Makalah Harga Pokok Proses

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Harga Pokok Proses ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Harga Pokok Proses ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Harga Pokok Proses ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Harga Pokok Proses ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.

Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga pokok proses yang sederhana, yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui lebih dari satu departemen produksi. Dan diuraikan pula pengaruh adanya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan dalam departemen yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

  1. Apa pengertian metode harga pokok proses?
  2. Apa manfaat informasi harga pokok proses?
  3. Bagaimana sistem pembebanan biaya pada metode harga pokok proses?
  4. Bagaimana penggolongan proses produksi pada perusahaan manufaktur?
  5. Bagaimana karakteristik dan prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok proses?
  6. Bagaimana penggolongan biaya pada metode harga pokok proses?
  7. Apa saja masalah-masalah khusus dalam perhitungan harga pokok produk pada metode harga pokok proses?
  8. Apa tujuan penentuan metode harga pokok proses?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pengertian metode harga pokok proses.
  2. Untuk mengetahui manfaat informasi harga pokok proses.
  3. Untuk mengetahui sistem pembebanan biaya pada metode harga pokok proses.
  4. Untuk mengetahui penggolongan proses produksi pada perusahaan manufaktur.
  5. Untuk mengetahui karakteristik dan prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok proses.
  6. Untuk mengetahui penggolongan biaya pada metode harga pokok proses.
  7. Untuk mengetahui masalah-masalah khusus dalam perhitungan harga pokok produk pada metode harga pokok proses.
  8. Untuk mengetahui tujuan penentuan metode harga pokok proses.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses, yang merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara masal. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, selam periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produksi perusahaan. Metode harga pokok proses memiliki karakteristik tertentu, yaitu:

  1. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, dan sebagainya.
  2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
  3. Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi atau schedule produksi untuk satuan waktu tertentu.
  4. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual.
  5. Kegiatan produksi bersifat kontinu dan terus-menerus.
  6. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode, misalnya akhir bulan, akhir tahun.

B. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses

Untuk memberikan gambaran awal penggunaan metode harga pokok proses dalam proses pengumpulan biaya produksi, variasi contoh penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan ini mencakup:

  1. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.
  2. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.
  3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi persatuan dengan anggapan:a. Produk hilang pada awal proses.b. Produk hilang pada akhir proses.

C. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses

Dihubungkan dengan pembebanan harga pokok kepada produk, metode harga pokok proses dapat menggunakan sistem:

  1. Semua elemen biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya (historical cost system). Pada sistem ini, produk yang diolah dibebani biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dinikmati oleh produk yang bersangkutan.
  2. Elemen biaya tertentu yaitu biaya overhead pabrik, dibebankan berdasar tarif atau biaya yang ditentukan di muka. Sistem ini dipakai apabila kondisi-kondisi yang ada di dalam perusahaan mengharuskan dipakainya tarif biaya overhead pabrik dengan tujuan untuk membebankan biaya secara adil dan teliti. Kondisi tersebut adalah:a. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk.b. Produksi perusahaan tidak stabil dari waktu ke waktu.c. Elemen biaya overhead tetap jumlahnya relatif tinggi.
  3. Semua elemen biaya dibebankan pada produk atas dasar harga pokok yang ditentukan di muka. Pada sistem ini dalam penentuan harga pokok produk semua elemen biaya baik bahan, tenaga kerja, maupun overhead pabrik dibebankan berdasar harga pokok yang ditentukan di muka.

D. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur

Pada perusahaan manufaktur proses produksinya dapat digolongkan atas dasar jenis produk yang dihasilkan dan tahapan-tahapan di dalam mengolah produk, sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk

Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:

  • Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.
  • Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.

2. Perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk

Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:

  • Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.
  • Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.

Atas dasar hubungan antara jenis produk yang satu dengan yang lain, produk yang dihasilkan dapat digolongkan ke dalam produk bersama, ko-produk, produk utama, dan produk sampingan.

E. Karakteristik dan Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Proses

1. Karateristik

Karakteristik utama dari metode harga pokok proses adalah sebagai berikut:

  • Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas, dan menghitung harga pokok baik total maupun satuan atau per unit. Apabila produk diolah melalui beberapa tahap atau departemen, laporan harga pokok disusun setiap departemen di mana produk diolah.
  • Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui rekening barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen biaya. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen, rekening barang dalam proses di samping diselenggarakan untuk setiap elemen biaya harus diselenggarakan untuk setiap departemen di mana produk diproses.
  • Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa tahap atau departemen, laporan produksi tersebut dibuat untuk setiap departemen.
  • Produksi ekuivalen (equivalent production) digunakan untuk menghitung harga pokok satuan. Produksi ekuivalen adalah tingkatan atau jumlah produksi di mana pengolahan produk dinyatakan dalam ukuran produk selesai.
  • Untuk menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya produksi tertentu, maka elemen biaya produksi tertentu tersebut dibagi dengan produksi ekuivalen untuk elemen biaya yang bersangkutan.
  • Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang dinikmati produk selesai dari departemen tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam proses akhir.
  • Apabila dalam proses pengolahan produk timbul produk hilang, produk rusak, produk cacat, tambahan produk akan diperhitungkan pengaruhnya dalam perhitungan harga pokok produk.

2. Prosedur

Sedangkan prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produk pada metode harga pokok proses sebagai berikut:

  • Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dalam rangka menghitung harga pokok satuan.
  • Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa departemen elemen biaya tersebut dikumpulkan untuk setiap departemen.
  • Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
  • Menghitung harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau departemen berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir.

F. Penggolongan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses

Dalam akuntansi biaya untuk metode harga pokok proses biaya produksi digolongkan sebagai berikut:

1. Biaya bahan

Dalam metode harga pokok proses tidak diadakan pemisahan antara bahan baku dan bahan penolong, hal ini disebabkan umumnya produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar sehingga setiap satuan produk yang sama akan menikmati bahan yang relatif sama pula. Semua harga pokok bahan yang diproses atau diolah menjadi produk selesai atau bagian produk selesai, baik dapat diidentifikasikan atau tidak dapat diidentifikasikan dengan produk tertentu, adalah merupakan biaya bahan.

Kartu buku besar pembantu persediaan dibuat untuk setiap jenis bahan, permintaan bahan oleh setiap departemen yang menggunakan bahan digunakan dokumen bon permintaan bahan dan pemakaian bahan di dalam produksi oleh setiap departemen harus dibuatkan laporan pemakaian bahan yang akan dipakai dasar menyusun laporan harga pokok produksi. Laporan pemakaian bahan digunakan pula untuk pengendalian pemakaian bahan oleh setiap departemen.

2. Biaya tenaga kerja

Dalam metode harga pokok proses tidak dipisahkan atau dibedakan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung. Apabila produk diolah melalui satu tahapan pengolahan, maka semua biaya tenaga kerja di pabrik digolongkan sebagai elemen biaya tenaga kerja. Apabila produk diolah melalui beberapa tahapan atau departemen, semua biaya tenaga kerja pada departemen produksi digolongkan sebagai biaya tenaga kerja, sedangkan biaya tenaga kerja departemen pembantu diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik pada metode harga pokok proses, yaitu meliputi semua biaya produksi di departemen produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja ditambah semua biaya pada departemen pembantu yang ada di pabrik. Apabila perusahaan tidak memiliki departemen pembantu di pabrik, biaya overhead pabrik meliputi semua elemen biaya produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja.

G. Masalah-masalah Khusus dalam Perhitungan Harga Pokok Produk pada Metode Harga Pokok Proses

Berikut ini akan dibahas secara bertahap masalah-masalah yang timbul di dalam perhitungan harga pokok produk pada metode harga pokok proses yang menghasilkan satu jenis produk, yang meliputi:

  1. Pengolahan produk melalui satu tahap, semua biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya.
  2. Pengolahan produk melalui satu tahap, biaya overhead pabrik dibebankan berdasar tarif yang ditentukan di muka.
  3. Pengolahan produk melalui beberapa tahap atau departemen, produk selesai pada departemen tertentu langsung dipindah ke departemen berikutnya.
  4. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, produk selesai dari departemen permulaan dimasukkan ke gudang produk selesai, di mana sebagian akan diproses di dalam departemen lanjutan dan sebagian langsung dijual.
  5. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk hilang di dalam pengolahan.
  6. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk rusak dalam pengolahan:a. Produk rusak tidak laku dijual.b. Produk rusak dapat laku dijual.
  7. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk cacat di dalam pengolahan.
  8. Tambahan bahan pada departemen lanjutan yang dapat menambah jumlah produk yang dihasilkan.
  9. Produk diolah melalui beberapa tahap, terdapat produk dalam proses pada awal periode.a. Metode harga pokok rata-rata.b. Metode pertama masuk, pertama keluar (first in, first out).c. Metode terakhir masuk, pertama keluar (last in, first out).
  10. Review atas berbagai masalah komprehensif dalam pengolahan produk.

H. Tujuan Penentuan Metode Harga Pokok Proses

Tujuan penentuan metode harga pokok proses adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui karakteristik metode harga pokok proses.
  2. Mengetahui sistem apa yang dapat dipakai untuk pembebanan biaya.
  3. Mengetahui bagaimana cara penggolongan biaya.
  4. Mengetahui bagaimana cara mencatat dan menghitung karya pokok produksi apabila:a. Produk diolah satu tahap.b. Produk diolah beberapa tahap.c. Produk hilang dalam pengolahan.d. Produk rusak dalam pengolahan.e. Produk cacat dalam pengolahan.f. Tambahan produk adanya tambahan bahan pada departemen lanjutan.g. Adanya produk dalam proses awal periode.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa. Metode harga pokok proses biasanya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang sama (homogen) dan melalui serangkaian proses yang sama.

Dalam perusahaan yang memproduksi produknya secara massa, karakteristik produksinya antara lain adalah produk yang dihasilkan merupakan produk standar dan sama setiap bulan. Metode pengumpulan harga pokok proses memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Sifat produksinya terus menerus.
  2. Pengumpulan harga pokok produk dilakukan periodik, biasanya setiap akhir bulan.
  3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan.

B. Saran

Kita sebagai mahasiswa ekonomi Islam yang sangat berkaitan dengan akuntansi hendaknya mengetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan akuntansi biaya, agar kita memang benar-benar menjadi seorang akuntan yang bisa digunakan oleh orang banyak terutama dilembaga lembaga yang membutuhkan skill kita. Amiiin.

DAFTAR PUSTAKA

Cashin, James A. Ralph S. Polimeni. (1981). Cost Accounting. Auckland: McGraw-Hill International Book Company. International Student Edition.

Mulyadi. (1986). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produk dan Pengendalian Biaya. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

R.A. Supriyono. (1999). Akuntansi Biaya Buku 1: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Edisi 2, Cetakan Ke XII. Yogyakarta: BPFE.

______________. (1999). Akuntansi Biaya Buku 11: Perencanaan, Pengendalian, serta Pembuatan Keputusan. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Download Contoh Makalah Harga Pokok Proses.docx