bagi barang normal, seorang buruh bangunan menerima penghasilan tambahan, maka kecenderungan orang tersebut akan meningkatkan pembeliannya terhadap beras. Sedangkan untuk barang inferior, apabila penghasilan seseorang tinggi, ia tidak membeli beras lebih banyak lagi melainkan akan menggunakan uangnya untuk menambah lauk-pauk, baik jumlah, kualitas maupun variasinya. Bagi sebagian masyarakat yang berpenghasilan tinggi konsepsinya tidak lagi kenyang secara fisik, tetapi “kenyang secara gizi”.

Dalam kenyataan sehari-hari, agaknya sudah menjadi semacam kebiasaan apabila penghasilan konsumen ada kenaikan, biasanya berpengaruh pada permintaan suatu barang. Untuk barang-barang yang meningkat permintaannya sehubungan dengan meningkatnya penghasilan konsumen, disebut barang normal. Sedangkan apabila permintaan akan barang berkurang pada saat penghasilan konsumen meningkat, disebut barang inferior. Mengenai barang inferior ini sebenarnya bersifat relatif, maksudnya suatu barang yang dianggap inferior oleh seseorang, untuk keperluan orang lain belum tentu dianggap sebagai barang inferior.

c. Selera Konsumen

Masalah permintaan akan suatu barang juga dipengaruhi oleh selera konsumen. Apabila selera konsumen terhadap suatu barang meningkat (baik kesenangan atau kegemarannya) maka permintaan atas barang tersebut akan naik. Hal tersebut berlaku sebaliknya.

d. Faktor Non-Ekonomis

Masalah non ekonomis juga dapat menyebabkan bertambahnya permintaan, meskipun tidak mutlak demikian. Salah satu contohnya apabila jumlah penduduk bertambah dan diikuti dengan semakin luasnya kesempatan kerja, maka akan semakin banyak orang menerima penghasilan. Hal ini berarti akan menambah daya beli yang pada dasarnya akan menambah permintaan. Selain pertambahan penduduk, faktor non-ekonomis lainnya adalah adanya bencana alam, gangguan keamanan dalam masyarakat, tradisi, dan mode.

  • Tradisi

Apabila pemakaian suatu barang sudah menjadi tradisi, walaupun kenaikan harga cukup tinggi, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastis, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastis.

  • Mode

Mode juga memengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Apabila barang tersebut sedang digandrungi oleh masyarakat, maka berapa pun naiknya harga akan tetap dibeli, maka permintaan akan bersifat inelastis, demikian sebaliknya.

5. Perubahan Permintaan

Dengan adanya faktor-faktor tersebut di atas, ada kemungkinan jumlah barang yang dibeli (permintaan) akan naik atau turun, meskipun harga tidak berubah. Gejala yang seperti ini dinamakan pergeseran atau perubahan permintaan. Pergeseran permintaan diringkaskan dalam grafik seperti di bawah ini.

Kurva Perubahan Permintaan

Kurva di atas menunjukkan pergeseran atau perubahan permintaan, dari Dx ke Dx1 menunjukkan adanya suatu penurunan permintaan. Sedangkan dari Dx ke Dx2 menunjukkan suatu kenaikan permintaan. Terjadinya penurunan permintaan berarti pada setiap tingkat harga lebih sedikit permintaan. Pergeseran ke kiri disebabkan antara lain penurunan pendapatan, turunnya harga salah satu barang substitusi, suatu kenaikan harga barang, ataupun adanya perubahan selera konsumen, sedangkan adanya kenaikan permintaan berarti lebih banyak yang diminta pada setiap tingkat harga. Suatu pergeseran ke kanan dapat disebabkan adanya kenaikan pendapatan, kenaikan harga barang substitusi, selera konsumen yang menyukai barang tersebut, kenaikan jumlah penduduk.

Secara matematis sederhana, keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

Dx = f (Hb, HB1, C, D, E)

Keterangan:

Dx = Jumlah permintaan

Hb = Harga barang yang bersangkutan

Hb1 = Harga barang substitusi

C = Pendapatan konsumen

D = Selera konsumen

E = Faktor non-ekonomis

Pada dasarnya dalam membahas hubungan antara harga dan jumlah permintaan dengan pendekatan matematis ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan cara grafis. Keunggulan atau kelebihannya terletak pada tidak diharuskannya ada persyaratan ceteris paribus. Dengan demikian semua variabel yang mempengaruhi jumlah permintaan (Dx) dapat diperhitungkan secara bersamaan. Selanjutnya rumusan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: jumlah barang yang diminta (Dx) pada dasarnya tergantung pada tingkat harga barang (Hb), tingkat harga barang substitusi (Hb1) dan tergantung pada pendapatan konsumen (C), selera konsumen (D), serta faktor non-ekonomis di antaranya adalah jumlah penduduk (E).

B. Penawaran (Supply)

1. Konsep Penawaran

Setelah kita mengikuti apa yang dibicarakan dalam permintaan, sangat tampak bahwa kegiatan ekonomis dalam permintaan dilihat dari sudut konsumennya. Bagaimana dengan penawaran? Dalam hubungannya memenuhi kebutuhan konsumen (permintaan) akan sesuatu barang, maka pihak pengusaha atau produsen menyediakan barang yang diminta. Barang dan jasa hasil produksi kemudian dijual kepada konsumen menurut tingkat dan harga tertentu.

Pengertian penawaran pada dasarnya berkaitan dengan penyediaan dan penjualan barang dan jasa. Oleh karena itu, penawaran dapat diartikan sebagai berikut. Jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada tingkat harga tempat tertentu, dan waktu tertentu. Hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang akan ditawarkan dapat digambarkan dengan menggunakan skedul penawaran. Perhatikan tabel skedul penawaran (supply schedule) harga beras berikut ini.

Tabel Skedul Penawaran Beras

Situasi

Harga per Kg (Rp)

Jumlah yang Dibeli Per Kg

A

B

C

D

E

F

4.000,00

4.500,00

5.000,00

5.500,00

6.000,00

6.500,00

100

300

500

700

900

1.100

Tabel di atas menunjukkan jumlah barang yang akan ditawarkan oleh produsen pada setiap tingkat harga. Berdasarkan tabel tersebut nampak sekali bahwa produsen/penjual akan menawarkan barang (beras) sebanyak-banyaknya saat harga beras naik, semakin tinggi harga beras maka semakin banyak yang ditawarkan. Apabila tabel di atas dibuat grafik, maka akan terbentuk kurva penawaran sebagai berikut:

Kurva Penawaran Beras

Berlainan dengan kurva permintaan yang menurun, kurva penawaran pada umumnya naik dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva penawaran menghubungkan jumlah yang ditawarkan dengan harga beras, kemiringan ke kanan atas menunjukkan bahwa jumlah yang ditawarkan meningkat dengan meningkatnya harga. Suatu titik pada kurva penawaran berarti menunjukkan jumlah yang akan ditawarkan pada setiap harga.

2. Hukum Penawaran

Isi dari hukum penawaran menyatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran tersebut juga berlaku dengan asumsi bahwa beberapa faktor dianggap tidak mengalami perubahan (ceteris paribus).

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

a. Biaya Produksi

Penjual menginginkan agar dalam menjual barang dapat menutup biaya produksi yang sudah dikeluarkan.

b. Teknologi

Keadaan teknologi yang dimiliki oleh suatu perusahaan menentukan besar kecilnya kapasitas produksi pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan di pasar.

c. Harapan Keuntungan

Setiap penjual mempunyai keinginan yang berbeda-beda dalam menarik keuntungan dalam penjualan barang.

d. Kebutuhan Akan Uang

Kebutuhan akan uang dari produsen merupakan hal yang sensitif, terutama kebutuhan uang yang mendesak seperti untuk membayar upah, membayar utang. Terutama bagi produsen yang lemah keuangannya, akan menjual barang lebih rendah dari penjual-penjual lainnya.

e. Harapan Harga Masa Depan

Bagi penjual yang kuat keuangannya dapat menunda penjualan barangnya sampai harga yang lebih tinggi daripada harga pasar pada saat sekarang.

f. Tujuan-tujuan Tertentu

Dalam hal ini biasanya merupakan kebijaksanaan yang harus dipatuhi, bisa karena pengusaha atau negara, contohnya politik dumping di mana menentukan harga sebenarnya bukan harga yang dikehendaki, tapi karena mempunyai tujuan tertentu.

3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Hukum Penawaran Tidak Berlaku

Dalam kurva penawaran normal pada umumnya naik dari kiri bawah ke kanan atas. Keadaan ini tidak selalu terjadi demikian, ada beberapa hal atau pengecualian yang menjadikan hukum penawaran tidak berlaku, antara lain sebagai berikut.

a. Terjadinya Kurva Penawaran yang Vertikal

Kurva Penawaran Vertikal

Kurva penawaran vertikal atau yang berbentuk vertikal menunjukkan bahwa berapapun harga barang, tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan atau jumlah barang yang ditawarkan tetap.

b. Terjadinya Kurva Penawaran yang Horizontal

Kurva Penawaran Horizontal

Kurva penawaran yang horizontal mengandung makna, bahwa untuk mengundang lebih banyak barang yang ditawarkan tidak perlu dengan kenaikan harga. Hal ini terjadi apabila beberapa proses produksi dalam jangka panjang terjadi kasus-kasus di mana kenaikan produksi tidak mengakibatkan kenaikan biaya produksi per unit.

c. Terjadinya Kurva Penawaran yang Lengkung Membalik

Kurva Penawaran Lengkung Membalik

Dalam hal ini kurva penawaran mempunyai kemiringan negatif. Misalnya kurva penawaran tenaga kerja yang berbentuk melengkung terbalik. hal ini terjadi karena setelah mencapai tingkat upah tertentu penawaran tenaga kerja justru menurun bila upah naik lagi. Hal ini disebabkan orang lebih suka menikmati waktunya untuk hal lain di samping memperoleh penghasilan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi penawaran antara lain sebagai berikut.

a. Harga Barang itu Sendiri

Seperti yang dinyatakan dalam hukum penawaran bahwa jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Ini berarti, apabila harga barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Dengan demikian sifat hubungannya positif.

b. Harga Barang Lain

Bila harga barang lain menurun maka jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah. Misalkan, sebuah pabrik sepatu yang juga memproduksi sandal akan memproduksi sandal lebih banyak apabila harga sepatu turun dan sebaliknya.

c. Biaya Produksi

Apabila terjadi kenaikan biaya seperti meningkatnya harga barang mentah, upah yang lebih tinggi dan kenaikan tingkat bunga modal menyebabkan perusahaan menjual harga barangnya lebih sedikit.

d. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat berpengaruh pada jumlah barang yang ditawarkan dan bersifat positif. Misalnya, dengan diketemukannya mesin atau alat yang lebih efisien menjadikan menurunnya biaya produksi sehingga pengusaha akan menambah jumlah barang yang diproduksi. Secara matematis sederhana, akan menjadi formula sebagai berikut ini.

P = f (X, Y, Z, T)

Keterangan:

P = jumlah barang yang ditawarkan

X = harga barang yang bersangkutan

Y = harga barang lain

T = teknologi

Z = biaya produksi

Seperti halnya dengan permintaan, maka dalam penawaran juga bisa terjadi pergeseran penawaran. Kurva penawaran bergeser ke kanan berarti jumlah barang yang ditawarkan akan lebih banyak pada harga yang tetap dengan turunnya biaya produksi.

5. Pergeseran Kurva Penawaran

Pergeseran Kurva Penawaran

Pertambahan penawaran ditunjukkan dengan pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi S1 S1, sehingga kurvanya bergeser ke kanan dan apabila SS menjadi S2 S2, kurva bergeser ke kiri. Hal tersebut menggambarkan penawaran berkurang. Pergeseran kurva penawaran ini disebabkan oleh adanya perubahan dari faktor-faktor yang memengaruhi.

Pergeseran penawaran adalah perubahan kuantitas barang atau jasa yang dijual sebagai akibat pengaruh faktor lain selain harga kenaikan penawaran berarti jumlah barang atau jasa yang dijual menjadi lebih banyak sebagai akibat kenaikan harga.

C. Pengertian dan Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan

1. Konsep Harga Keseimbangan

Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitas barang yang bagus, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak. Kecenderungan berlawanan ini tidak akan menghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan harga. Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembeli dan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakan harga pasar, dalam ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.

Harga keseimbangan atau harga pasar adalah suatu harga yang menggambarkan keseimbangan antara jumlah barang yang diminta dengan jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga tertentu, jumlah barang yang diminta maupun jumlah barang yang ditawarkan sebanding. Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.

2. Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan

Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksi antara pembeli (permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran karena hal berikut.

  1. Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akan bertambah apabila harga berangsur turun.
  2. Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akan bertambah jika harga berangsur naik.

Di pasar persaingan sempurna, pembentukan harga sepenuhnya tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran di pasar, langsung dapat memengaruhi pembentukan harga. Setiap perubahan harga dapat mengubah permintaan dan penawaran, yang dapat digambarkan pada penggabungan skala permintaan dan penawaran berikut ini.

Skala Permintaan dan Penawaran Sepatu

Harga Satuan (Kg)

Permintaan

Penawaran

Sifat Interaksi

10.000,00

100

700

Kelebihan

9.000,00

200

50

Penawaran

8.000,00

300

300

Keseimbangan

7.000,00

400

200

Kelebihan

6.000,00

500

100

Permintaan

Dari skedul permintaan dan penawaran di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.

Kurva Harga Keseimbangan

Sumbu OX menggambarkan tingkat permintaan dan penawaran yang ada. Sumbu OY menggambarkan tingkat harga yang berlaku. Titik E merupakan titik perpotongan kurva permintaan dan penawaran, di mana terjadi pada harga Rp8.000,00 dan jumlah permintaan seimbang dengan jumlah penawaran yaitu 300 kg. Keseimbangan harga dan jumlah ini disebut harga pasar atau equilibrium price.

D. Golongan Pembeli dan Penjual

Pada dasarnya antara pembeli maupun penjual terdapat perbedaan harga subjektif dalam memutuskan membeli atau menjual. Harga pasar menjadi pedoman bagi produsen dalam menjual barang produksinya. Jika biaya produksinya lebih tinggi daripada harga pasar, produsen tidak dapat menjualnya. Harga pasar akan memisahkan pembeli yang mampu dan pembeli yang tidak mampu.

Ditinjau dari daya beli, golongan pembeli dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

  1. Pembeli supermarginal, yaitu pembeli yang daya belinya di atas harga Pembeli tersebut mendapatkan premi konsumen.
  2. Pembeli marginal (batas), yaitu pembeli yang daya belinya sama dengan harga pasar.
  3. Pembeli submarginal, yaitu pembeli yang daya belinya di bawah harga pasar.

Ditinjau dari kemampuan penentuan harga pasar, golongan penjual dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

  1. Penjual supermarginal, yaitu penjual yang mampu menentukan harga jual di bawah harga Penjual mampu mendapatkan premi produsen.
  2. Penjual marginal (batas), yaitu penjual yang mampu menentukan harga subjektifnya sama dengan harga pasar.
  3. Penjual submarginal, yaitu penjual yang mampu menentukan harga subjektifnya di atas harga pasar.

Golongan penjual supermarginal memperoleh premi yang disebut premi produsen. Sedangkan pembeli supermarginal memperoleh premi yang disebut premi konsumen. Premi produsen adalah keuntungan yang diterima produsen karena harga subjektifnya lebih rendah dari harga pasar (kemampuan menjual di bawah harga pasar), sedangkan premi konsumen adalah keuntungan yang diterima konsumen karena harga subjektifnya lebih tinggi dari harga pasar (kemampuan membeli di atas harga pasar). Dalam grafik keseimbangan di bawah, premi produsen dinyatakan pada bidang ABE dan premi konsumen pada bidang BCE.

Kurva Premi Konsumen dan Produsen

Kurva Premi Konsumen dan Produsen

Keterangan :

E = Equilibrium Price (harga keseimbangan)

ABE = Premi produsen

BCE = Premi konsumen

E. Perubahan Harga Keseimbangan

Dalam mekanisme harga di pasar, perubahan harga akan terjadi apabila ada perubahan permintaan dan penawaran yang dinyatakan dalam hukum harga (hukum permintaan dan penawaran). Apabila penawaran tetap, maka berlaku hal berikut.

  1. Kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga dan jumlah keseimbangan serta kurva permintaan bergeser ke kanan.
  2. Penurunan permintaan menyebabkan penurunan harga dan jumlah keseimbangan serta kurva permintaan bergeser ke kiri.

Pergeseran Kurva Permintaan

Diagram di atas melukiskan pergeseran kurva permintaan. Kita anggap harga keseimbangan mula-mula pada titik E, yang merupakan titik pertemuan antara harga OP dan permintaan/penawaran sebesar OQ bila penawaran tetap. Sedangkan permintaan naik sebesar OQ1, dengan bergesernya kurva permintaan dari D menjadi D1, maka titik keseimbangan adalah El dengan tingkat harga naik sebesar OP1. Pada pihak lain bila permintaan turun sebesar OQ2, permintaan bergeser ke D D2, maka pada titik keseimbangan E2, tingkat harga turun menjadi OP2.

Apabila permintaan tetap, maka berlaku hal berikut.

  1. Kenaikan penawaran menyebabkan penurunan harga dan kenaikan jumlah keseimbangan, kurva penawaran bergeser ke kanan.
  2. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga dan penurunan jumlah keseimbangan, kurva penawaran bergeser ke kiri.

Diagram berikut ini melukiskan pergeseran kurva penawaran.

Pergeseran Kurva Penawaran

Pada kenaikan penawaran dari OQ menjadi OQ, kurva S bergeser ke S terlihat titik keseimbangan E ikut berubah menjadi E1, karena harga dari OP turun menjadi OP1. Sebaliknya dengan berkurangnya penawaran dari OQ ke OQ harga akan naik menjadi OP2 dan titik keseimbangan terjadi pada E2. Pergeseran kurva permintaan dan kurva penawaran mengakibatkan perubahan posisi equilibrium, seperti tampak pada diagram di atas. Perubahan posisi equilibrium (keseimbangan) dapat juga disebabkan oleh perubahan permintaan dan penawaran sekaligus.

Rangkuman Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan

  1. Pengertian permintaan adalah sejumlah barang yang ingin dibeli oleh para pembeli di suatu pasar pada suatu saat tertentu dalam berbagai tingkat harga. Hukum permintaan menyatakan bahwa “Apabila harga naik maka permintaan turun, dan apabila harga turun maka permintaan naik“. Bentuk umum kurva permintaan digambarkan dari kiri atas ke kanan bawah.
  2. Pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang ingin ditawarkan oleh para penjual dari suatu pasar pada saat tertentu dalam berbagai tingkat harga.
  3. Macam-macam penawaran terdiri atas penawaran perseorangan (individu) dan penawaran kolektif (penawaran pasar).
  4. Hukum penawaran menyatakan bahwa apabila harga naik maka penawaran naik, dan apabila harga turun maka penawaran turun. Penawaran digambarkan dari kanan atas ke kiri bawah.
  5. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, antara lain, intensitas kebutuhan, daya beli masyarakat, selera konsumen, jumlah penduduk, serta harga barang substitusi dan barang komplementer.
  6. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran antara lain teknologi, ongkos produksi, tujuan-tujuan tertentu, kebutuhan akan uang, serta besarnya keuntungan yang diharapkan.
  7. Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
  8. Golongan-golongan penjual, antara lain, penjual submarginal, penjual marginal, penjual supermarginal.
  9. Golongan-golongan pembeli, antara lain, pembeli submarginal, pembeli marginal, dan pembeli supermarginal. Pembeli supermarginal memperoleh keuntungan yang disebut dengan premi konsumen. Penjual supermarginal memperoleh keuntungan yang disebut premi produsen.
  10. Harga keseimbangan terbentuk oleh interaksi antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.
  11. Pasar menurut ilmu ekonomi adalah pertemuan langsung atau tidak langsung antara pembeli dan penjual yang menghasilkan transaksi.
  12. Dengan adanya mekanisme harga pasar, harga barang yang menyimpang dari harga keseimbangan tidak akan bertahan lama.
  13. Grafik permintaan dan penawaran harga keseimbangan adalah titik perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran.
  14. Sifat masyarakat yang dinamis dapat menggeser kurva permintaan dan kurva penawaran.
  15. Pembeli yang memiliki daya beli di atas harga pasar disebut pembeli supermarginal, sebaliknya penjual supermarginal memilik kemampuan menjual di bawah harga pasar. Pembeli yang daya belinya di bawah harga pasar disebut pembeli submarginal, sebaliknya penjual submarginal mempunyai daya jual di atas harga pasar.
  16. Pada hukum permintaan dan penawaran, perubahan harga terjadi hal berikut.
  1. Penawaran tetap, naiknya jumlah permintaan mengakibatkan harga naik. Sebaliknya, jika permintaan berkurang mengakibatkan harga turun.
  2. Permintaan tetap, naiknya jumlah penawaran mengakibatkan harga turun. Sebaliknya apabila jumlah penawaran berkurang harga akan naik.