Makalah Iman Kepada Rasul Allah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Iman Kepada Rasul Allah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Iman Kepada Rasul Allah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Iman Kepada Rasul Allah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Iman Kepada Rasul Allah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iman kepada rasul-rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada rasul-rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang keempat. Iman kepada rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan rasul, mulai dari rasul yang pertama yaitu Nabi Adam AS. hingga rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul sejak Nabi Adam AS. hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau diajarkan kepada umatnya.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim, wajib beriman atau mempercayai kepada para rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang dibawa oleh rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat. Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itu pun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamannya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian nabi dan rasul?
  2. Apa pengertian iman kepada rasul Allah?
  3. Apa dalil iman kepada rasul Allah?
  4. Bagaimana sifat-sifat rasul Allah?
  5. Apa fungsi iman kepada rasul Allah?
  6. Apa fungsi rasul Allah?
  7. Apa tugas rasul Allah?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul

1. Pengertian Nabi

Nabi ialah seorang hamba Allah yang diberi kepercayaan dan diberikan wahyu oleh Allah SWT namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada kaumnya. Akan tetapi, wahyu itu diberikan untuk diamalkan oleh dirinya sendiri dan tidak ada keharusan untuk disampaikan kepada umatnya atau kaumnya.

2. Pengertian Rasul

Rasul ialah seorang yang telah diberikan kepercayaan dan diberi wahyu oleh Allah SWT untuk diamalkannya yang kemudian wajib disampaikan kepada umatnya.

3. Perbedaan Nabi dan Rasul

  • Nabi memperoleh wahyu hanya untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umatnya.
    Setiap nabi belum tentu rasul, tapi rasul pasti seorang nabi.
  • Jumlah nabi sangat banyak bahkan ratusan ribu, tetapi jumlah rasul sangat sedikit. Namun, yang wajib diketahui dan diimani hanya 25 nabi.
  • Nabi yang pertama kali diutus ke muka bumi ialah Nabi Adam AS., sedangkan rasul pertama ialah Nuh AS. Nabi dan rasul penutup sekaligus menjadi nabi ialah Rasulullah Muhamad SAW.
  • Jenjang kerasulan lebih tinggi dibandingkan jenjang kenabian. Rasul diutus setelah menjadi rasul dan rasul lebih utama daripada nabi.

B. Pengertian Iman kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi, rasul adalah orang yang diutus Allah SWT. dengan syariat yang baru untuk menyeru manusia kepada-Nya.

Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah SWT. untuk menetapkan (menjalankan) syariat rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa Nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi Nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syariat yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syariat yang dibawa Nabi Musa AS.

Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 nabi dan rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Perbedaan nabi dan rasul adalah nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.

C. Dalil Iman kepada Rasul Allah

Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya:

Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. Al-Anbiya: 7)

Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (Q.S. Al-Mukmin : 78) Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.

D. Sifat-sifat Rasul Allah

  1. Sifat Wajib
    Siddiq artinya benar.
    Amanah artinya dipercaya.
    Tablig artinya menyampaikan.
    Fathonah artinya pintar (cerdik).
  2. Sifat Mustahil
    Kadzib artinya dusta.
    Khianat artinya tidak dipercaya (dengki).
    Kistman artinya menyembunyikan.
    Baladah artinya (bodoh).

Sebagai manusia, rasul juga memiliki sifat-sifat manusia pada umumnya. Namun sifat-sifat tersebut tidak mengurangi martabatnya mereka sebagai utusan Allah, juga tidak mempunyai cela yang merendahkan dirinya, serta tidak mengurangi kedudukan mereka sebagai rasul. Mereka makan, minum, berdagang, berkeluarga, mengalami sakit, susah, gembira, dan lain sebagainya.

E. Fungsi Iman kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah SWT mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada rasul-rasul Allah SWT, yaitu:

  1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah SWT. Barang siapa yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang rasul, maka dianggap kafir. Seperti firman Allah “Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.”(QS. Asy-Syura: 105).
  2. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya. Seperti firman Allah. “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(QS. Al-Mu’min: 78).
  3. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah SWT.
  4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah SWT, kepada kita. Seperti firman Allah “Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa: 65).

F. Fungsi Rasul Allah

Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Fungsi rasul menurut Alquran antara lain:

  1. Menceritakan ayat-ayat Allah.
  2. Menjelaskan agama dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya.
  3. Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan.
  4. Memberi peringatan yang jelas.
  5. Membawa berita gembira, memberi peringatan, dan sebagai saksi.
  6. Membawa keterangan-keterangan yang nyata.
  7. Menyuruh untuk menyembah Allah dan bertakwa.
  8. Menganjurkan manusia beriman agar tidak mengkultuskan para rasul dan agar manusia bersikap selalu mempelajari dan mengajarkan.
  9. Membacakan ayat-ayat-Nya sebelum Allah memberikan azab bagi manusia yang melakukan kezaliman.
  10. Memberi keputusan di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya.
  11. Menyerukan pada tiap-tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi tagut dan lain-lain.

G. Tugas Rasul Allah

  1. Menyatukan itikad dan keyakinan umatnya bahwa Tuhan adalah Zat Yang Maha Kuasa.
  2. Memberi batas bagi umatnya mana hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah SWT.
  3. Memberikan pedoman kepada umatnya agar mereka menghiasi diri dengan sifat-sifat yang utama (akhlak terpuji).
  4. Menjelaskan kepada umatnya apa saja yang dapat membawa mereka kepada keredaan Allah dan apa saja yang dapat membawa mereka kepada kemurkaan-Nya.
  5. Mengajarkan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan Allah SWT.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Beriman kepada rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul Allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul Allah. Pengertian rasul adalah rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik di antara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.

Jadi, beriman kepada rasul-rasul Allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul Allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.

B. Saran

Kita sebagai umat muslim harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada rasul-rasul Allah.

DAFTAR PUSTAKA

https://sman2kusambi.blogspot.com/2017/09/makalah-iman-kepada-rasul-rasul-allah.html

http://rivalbramantio31.blogspot.com/2018/01/makalah-tentang-iman-kepada-rasul-rasul.html

http://islamicpwr.blogspot.com/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html

http://coretan-berkelas.blogspot.com/2014/02/pengertian-nabi-dan-rasul.html

https://www.sepengetahuan.co.id/2015/10/pengertian-nabi-dan-rasul-beserta-perbedaannya.html

Download Contoh Makalah Iman Kepada Rasul Allah.docx