Makalah Bahaya Merokok

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Bahaya Merokok ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Bahaya Merokok ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Bahaya Merokok ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Bahaya Merokok ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis, mengarang, dan sebagainya. Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka. Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.

Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita, meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.

Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik. Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam Makalah Bahaya Merokok ini adalah:

  1. Apa pengertian dari rokok dan merokok?
  2. Di mana saja kawasan dilarang merokok?
  3. Bagaimana ciri-ciri seorang perokok?
  4. Apa saja faktor yang menyebabkan banyak orang yang merokok?
  5. Bagaimana dampak dari merokok?
  6. Bagaimana cara untuk berhenti merokok?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pengertian dari rokok dan merokok.
  2. Untuk mengetahui kawasan dilarang merokok.
  3. Untuk mengetahui ciri-ciri seorang perokok.
  4. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan banyak orang yang merokok.
  5. Untuk mengetahui dampak dari merokok.
  6. Untuk mengetahui cara untuk berhenti merokok.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pengetahuan bagi pembaca tentang adanya bahaya rokok terhadap kesehatan dan upaya antisipasi untuk terhindar dari bahaya rokok.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya: Brunei Darusalam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa.5 Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa diterima secara sosial, melihat orang tuanya merokok, menghilangkan rasa jenuh, ketagihan dan untuk menghilangkan stres.

B. Faktor Penyebab Merokok

Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok dibagi menjadi beberapa sebab, yaitu:

1. Kebiasaan

Kebisaan merokok adalah kegiatan mengisap rokok yang dilakukan secara berulang-ulang, teratur dan sulit dilepaskan. Telah biasa artinya tidak memerlukan sesuatu yang lebih untuk melakukannya. Kebiasaan adalah sesuatu yang sudah mendarah daging. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi rutinitas. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, sering kali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.

2. Reaksi emosi

Merokok digunakan untuk menghasilkan emosi yang positif, misalnya rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok juga dapat menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) dan menunjukkan kedewasaan. Merokok ditujukan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, ataupun kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain.

3. Lingkungan sosial

Kebanyakan remaja memulai kebiasaan merokok karena ikut-ikutan teman, selain itu juga karena terpengaruh oleh image yang diciptakan oleh produsen rokok (misalnya dengan menggunakan idola remaja sebagai bintang iklan). Faktor sosial lain yang berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja adalah faktor keluarga. Dalam kaitannya dengan perilaku merokok remaja keluarga menjadi determinan kedua setelah teman sebaya. Keluarga dapat menjadi sumber dukungan dan pemenuhan kebutuhan bagi remaja, tetapi juga merupakan sumber bagi remaja untuk belajar norma-norma dan perilaku termasuk perilaku merokok.

4. Biologis

Faktor ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok secara biologis Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi beracun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat adiktif, dan mempengaruhi otak/susunan saraf. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya.

C. Ciri-ciri Perokok

Menurut Dunia Pendidikan Konselor, apabila anak terlalu lama merokok dan menjadi kecanduan akan rokok, dia memiliki tanda-tanda antara lain:

  1. Tanda fisik di antaranya bergetar, gelisah, jantung berdegup kencang, dan pernafasan menjadi dangkal;
  2. Corak pemikiran di antaranya keinginan menghisap rokok, merasa risau dan bimbang, tidak bisa memusatkan perhatian tanpa rokok;
  3. Corak emosi di antaranya mudah marah, tersinggung, rasa bimbang, dan gelisah;
  4. Pola kelakuan di antaranya sering bolos ke sekolah, tugas sekolah sering tercecer, pemikiran menjadi pencuri karena ketagihan rokok.

Menurut A.N. Uyung Pramudiarja, tanda-tanda rokok sudah mulai membunuh sebagian besar rambut getar dan merusak saluran napas secara keseluruhan, seperti dituturkan Ahmad Hudoyo adalah sebagai berikut:

1. Batuk berdahak

Salah satu gangguan pernapasan yang paling sering dialami oleh perokok adalah bronkitis kronis. Gejalanya antara lain inflamasi atau radang yang menyebabkan batuk yang tidak sembuh-sembuh, yang disertai ekskresi sputum atau dahak yang berlebihan. Asap rokok juga bersifat silio toksik, maka penderita bronkitis kronis juga akan kehilangan fungsi silia atau rambut-rambut getar di saluran napas sehingga mekanisme pengeluaran dahak terganggu. Salah satu akibatnya adalah obstruksi atau penyumbatan saluran napas.

2. Sesak napas

Asma atau sesak napas yang memburuk juga termasuk gangguan yang paling banyak dialami oleh perokok, khususnya yang memang dari awal punya riwayat penyakit tersebut. Selain memperburuk, paparan asap rokok juga sering menjadi pencetus kekambuhan serangan asma. Selain karena asma, rokok juga bisa memicu sesak napas akibat kondisi lain seperti rusaknya jaringan paru dan juga pembengkakan di bagian tersebut.

3. Paru-paru bengkak

Kalau diibaratkan seperti karet gelang, paru-paru yang sehat itu bersifat lenting atau kenyal. Kalau sudah terpapar asap rokok, jaringan paru akan jadi bengkak ukurannya tetapi lembek teksturnya seperti karet gelang yang direndam minyak tanah. Paru-paru membesar tetapi berkurang fungsinya dialami oleh perokok yang menderita emfisema. Secara medis, kondisi ini dicirikan dengan hilangnya elastisitas jaringan paru dan disertai rusaknya atau sobeknya alveoli atau kantung udara sehingga oksigen susah masuk.

4. Berat badan turun drastis

Penyakit yang sering disebut-sebut sebagai dampak terburuk dari asap rokok adalah kanker paru-paru. Jenis kanker yang satu ini tidak menyebabkan sakit pada stadium-stadium awal, mengingat paru-paru-paru tidak memiliki jaringan saraf. Tidak banyak gejala yang bisa diamati sebagai tanda-tanda awal kanker paru-paru. Namun kebanyakan penderita kanker paru-paru mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis dan baru bisa ketahuan kalau kanker setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

5. Nyeri dada

Kanker paru-paru yang sudah memasuki stadium lanjut sering dicirikan dengan nyeri dada, ketika pertumbuhan jaringan kanker mulai mendesak organ lain di rongga dada. Keluhan ini juga sering disertai dengan sesak napas karena rongga dada menyempit.

D. Dampak dari Merokok

Ketika merokok, akan lebih mungkin terkena serangan jantung. Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita penyakit jantung. Risiko lebih tinggi lagi jika perokok wanita yang sedang mengonsumsi pil KB. Saat merokok, turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.

1. Otak

Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami aneurisme otak. Aneurisme otak adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.

2. Mulut dan tenggorokan

Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indra perasa pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut dan tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara.

3. Paru-paru

Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker. Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis, pneumonia, dan emfisema.

4. Lambung

Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung. Beberapa risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok adalah ulkus atau tukak dan kanker lambung.

5. Tulang

Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Racun rokok juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang bertugas menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.

6. Kulit

Perokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan perokok karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti kemunculan kerutan di sekitar mata dan mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.

7. Organ reproduksi

Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi sperma, dan kanker testis. Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human papillomavirus atau HPV.

Selain penyakit pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin Anda mengira merokok bisa membuat lebih rileks. Perokok menganggap kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran, tapi ternyata itu salah. Yang membuat perokok gelisah dan cemas adalah gejala putus obat terhadap nikotin. Dengan merokok, kecanduan terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok merasa seperti rokok tersebut menurunkan stres.

Memang tidak semua perokok akan meninggal karena penyakit jantung, kanker paru-paru, atau stroke, namun kebiasaan merokok bisa sangat mengganggu dan mengurangi kualitas hidup sehari-hari. Efek rokok yang bisa dirasakan sehari-hari adalah batuk-batuk, sesak napas, lebih mudah lelah, lebih rentan terhadap infeksi, atau mengalami gangguan tidur yang ditandai dengan sulit bernapas pada malam hari kemudian merasa kelelahan di pagi hari.

Mungkin sudah terbiasa mendengar bahaya merokok terhadap tubuh, namun tetap tidak menghentikan kebiasaan mengisap rokok karena merasa saat ini kesehatan masih baik-baik saja. Perlu diingat, merokok sama saja seperti menabung racun pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa menumpuk jika dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit pun akan lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya perokok, orang-orang terdekat pun akan merasakan efeknya karena menghirup asap rokok yang beracun.

E. Kawasan Bebas Merokok

Sejak tahun 1999, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, Indonesia telah memiliki peraturan untuk melarang orang merokok di tempat-tempat yang ditetapkan. Peraturan Pemerintah tersebut, memasukkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok pada bagian enam Pasal 22–25. Pasal 25 memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. Namun peraturan tersebut belum menerapkan 100% Kawasan Bebas Asap Rokok karena masih dibolehkan membuat ruang khusus untuk merokok dengan ventilasi udara di tempat umum dan tempat kerja. Dengan adanya ruang untuk merokok, kebijakan kawasan tanpa rokok nyaris tanpa resistensi.

Pada kenyataannya, ruang merokok dan ventilasi udara kecuali mahal, kedua hal tersebut secara ilmiah terbukti tidak efektif untuk melindungi perokok pasif, di samping rawan manipulasi dengan dalih ”hak asasi bagi perokok”. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, juga mencantumkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok pada Bagian Ketujuh Belas, Pengamanan Zat Adiktif, Pasal 115 ayat ( 1 ) Kawasan tanpa rokok antara lain:

  1. Fasilitas pelayanan kesehatan;
  2. Tempat proses belajar mengajar;
  3. Tempat anak bermain;
  4. Tempat ibadah;
  5. Angkutan umum;
  6. Tempat kerja; dan
  7. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Lalu pada ayat ( 2 ) Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya. Sehingga menindak lanjuti pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tersebut beberapa pemerintah daerah telah mengeluarkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok antara lain yaitu:

1. DKI Jakarta

Jakarta tidak mempunyai Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok secara eksklusif. Peraturan Kawasan Dilarang Merokok hanya tercantum dalam Peraturan Daerah (PERDA) No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara untuk Udara Luar Ruangan. Yang ada hanya Peraturan Gubernur (Per-Gub) Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok. DKI Jakarta belum menerapkan 100% Kawasan Tanpa Rokok karena dalam peraturan tersebut masih menyediakan ruang untuk merokok.

2. Kota Bogor

Kota Bogor belum menerbitkan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok secara eksklusif. Pengaturan tertib Kawasan Tanpa Rokok tertuang dalam Peraturan Daerah No 8 Tahun 2006 tentang Ketertiban Umum, pasal 14–16. Kota Bogor juga belum menerapkan 100% Kawasan Tanpa Rokok karena masih mencantumkan ruang untuk merokok. Kota Bogor merencanakan akan menyusun Perda Kawasan Tanpa Rokok secara eksklusif.

F. Penanggulangan Kecanduan Merokok

Merokok sebenarnya tidak baik untuk kesehatan, akan tetapi banyak orang menghiraukan hal itu. Bahkan di bungkus rokok terdapat peringatan akan bahaya merokok. Tentu bahaya itu adalah bahaya jangka panjang, sehingga perokok meremehkan dan bahkan tak percaya bahaya dari merokok. Kebanyakan yang sudah merasakan bahaya merokok adalah para perokok berat. Di usia lebih dari paruh baya akan sangat merasakan efek dari merokok. Semakin ingin berhenti merokok semakin terasa ketergantungan terhadap rokok itu sendiri. Berikut ini beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan merokok:

1. Perjelas alasan berhenti merokok

Berikan alasan yang jelas kepada diri sebelum memutuskan untuk berhenti merokok. Alasan “tidak baik bagi kesehatan” saja bukanlah hal yang cukup. Untuk meningkatkan motivasi, memerlukan alasan yang lebih kuat dan masuk akal bagi diri sendiri. Alasan-alasan seperti: menghindari keluarga dari asap rokok, ingin terlihat lebih muda, menjaga penampilan atau menghindari kanker paru-paru dapat menjadi jawaban dari tujuan tersebut.

2. Lakukan terapi

Membuang rokok dan menyatakan telah berhenti total memanglah tidak semudah yang dibayangkan. 95% orang yang mencoba untuk berhenti merokok tanpa terapi akan kembali menyentuh rokok. Mereka berdalih dengan alasan nikotin pada rokok yang menyebabkan ketergantungan. Otak menjadi terbiasa dengan nikotin dan sangat membutuhkannya.

3. Tanyakan resep obat

Konsultasilah dengan dokter dan tanyakan kepada mereka perihal resep obat yang harus dikonsumsi. Kini terdapat pil yang mampu mengurangi rasa lapar yang mempengaruhi zat kimia dalam otak. Obat tersebut juga menjadikan rokok sebagai aktivitas yang kurang memuaskan, serta membantu mengurangi gejala depresi atau sulit berkonsentrasi.

4. Jangan lakukan sendiri

Beritahukan keluarga, kerabat atau kolega saat sedang menjalani proses berhenti merokok. Berbicara dengan kelompok atau terapis mampu membantu mengidentifikasi strategi dan tindakan untuk berhenti. Gabungkan terapi dengan obat-obatan yang mampu meningkatkan niat untuk berhenti merokok.

5. Jauhkan diri dari alkohol dan pemicu lainnya

Alkohol adalah pemicu paling umum untuk merokok. Jika masih berada dalam tahap awal proses, cobalah untuk mengonsumsi alkohol lebih sedikit dari biasanya atau pindah ke minuman lainnya. Jika memilih kopi, namun ternyata kopi menimbulkan efek serupa, cobalah beralih pada teh selama beberapa minggu. Jika merokok seusai makan, segeralah menyikat gigi atau mengunyah beberapa permen karet untuk menghindari keinginan yang kuat untuk merokok.

6. Bersihkan rumah

Setelah mengisap rokok terakhir, singkirkan asbak dan pemantik. Cuci seluruh pakaian atau karpet dan gorden yang meninggalkan bau asap rokok. Gunakan penyegar ruangan untuk menyingkirkan aroma rokok di rumah. Hal ini berfungsi untuk menghilangkan ingatan dari segala hal tentang rokok.

7. Berolahraga

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi candu nikotin. Olahraga ringan seperti berjalan bersama binatang peliharaan juga dapat membantu. Kalori berlebih yang dibuang juga dapat menangkal penambahan berat badan saat berhenti merokok.

8. Konsumsi buah dan sayuran

Jangan melakukan diet saat sedang proses menghentikan kebiasaan merokok, tapi berfokuslah pada makanan berupa sayuran, buah-buahan serta makanan rendah kalori lainnya. Penelitian oleh Duke University mengatakan bahwa makanan tersebut mampu menjadikan rokok terasa buruk.

9. Pilih penghargaan Anda sendiri

Beri penghargaan terhadap diri sendiri ketika berhasil keluar dari kebiasaan merokok. Kumpulkan uang yang biasanya digunakan untuk membeli rokok, dan temukan bahwa berbahagia karena tidak menyia-nyiakan uang tersebut. Gunakan uang tersebut untuk kesenangan bersifat positif bagi diri sendiri dan keluarga.

10. Lakukan untuk kesehatan

Dari keseluruhan cara di atas, jadikan alasan “melakukan demi kesehatan” sebagai tujuan utama. Berhenti merokok terbukti memiliki manfaat langsung bagi hidup. Selain menurunkan tekanan darah, menormalkan tingkat karbon monoksida, risiko serangan jantung dan pemulihan kinerja paru-paru akan dapat dirasakan setelah dua minggu hingga tiga bulan proses.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa.5 Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk.7,9.

Saat merokok, turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung.

B. Saran

Untuk generasi muda agar jangan sekali-kali mencoba untuk merokok, karena jika sudah mencoba maka akan kecanduan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh

https://meetdoctor.com/article/cara-menghilangkan-kebiasaan-merokok

http://pakguruolahraga.blogspot.co.id/2016/03/ciri-ciri-seorang-perokok.html

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/tahapan-tipe-dan-faktor-perilaku-merokok.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

https://id.wikipedia.org/wiki/Perokok_pasif

https://www.atmago.com/id/posts/peraturan-yang-mengatur-tentang-larangan-merokok-ditempat-umum_post_id_60d7bdfc-e3b8-4944-bb4e-e29c30865712

Download Contoh Makalah Bahaya Merokok.docx