KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Angin Puting Beliung ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Geografi yang berjudul Makalah Angin Puting Beliung ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Angin Puting Beliung ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Angin Puting Beliung ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Indonesia, November 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, angin puting beliung, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan.
Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah bencana angin puting beliung. Angin puting beliung bersifat merusak, gerakannya yang berputar semakin cepat akan menjadikannya sebuah pusaran angin yang mirip dengan badai tropis di lautan. Bedanya adalah angin puting beliung periode waktunya sangat pendek dan singkat kurang dari 10 menit, sedangkan badai tropis bisa sampai berminggu-minggu.
B. Rumusan Masalah
- Apa definisi angin puting beliung?
- Bagaimana ciri-ciri angin puting beliung?
- Faktor apa saja penyebab terjadinya angin puting beliung?
- Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung?
- Bagaimana dampak yang diakibatkan dari angin puting beliung?
- Bagaimana cara antisipasi dan penanggulangan angin puting beliung?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Angin Puting Beliung
Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
B. Ciri-ciri Angin Puting Beliung
Ciri-ciri datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai embusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).
C. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
1. Sebab alam
Penyebab terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
2. Sebab sosial
Angin puting beliung ini biasanya terjadi di daerah yang jumlah vegetasinya kurang atau sedikit, contohnya pada sebuah kota yang di dalamnya terdapat banyak gedung yang menyebabkan suhu di dalamnya menjadi panas. Selain itu penyebab lain angin puting beliung adalah pemakaian alat elektronik seperti kulkas, AC, televisi, mesin cuci dan sebagainya yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan menyebabkan terjadinya global warming sehingga udara panas terperangkap dalam atmosfer bumi dan berbenturan dengan udara yang lebih rendah sehingga menyebabkan terjadinya angin puting beliung.
D. Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Angin puting beliung terbentuk oleh gelombang udara. Udara lembab yang hangat bertemu udara kering yang dingin hingga terbentuklah awan petir. Setelah awan petir terbentuk, udara yang hangat naik dan ketika udara hangat mendesak udara kosong semakin banyak, udara mulai berputar. Udara yang berputar membentuk angin puting beliung.
E. Dampak dari Angin Puting Beliung
1. Akibat alam
Angin puting beliung sangat berdampak buruk pada kehidupan dan lingkungan tempat manusia tinggal. Akibat dari angin puting beliung antara lain banjir, tsunami dan tanah longsor yang disebabkan oleh guncangan dari pusaran angin yang bertekanan sangat tinggi.
2. Akibat sosial
Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Bencana angin puting beliung bila menimbulkan korban dan kerusakan pada bangunan infrastruktur, hal ini tergantung dari skala intensitas angin. Semakin tinggi intensitas angin maka akan semakin berat tingkat kerusakan yang ditimbulkan angin puting beliung. Kerusakan yang ditimbulkan di antaranya:
- Menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan.
- Merusak jaringan listrik.
- Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil.
- Membahayakan keselamatan.
- Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah.
- Dapat menimbulkan korban jiwa.
- Rusaknya kebun-kebun warga.
- Kerugian material.
- Banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan.
- Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.
F. Antisipasi dan Penanggulangan Angin Puting Beliung
1. Antisipasi
- Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut.
- Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat mudah sekali terhempas, sedangkan pada rumah yang permanen, kecil kemungkinan terhempas.
- Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap tersebut.
- Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut sangat cepat.
- Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin dan sebagainya.
2. Upaya sebelum datangnya angin
- Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat.
- Waspadalah terhadap perubahan cuaca.
- Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.
- Waspadalah terhadap tanda-tanda angin puting beliung.
- Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan (bungker) bila ada angin puting beliung mendekat.
3. Saat datangnya angin
- Bila dalam keadaan bahaya segera ke tempat perlindungan (bunker).
- Jika berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang harus dilakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basemen, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah.
- Jika berada di dalam kendaraan bermobil, segera hentikan dan tinggalkan kendaraan serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah disebutkan di atas.
- Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan.
- Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
- Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan untuk mencari tempat perlindungan terdekat.
- Hati-hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Penyebab terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung.
Terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
B. Saran
Sebagai pelajar, kita harus mengetahui dan memahami ciri-ciri dan karakteristik angin puting beliung, di samping itu kita pun harus mengetahui cara penanggulangan dan antisipasinya jika suatu hari nanti dihadapkan pada bencana angin puting beliung dilingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Puting_beliung
https://id.wikipedia.org/wiki/Tornado
https://id.wiktionary.org/wiki/angin_puting_beliung