Makalah Interaksi Sosial

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Interaksi Sosial ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Interaksi Sosial ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Interaksi Sosial ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Interaksi Sosial ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekstrem manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi, pelakunya lebih dari satu yaitu Individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok . Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, identifikasi, simpati, dan empati.

Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, atau bisa juga dipengaruhi karena iklan. Identifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengidentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati.. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerja sama, intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerja sama, rukun, harmonis, serasa, dan lain-lain). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar, dan lain-lain).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apa pengertian interaksi sosial?
  2. Apa saja ciri-ciri interaksi sosial?
  3. Apa saja faktor terjadinya interaksi sosial?
  4. Apa yang dimaksud dengan situasi sosial?
  5. Bagaimana syarat terjadinya interaksi sosial?

C. Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui pengertian interaksi sosial.
  2. Untuk mengetahui ciri-ciri interaksi sosial.
  3. Untuk mengetahui faktor terjadinya interaksi sosial.
  4. Untuk mengetahui tentang situasi sosial.
  5. Untuk mengetahui syarat terjadinya interaksi sosial.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat meleburkan diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.

B. Ciri-ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima. Karakteristik interaksi sosial adalah:

  1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
  2. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi di antara dua pihak yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver).
  3. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian di antara pengirim dan penerima.

C. Faktor Terjadinya Interaksi Sosial

1. Faktor Internal

a. Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan

Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajari pun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.

b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan

Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.

c. Dorongan untuk mempertahankan hidup

Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.

d. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama

Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tenteram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

2. Faktor Eksternal

a. Imitasi

Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau yang melandasi interaksi sosial. Imitasi berperan dalam interaksi sosial, misalnya perkembangan bahasa. Apa yang diucapkan oleh anak akan mengimitasi dari keadaan sekelilingnya. Anak mengimitasi apa yang didengarnya yang kemudian menyampaikan kepada orang lain sehingga dengan demikian berkembanglah bahasa anak itu sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.

b. Identifikasi

Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain. Anak mempelajari norma sosial dari orang tuanya dengan dua cara, yaitu:1) Anak mempelajari dan menerima norma-norma sosial itu karena orang tua dengan sengaja mendidiknya.2) Kesadaran akan norma-norma sosial juga dapat diperoleh anak dengan jalan identifikasi yaitu anak mengidentifikasikan diri pada orang tua, baik pada ibu maupun pada ayah.

c. Sugesti

Sugesti adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Sugesti dibedakan menjadi dua, yaitu:1) Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan.2) Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain.

Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.

d. Simpati

Simpati merupakan perasaan rasa tertarik pada orang lain. Oleh karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis, rasional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Contoh: Ucapan turut berduka, tanpa datang ke rumah duka. Jadi hanya ungkapan tanpa tindakan. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.

e. Empati

Empati merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiwai dalam diri seorang yang lebih daripada simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.

f. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.

D. Situasi Sosial

Situasi sosial adalah tiap-tiap situasi di mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Situasi-situasi sosial itu dapat dibagi-bagi ke dalam dua golongan utama, yaitu:

1. Situasi Kebersamaan

Situasi kebersamaan itu merupakan situasi di mana berkumpul sejumlah orang yang sebelumnya tidak kenal mengenal dan interaksi sosial yang lalu terdapat antara mereka itu tidak mendalam. Contoh: orang yang berkumpul dalam sebuah toko besar atau pasar merupakan suatu situasi sosial yang harus disebut situasi kebersamaan.

2. Situasi Kelompok Sosial

Situasi ini merupakan situasi di dalam kelompok di mana kelompok sosial tempat orang-orangnya berinteraksi itu merupakan suatu keseluruhan. Contoh: suatu kelas di sekolah (mempunyai tujuan atau misi yang sama).

E. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

1. Kontak Sosial

Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu:

  • Menurut cara yang dilakukan, kontak langsung dan kontak tidak langsung.
  • Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya, kontak primer dan kontak sekunder.
  • Menurut sifat, kontak positif dan kontak negatif.

2. Komunikasi

Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.

3. Tindakan Sosial

Tindakan sosial adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:

  • Tindakan rasional instrumental, adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.
  • Tindakan rasional berorientasi nilai, merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
  • Tindakan tradisional, merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
  • Tindakan efektif, sering kali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. Jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, motivasi, simpati dan empati. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerja sama) (intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerja sama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi, dan kompetensi.

B. Saran

Sebagai manusia kita tidak bisa lepas dari interaksi sosial. Dalam berinteraksi seharusnya kita harus selalu menghormati dan menghargai orang lain dalam hal apa pun.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung: Yasindo Multi Aspek.

Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai.

Walgito, Drs. Bimo. (1998). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.

Download Contoh Makalah Interaksi Sosial.docx