Makalah Kepramukaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kepramukaan ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Kepramukaan ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Kepramukaan ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kepramukaan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang, di samping itu dengan pendidikan manusia dapat dibentuk karakternya, baik itu karakter yang baik ataupun karakter yang buruk. Tentulah dengan adanya pendidikan semua orang menginginkan terbentuknya karakter yang baik. Pendidikan bagi suatu bangsa sangatlah diperlukan karena akan mengeluarkan suatu bangsa dari kebodohan dan keterbelakangan, serta akan memperbaiki sumber daya manusianya (SDM).

Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang Dasar RI 1945 adalah pendidikan yang dapat menumbuhkan, mengembangkan dan membina kepribadian manusia seutuhnya yang memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme. Dengan pendidikan, manusia diajarkan untuk memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme. Sikap tersebut biasanya mereka peroleh ketika menduduki bangku sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas. Pendidikan di Indonesia bukan hanya pendidikan formal tetapi juga pendidikan informal (pendidikan di luar sekolah). Salah satu contoh dari pendidikan informal atau pendidikan luar sekolah adalah pendidikan kepramukaan.

Pendidikan kepramukaan adalah organisasi kepemudaan yang memiliki visi dan misi membangun penerus bangsa untuk melanjutkan pembangunan bangsa yang jauh lebih baik. Pendidikan kepramukaan sangat berkaitan dengan pendidikan formal, karena untuk saat ini kurikulum 2013 mewajibkan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di setiap jenjang pendidikan yang harus diikuti oleh seluruh siswanya. Dengan adanya pendidikan kepramukaan di setiap jenjang pendidikan diharapkan agar sikap nasionalisme dan patriotisme penerus bangsa tidak terkikis oleh zaman. Bahkan diharapkan sikap tersebut semakin tumbuh dengan baik, serta dapat memperbaiki tatanan kehidupan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis mengambil perumusan masalah yaitu:

  1. Bagaimana kiasan dasar dalam gerakan kepramukaan?
  2. Bagaimana karakteristik dari gerakan kepramukaan?
  3. Bagaimana sandi-sandi dalam kepramukaan?
  4. Bagaimana pelaksanaan upacara pembukaan latihan siaga dan penggalang?

BAB II 
PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Dasar Kepramukaan

Kiasan dasar dalam kepramukaan adalah alam pikiran yang mengandung kiasan/gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan kepramukaan, sehingga peserta didik merasakan ikut terlihat pada kegiatan yang mengesankan tersebut. Sumber kiasan dasar kepramukaan Indonesia didasarkan pada sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan budaya Bangsa Indonesia.

B. Kiasan Dasar Kepramukaan

1. Kiasan Dasar Kepramukaan Siaga

Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Tingkatan dalam pramuka siaga yaitu mula, bantu dan tata. Tanda tingkatan pramuka siaga adalah bunga kelapa yang baru akan mekar. Satuan terkecil dalam Siaga disebut burung (tempat penjagaan/rumpun bambu/tempat persatuan kecil), burung terdiri dari 5-10 orang dan pemimpinnya disebut sulung. Kumpulan 2-4 burung disebut perindukan (rumah besar).

2. Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang

Penggalang adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara 11-15 tahun. Mengiaskan perjuangan para pemuda Indonesia di dalam mengalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam sumpah pemuda (1928). Tingkatan dalam pramuka penggalang yaitu ramu, rakit dan terap. Tanda tingkatannya bunga yang sudah mekar. Dalam pramuka penggalang kumpulan 5-10 orang disebut regu (gardu, tempat berkumpul) dan kumpulan dari 2-4 regu disebut pasukan (tempat para suku berkumpul).

3. Kiasan Dasar Kepramukaan Penegak

Penegak adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara 16-20 tahun. Mengiaskan menegakkan kesatuan Republik Indonesia. Tingkatan dalam pramuka penegak yaitu bantara dan laksana. Tanda tingkatannya sudah menjadi tunas kepala. Dalam pramuka penegak kumpulan 3-10 orang disebut sangga (rumah kecil untuk penggarap sawah), sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsa). Kumpulan 2-4 sangga disebut ambalan (tempat kegiatan yang hidup, dinamis dan berulang), ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut pradana, seorang sekretaris yang disebut kerani, seorang bendahara yang disebut hartaka, dan seorang pemangku adat.

4. Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega

Pendega adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara 21-25 tahun. Mengiaskan mengisi atau mendegani dan menjaga pembangunan pasca kemerdekaan. Tanda tingkatannya sudah menjadi tunas kepala. Satuan pramuka pandega disebut reka (tempat anak muda berkreasi). Pramuka Pandega dihimpun di gugus depan dalam satuan yang disebut Racana. Racana dikelola oleh Dewan Racana yang terdiri dari anggota racana yang telah dilantik menjadi Pandega. Racana ini dipimpin oleh seorang Ketua, seorang Sekretaris, seorang bendahara, dan seorang Pemangku Adat. Jika racana memerlukan racana dapat membentuk satuan terkecil yaitu reka. Racana dapat dinamai sesuai aspirasi anggota dengan nama yang mencerminkan karakter racana. Di tingkat Kwartir. Pramuka Pandega dapat bergabung dalam wadah pembinaan Satuan Karya dan Dewan Kerja.

C. Karakteristik Pramuka

Karakteristik pramuka adalah gambaran sifat para anggota pramuka sesuai dengan golongan atau tingkatan yang mereka jalani.

1. Karakteristik Sifat Pramuka Siaga

Sifat karakter pramuka siaga perlu dihayati oleh pembinanya, karena pramuka tingkat ini masih tergolong anak-anak yang perlu bimbingan. Sifat karakter yang positif antara lain:

  • Senang bermain, bergerak dan bekerja;
  • Senang meniru, senang mengkhayal;
  • Senang menyanyi, gemar mendengar cerita;
  • Senang bertanya, ingin tahu, ingin mencoba;
  • Senang pamer, senang disanjung, senang kejutan;
  • Spontan, lugu, polos;
  • Senang bersenda gurau dan lain-lain.

Sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:

  • Labil, emosional, egois;
  • Manja, mudah putus asa;
  • Sensitif, rawan, mudah kecewa;
  • Malu-malu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.

2. Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang

Berdasarkan usianya, pramuka penggalang adalah masa perkembangan dari masa kanak-kanak menuju ke masa remaja/pemuda. Sifat karakter Pramuka Penggalang antara lain sebagai berikut:

  • Sangat bangga bila mendapat pujian;
  • Gemar bertualang;
  • Suka berkelompok dengan teman sebaya terutama yang satu aspirasi;
  • Bangga apabila diberi tanggung jawab;
  • Bangga diperlakukan/disamakan dengan orang dewasa;
  • Suka usil/mengganggu orang lain;
  • Cepat bosan;
  • Selalu ingin bergerak /tidak mau berdiam lama-lama;
  • Ingin menjadi yang terbaik;
  • Menyukai hal-hal yang baru.

3. Karakteristik Sifat Pramuka Penegak

Karakter pramuka penegak memerlukan bimbingan karena pada tahap ini mereka memasuki tahap remaja madya yang mengalami perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Pramuka penegak sangatlah memerlukan bimbingan, agar merak tidak salah arah dalam pengambilan keputusan. Sifat karakter dari pramuka penegak antara lain:

  • Semangat juang yang tinggi;
  • Idealisme;
  • Kemauan yang kuat;
  • Percaya diri;
  • Mencari jati diri;
  • Kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat;
  • Serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya;
  • Belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.

4. Karakter Sifat Pramuka Pendega

Karakteristik pramuka pandega adalah memerlukan bimbingan orang dewasa dalam proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan sehingga dapat hidup mandiri. Sifat karakter dari pramuka pandega antara lain:

  • Kesinambungan dan keteraturan;
  • Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan;
  • Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.

D. Sandi dalam Kepramukaan

Kata sandi berasal dari bahasa sanskerta, yang artinya rahasia. Sandi ialah kode rahasia, di mana kerahasiaannya hanya diketahui oleh sekelompok orang saja. Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat berkemah atau melakukan pengembaraan, supaya dapat melatih diri untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi.

1. Sandi Koordinat

Cara membuat sandi koordinat, pertama buat perkataan kunci, misalnya GUDEP SEDIA (maka kata-kata ini yang menjadi kuncinya, ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah hurufnya 10 buah, masing-masing kata terdiri dari 5 huruf) lalu setiap kotak diisi dengan huruf-huruf dari a sampai y (z tidak termasuk).

2. Sandi Rumput

Sandi rumput dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis pendek dan tinggi. Garis-garis tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sekilas mirip dengan rerumputan yang berjejer. Garis pendek dan tinggi di atas melambangkan titik dan strip dalam kode morse. Di mana garis pendek merupakan titik dan garis tinggi melambangkan strip. Titik dan strip ini nanti kemudian dibaca dengan menggunakan kode morse. Untuk memisahkan antar huruf dipergunakan tanda-tanda pemisah berupa garis mendatar.

E. Tata Upacara Pembukaan Latihan

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan, peraturan yang wajib dilaksanakan, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Prinsip yang terpenting upacara haruslah dilaksanakan dengan khidmat, tenang, dan tertib. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan, yaitu upacara yang dilaksanakan dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan dilingkungan Gerakan Pramuka.

1. Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga

  • Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota.
    Kegiatan pemeriksaan kebersihan dan kerapian dilakukan di luar tempat upacara. Pemimpin burung memeriksa anggotanya tentang kebersihan dan kerapian. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bebas, tidak dalam bentuk lingkaran.
  • Memilih burung terbaik untuk menjadi petugas upacara.
    Pada pemilihan burung terbaik, Pembina siaga dan Pembantu Pembina Siaga bisa memilih dari burung terbaik pada latihan sebelumnya. Tetapi jika kegiatan permulaan, Pembina siaga dapat memilih langsung burung yang dianggap terbaik untuk melaksanakan upacara.
  • Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara.
    Kelengkapan upacara yang disiapkan meliputi: bendera merah putih, tongkat bendera, tempat bendera.
  • Pemimpin Upacara (Sulung) mengumpulkan seluruh anggota siaga untuk membentuk lingkaran besar.
    Untuk mengumpulkan anggota perindukan, sulung bisa menggunakan aba-aba “Siaga….”, maka anggota perindukan berlari sambil berucap “Siap” dan membentuk lingkaran mengitari sulung dan tempat bendera.
  • Pemimpin Upacara (Sulung) menjemput Pembina upacara.
    Sulung keluar dari lingkaran melewati pintu upacara, kemudian menemui Pembina Siaga (menjemput) untuk diantar ke tengah-tengah perindukan.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput pemimpin upacara, mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap standar bendera dan pintu upacara.
  • Para pembantu siaga berada pada lingkaran upacara.
  • Pemimpin Upacara (Sulung) mengambil bendera untuk dikibarkan.
    Sulung keluar dari lingkaran untuk mengambil bendera yang berada di luar untuk ditempatkan di standar bendera (dalam lingkaran) melewati pintu upacara. Bendera digulung dengan posisi warna merah berada di luar. Saat berada pada pintu upacara, Pembina Siaga diikuti seluruh anggota perindukan memberikan penghormatan sampai bendera berada pada standar bendera.
  • Pembina upacara (Pembina siaga) membaca Pancasila dan ditirukan oleh semua anggota.
  • Pemimpin upacara (sulung) membaca Dwi Dharma dan diikuti oleh semua anggota perindukan Sulung mengucapkan Dwi Dharma, diikuti seluruh anggota perindukan.
  • Pemimpin upacara (Sulung) kembali ke barungnya.
    Setelah mengucapkan Dwi Dharma dengan lantang, sulung kembali ke barungya (berada pada posisi paling kanan dari barungnya).
  • Pembina upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota perindukan.
  • Pembina upacara (Pembina siaga) memimpin doa yang diikuti oleh anggota perindukan.
  • Upacara selesai, dilanjutkan dengan kegiatan perindukan.

2. Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang

  • Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota regu oleh ketua regu.
  • Masing-masing ketua regu memeriksa kebersihan dan kerapian anggota regunya, termasuk absensi regu dan iuran regu.
  • Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara.
  • Pemimpin regu utama (Pratama) memanggil anggota pasukan dengan membentuk barisan Angkare.
  • Pratama mencek persiapan dan petugas upacara, jika sudah siap Pratama menjemput Pembina penggalang.
  • Pratama memilih dari anggota regunya untuk menjadi petugas pengibar bendera dan pengucap Dasa Dharma Pramuka
  • Pembina upacara (Pembina Penggalang) memasuki tempat upacara menghadap pasukan, para pembantu Pembina berada di belakang Pembina Upacara dalam bentuk bersaf.
  • Pratama memimpin penghormatan dan laporan kepada Pembina Upacara, menyerahkan kegiatan Upacara pada Pembina, kemudian kembali ke regunya.
  • Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas
  • Pembina upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila ditirukan anggota pasukan
  • Pembacaan Dasa Dharma
    Petugas pembaca Dasa Dharma maju satu langkah untuk mengucapkan Dasa Dharma Pramuka. Tanpa menggunakan laporan pada Pembina Upacara. Setelah selesai, mundur satu langkah menuju barisan regunya.
  • Kata pengantar Upacara oleh Pembina Penggalang tentang tema latihan dan sebagainya.
  • Pembina upacara memimpin doa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara
    1) Pembina Upacara bisa meninggalkan tempat upacara. Pembina upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terima kasih pada pembantu Pembina serta siap melaksanakan latihan.
    2) Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan latihan.

BAB III 
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepramukaan adalah alam pikiran yang mengandung kiasan/gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan kepramukaan, sehingga peserta didik merasakan ikut terlihat pada kegiatan yang mengesankan tersebut. Sumber kiasan dasar kepramukaan Indonesia didasarkan pada sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan budaya Bangsa Indonesia.

Dalam gerakan kepramukaan terdapat kiasan dasar dari setiap tingkatan pramuka mulai dari siaga, penggalang, penegak hingga pandega serta memiliki karakteristik masing-masing. Pramuka memiliki sandi-sandi yang digunakan pada setiap kegiatan kepramukaan. Dalam melakukan upacara pembukaan latihan pramuka siaga dan penggalang, memiliki tata upacaranya.

B. Saran

Sebaiknya dalam penyusunan makalah ini memerlukan referensi yang memadai agar tercapainya makalah sesuai topik yang diinginkan. Saya sebagai menulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam menulis makalah ini, maka saya sangat membutuhkan kritik dan saran untuk dapat memperbaiki penulisan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Siaga

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Pennggalang

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Penegak

Download Contoh Makalah Kepramukaan.docx