Makalah Konsep Dasar Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Konsep Dasar Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Konsep Dasar Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Konsep Dasar Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Konsep Dasar Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, November 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan mengenai kesatuan usaha ekonomi yang diharapkan akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh pemakai. Penggunaan informasi keuangan yang tepat memerlukan suatu pengetahuan mengenai karakteristik dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan. Informasi akuntansi keuangan dihasilkan untuk tujuan tertentu, dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional.

Penggunaan informasi akuntansi keuangan tanpa suatu pengetahuan umum mengenai karakteristik dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan salah tafsir. Alat yang dapat digunakan untuk memproses informasi dalam akuntansi keuangan adalah laporan keuangan yang secara berkala dikomunikasikan kepada pihak ekstern perusahaan (Hanafi dan Halim, 2005: 34).

Adapun pada kesempatan ini akan di jelaskan beberapa bidang-bidang yang ada pada profesi akuntansi dan profesi akuntansi itu sendiri serta etika yang harus di miliki oleh seorang akuntan sebagai seorang pegawai dan sekaligus pemakai/pengguna informasi akuntansi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar akuntansi?
  2. Apa saja bidang-bidang akuntansi?
  3. Apa yang dimaksud dengan etika profesi akuntansi?

C. Tujuan

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:

  1. Untuk mengetahui konsep dasar akuntansi.
  2. Untuk mengetahui bidang-bidang akuntansi.
  3. Untuk mengetahui etika profesi akuntansi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi merupakan rumusan konsep yang berlaku secara umum agar bisa diperoleh kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang memerlukannya. Pemahaman terhadap konsep ini sangat penting agar perusahaan terhindar dari adanya kesalahan pencatatan akuntansi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Secara umum, konsep dasar akuntansi menjadi acuan dalam menyusun standar akuntansi yang ditujukan bagi praktik akuntansi.

Konsep dasar akuntansi dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAl) dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK). Pada rumusan tersebut dinyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi berdasarkan atas akrual dan kelangsungan usaha (going concern). Sedangkan menurut Paton dan Littleton yang dikutip oleh Suwardjono (2005), diterangkan bahwa konsep dasar akuntansi terdiri dari konsep kesatuan usaha (Entity Theory), kelangsungan usaha (going concern), penghargaan sepakatan, upaya dan hasil (effort and accomplishment), harga melekat (cost attach), bukti terverifikasi, dan asumsi.

Anthony, Hawkins, dan Merchant menjelaskan secara lebih lengkap sebagaimana yang dikutip oleh Suwardjono (2005), bahwa konsep dasar akuntansi terdapat beberapa poin, di antaranya konsep pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, konsep cost, aspek ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, dan materialitas.

Dari beberapa paparan mengenai rumusan konsep dasar akuntansi di atas, maka berikut ini beberapa rumusan dasar akuntansi secara lebih terperinci.

1. Kesatuan Akuntansi

Kesatuan akuntansi berarti data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus jelas menyebutkan unit atau perusahaan yang dilaporkan. Data dan informasi juga harus bukan merupakan laporan keuangan jika tanpa adanya unit yang melaporkan. Jadi, laporan keuangan harus jelas menyebutkan untuk perusahaan atau badan yang melaporkan keuangan tersebut.

2. Kesinambungan Perusahaan

Kesinambungan perusahaan dimaksudkan bahwa akuntansi diperlukan oleh pihak yang berkepentingan karena didasarkan pada asumsi kesinambungan usaha. Bila usaha yang dimaksudkan hanya untuk beberapa hari atau bulan saja, maka informasi akuntansi menjadi sangat tidak berarti. Oleh karena itu, perusahaan harus tetap hidup sepanjang masa sehingga diperlukan informasi untuk memantau kegiatan perusahaan yang dapat menyajikan data dan informasi mengenai posisi keuangan serta hasil usaha yang akan dibagi-bagi ke dalam periode.

3. Periode Akuntansi

Periode akuntansi berkaitan dengan pelaporan informasi keuangan untuk perusahaan yang berkesinambungan dan dibagi ke dalam periode dengan bentuk laporan keuangan. Periode akuntansi berguna agar dapat memantau posisi keuangan dari hasil usaha selama satu periode tertentu dalam masa yang berkesinambungan. Dengan demikian, manajemen dapat menggunakan laporan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan.

4. Pengukuran dalam Nilai Uang

Informasi akuntansi yang disajikan harus memiliki keseragaman bahasa yaitu nilai uang. Tanpa adanya keseragaman dengan uang, maka informasi akuntansi yang disajikan tidak dapat dibandingkan satu sama lain karena satuan unit pengukurannya berbeda-beda. Jelas nilai moneter dan posisi keuangan maupun hasil usaha suatu perusahaan menjadi dasar kesatuan bahasa akuntansi.

5. Harga Perolehan Dasar Akuntansi

Harta kekayaan yang diperoleh haruslah dicatat pada saat perolehannya. Nilai yang dibayarkan untuk memperoleh harta kekayaan tersebut merupakan nilai yang akan dicatat dalam laporan keuangan. Nilai tersebut selanjutnya akan disajikan dalam laporan keuangan.

6. Penetapan Pendapatan dan Biaya

Pelaporan pendapatan dan biaya harus jelas menunjukkan periode ketika harus dilaporkan dan dikaitkannya dengan aktiva dan hutang yang bersangkutan.

7. Konsistensi Konsep Dasar Akuntansi

Konsistensi merupakan penerapan prinsip ini, yang harus dilakukan adalah secara konsisten menerapkannya dari satu periode ke periode lainnya agar data dan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diandalkan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.

8. Objektivitas dan Materialitas

Objektivitas berarti data dan informasi keuangan harus disajikan dengan tidak memandang dan mempertimbangkan satu atau pihak tertentu lainnya. Sedangkan materialitas berarti data dan informasi keuangan yang timbul dari transaksi yang jumlahnya relatif kecil dan tidak berarti terhadap laporan keuangan dapat diabaikan.

B. Bidang-bidang Akuntansi

Akuntansi juga memiliki bidang-bidang akuntansi yang juga sama dengan keilmuan lainnya yang juga memiliki bidang-bidang. Setiap bidang keilmuan pasti memiliki banyak cabang yang pada umumnya masih berkaitan dengan profesi spesialis bagi orang akuntan. Sama juga dengan profesi dokter yang juga memiliki bidang seperti dokter gigi, dokter umum, dan lain-lain.

Untuk saat ini kebutuhan informasi keuangan di setiap perusahaan yang semakin berkembang dari mulai jenis nya ataupun juga dari jumlahnya yang menuntut untuk penyajian suatu informasi keuangan perusahaan secara cepat dan dengan hasil yang akurat. Maka dari itu, setiap perusahaan pasti membutuhkan ahli dalam bidang akuntansi yang bisa membantu untuk menyediakan segala informasi keuangan sehingga dapat memenuhi beberapa kebutuhan jika ingin di gunakan. Maka ahli dari akuntansi sendiri memiliki berbagai macam bidang-bidang akuntansi, bisa di uraikan sebagai berikut:

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Uraian dari Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) adalah Bidang akuntansi yang memiliki kegiatan seperti mencatat semua kegiatan financial yang berkaitan dengan akuntansi atau yang sudah di khususkan untuk memproses pencatatan ekonomi secara keseluruhan seperti pencatatan transaksi keuangan hingga penyajian data yang sudah menjadi bentuk laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan dari Akuntansi keuangan (Financial Accounting) yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi (R/L), Laporan perubahan modal atau Laba yang di tahan selama jangka waktu tertentu. Akuntansi keuangan (Financial Accounting) memiliki hubungan dengan pelaporan suatu keuangan dengan pihak-pihak yang

berada di luar perusahaan yang memang sangat membutuhkan untuk memberikan informasi yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang memiliki sifat rasional dan relevan. Laporan yang akan di hasilkan oleh bagian akuntansi keuangan (Financial Accounting) memiliki sifat umum atau juga sering disebut (General purpose).

Sehingga bisa di simpul kan bahwa tujuan utama dari bidang Akuntansi keuangan (Financial Accounting) adalah untuk menyajikan suatu data dari semua transaksi keuangan yang terjadi pada suatu periode tertentu pada perusahaan dan membuat suatu laporan keuangan (Finance statment).

Akuntansi keuangan ini juga sering disebut dengan akuntansi umum. Akuntansi Keuangan diutamakan untuk konsentrasi dalam penyajian suatu data yang sudah di bentuk ke dalam laporan keuangan atau Finance statement yang akan diberikan kepada pihak di luar perusahaan, seperti investor, kepada pemegang saham, dirjen pajak, bank , ataupun pihak-pihak lainnya.Untuk penyajian data, bidang akuntansi keuangan ini wajib untuk mengikuti suatu kaidah umum yang berlaku yang berada di dalam standar akuntansi keuangan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Sedangkan yang dimaksud dari akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan dari hasil yang telah di catat dan laporan keuangan dari suatu badan, laporan bisa dari perusahaan dan bisa juga dari pemerintah.

Akuntansi pemeriksaan ini adalah bidang yang berhubungan langsung dengan bagian audit secara bebas untuk mendapatkan informasi akuntansi yang akan di sajikan nanti sehingga informasi akuntansi tersebut bisa di sajikan dan dapat di percaya tetapi juga memiliki tujuan yang lain seperti taat terhadap kebijakan yang ada, mematuhi prosedur dan penilaian efesiensi dan efektifitas dari suatu kegiatan. Konsep dari akuntansi keuangan atau auditing adalah objektifitas dan independensi yang berasal dari suatu pemeriksaan dan kerahasiaan dari pengumpulan suatu bukti-bukti yang sangat relevan.

Kegiatan yang akan di lakukan oleh bagian auditing adalah memeriksa setiap pencatatan suatu transaksi yang telah terjadi dan juga memastikan bahwa pencatatan dari setiap transaksi sudah sesuai dengan data yang ada, sudah sesuai dengan peraturan-peraturan dalam bidang akuntansi yang berlaku. Sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan, auditor akan menggunakan standar yang umum.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi Manajemen (Manajemen Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk memberikan suatu informasi yang berkaitan kepada manajemen dalam menjalankan suatu usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam akuntansi biaya yang semua data-datanya bisa dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen. Akuntansi dan Akuntansi manajemen memang berbeda dalam pencapaian suatu tujuan tetapi dalam melakukan pelaksanaannya bisa dilakukan dengan cara bersamaan.

Disini bisa dilihat ada beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen (manajemen Accounting) yaitu untuk mengendalikan suatu kegiatan dari perusahaan, memonitori arus kan dari perusahaan, dan juga untuk menilai alternatif dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam pengendalian suatu perusahaan dengan melalui aktivitas yang di jalan kan atau sering di sebut dengan activity based management yang merupakan tren baru dari akuntansi manajemen.

Sehingga bisa di simpul kan dari bagian akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah suatu cabang dari akuntansi yang memiliki tugas khusus untuk memberikan bantuan pihak internal suatu perusahaan dalam menentukan kebijakan.

Bidang akuntansi manajemen ini juga akan memberikan data yang real kepada pihak manajemen untuk di gunakan sebagai bahan yang akan di bahas untuk menentukan arahan kebijakan perusahaan nanti kedepan nya terutama untuk urusan finansial. Akuntansi manajemen ini tidak terlalu membutuhkan standar yang khusus, karena biasanya hanya sesuai dengan perusahaan.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tugas untuk mencatat serta menghitung dan menganalisis dari suatu data yang berada pada perusahaan industri yang dalam usahanya menentukan berapa besar dari harga pokok produksi dari suatu barang atau dari suatu produk.

Maka dari itu dengan menggunakan akuntansi biaya maka akan mendapatkan laporan harga sehingga bisa di gunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Dalam bidang akuntansi biaya ini maka bisa menekankan pada penetapan dan mengontrol dari biaya. Akuntansi biaya juga telah memberikan pengarahan pada penetapan untuk menganalisis data yang mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi ataupun biaya yang baru akan terjadi.

Akuntansi biaya ini memang sangat di butuhkan di perusahaan manufaktur yang biasanya memproduksi bahan-bahan yang masih mentah dan di proses menjadi bahan yang sudah jadi. Sehingga sangat di perlukan efisiensi sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal yang akan meningkatkan laba suatu perusahaan.

5. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan adalah bagian yang akan mempersiapkan data yang akan digunakan untuk perhitungan pajak suatu perusahaan, salah satu bidang akuntansi yang akan menekankan pada suatu masalah pajak yang wajib di bayar oleh perusahaan atau yang akan di bayar oleh perseorangan kepada pemerintah.

Karena dalam perpajakan akan di bahas suatu hukum-hukum yang berkaitan serta perhitungan-perhitungan dalam melakukan suatu usaha sehingga bisa mengetahui berapa besarnya pajak yang akan di bayarkan. Dalam bidang akuntansi perpajakan ini yaitu menyusun surat pemberitahuan dari pajak dan juga mempertimbangkan suatu konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha yang sudah di rencanakan oleh suatu perusahaan.

Tujuan dari bidang akuntansi pajak ini adalah agar suatu perusahaan bisa membayar pajak sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, dan juga untuk menyajikan hubungan dari sebuah transaksi-transaksi terhadap tarif serta pajak yang sudah ada.

Akan tetapi pada dasarnya ada beberapa kasus, bagian akuntansi perpajakan bisa di gunakan untuk meminimalisir besarnya suatu pajak yang wajib dibayar kepada pihak pemerintah akan tetapi tidak akan melanggar peraturan perpajakan yang telah di tetapkan. Karena secara teknis bagian dari akuntansi perpajakan ini sangat berkaitan dengan SPT, yaitu pembayaran SPT, baik pembayaran PPh atau pembayaran PPn.

6. Peranggaran (Budgeting)

Peranggaran atau yang sering di sebut dengan anggaran (budgeting) adalah bidang dari akuntansi yang akan melakukan suatu kegiatan dengan cara menyusun suatu anggaran, baik dari anggaran pendapatan maupun anggaran dari biaya dasar. Peranggaran ini juga memiliki pedoman, suatu pedoman tertentu ataupun pedoman yang standar dari suatu badan. Anggaran merupakan salah satu pedoman bagi suatu perusahaan , perorangan atau pemerintah sendiri dalam melakukan suatu kegiatan yang finansial nya berada di masa yang akan datang nanti.

Dalam bidang bidang peranggaran ini bisa berhubungan langsung dengan penyusunan rencana keuangan yang mengenai kegiatan dari suatu perusahaan yang akan di gunakan dalam jangka waktu yang tertentu bisa di juga untuk masa yang akan datang dan juga menyertai analisis dan pengawasan nya. Anggaran sendiri adalah sarana untuk menjabarkan suatu tujuan dari perusahaan, anggaran ini bisa berisi tentang rencana suatu kegiatan yang akan di laksanakan oleh suatu perusahaan dan juga nilai uang di masa yang akan datang.

Sehingga bagian akuntansi peranggaran ini juga memiliki tugas yang untuk menguraikan suatu keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang telah di dasarkan pada sistem pengawasan serta analisa. Akuntansi peranggaran ini bisa disebut juga bagian dari salah satu akuntansi manajemen.

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Akuntansi pemerintahan (Governmental Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang digunakan untuk menerapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini memiliki tujuan untuk menyajikan suatu laporan keuangan, pengendalian serta memberikan pengawasan keuangan pemerintah atau keuangan negara.

Akuntansi pemerintahan ini juga di harapkan untuk bisa mengatur suatu administrasi keuangan negara atau keuangan pemerintah dengan sebaik mungkin. Dalam bidang ini hanya di khususkan dari dalam melakukan pencatatan dan memberikan pelaporan suatu transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintahan / negara. Akuntansi pemerintahan juga menyediakan laporan dari akuntansi tentang suatu aspek dalam pengurusan dari administrasi keuangan pemerintahan atau keuangan negara.

Dalam akuntansi pemerintahan ini memiliki tugas untuk menyajikan suatu informasi yang sudah berupa data akuntansi yang berasal dari berbagai aspek pengolahan keuangan pemerintah dan kemudian akan melakukan suatu pengendalian pengeluaran anggaran.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System)

Sistem Akuntansi adalah salah satu bidang akuntansi yang bertugas melaksanakan suatu kegiatan dengan merencanakan terlebih dahulu cara untuk melakukan pencatatan akuntansi agar aman, efektif dan efisien yang di mulai dari mengorganisir suatu dokumen , formulir-formulir yang ada dan juga menyusun suatu prosedur pencatatan nya.

Pada sistem akuntansi sangat berkaitan dengan pembuatan prosedur dalam akuntansi atau alat-alat pendukung lainnya yang akan di ikuti dengan penentuan suatu langkah yang akan digunakan kedepan nya nanti. Yang didalam nya ada beberapa pengumpulan data serta laporan keuangan perusahaan. Sehingga dengan adanya sistem akuntansi ini beberapa informasi akuntansi akan mudah perusahaan untuk mengambil keputusan.

9. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)

Akuntansi pendidikan atau yang sering di sebut dengan education accounting adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki bidang khusus yaitu yang akan diarahkan di bidang pendidikan. Akuntansi pendidikan ini biasanya mengajar akuntansi, memberi pengetahuan tentang akuntansi, Cara penyusunan kurikulum pendidikan, atau hal lain yang masih berhubungan dengan ilmu akuntansi.

Sehingga akuntan yang bergelut di dunia pendidikan bisa disebut dengan bagian bagian akuntansi pendidikan atau education accounting. Dalam akuntansi pendidikan ini juga memiliki peran serta fungsi akuntansi di dalam dunia pendidikan yaitu untuk menyediakan suatu informasi yang memiliki sifat kuantitatif, terutama yang memiliki sifat keuangan sehingga dapat di gunakan untuk pengambilan suatu keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.

Siklus dari akuntansi pendidikan adalah laporan keuangan yang akan di jadikan hasil laporan yang terakhir dalam proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan suatu data keuangan yang akan di sajikan dalam bentuk laporan suatu keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dalam membuat keputusan atau pengambilan keputusan. sehingga untuk menyusun suatu laporan keuangan yang akan dipertanggungjawabkan nantinya dan dapat di terima secara umum, maka prinsip dari akuntansi, prosedur, metode, dan juga teknik dari semua yang dicakupkan dalam ruang lingkup akuntansi maka bisa dinamakan siklus akuntansi.

10. Akuntansi Internasional (International Accounting)

Bagian-bagian akuntansi seperti akuntansi internasional adalah salah satu bagian yang akan mencakup suatu masalah-masalah yang sedang terjadi dalam suatu transaksi perdagangan internasional atau lintas negara yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan yang sudah multi nasional. Akuntansi internasional ini meliputi dua aspek dalam pembahasan utama yaitu deskripsi, pembandingan akuntansi dan dimensi akuntansi dari transaksi-transaksi internasional.

Sehingga pada aspek utamanya dalam akuntansi internasional adalah untuk membahas suatu gambaran standar akuntansi dan suatu praktek akuntansi dari berbagai negara dan juga membandingkan standar dan praktek tersebut di masing-masing negara yang sedang di bahas. Selain yang di atas maka akuntansi internasional juga akan membahas mengenai laporan keuangan yang terjadi, valuta asing, perpajakan dalam perusahaan internasional, audit internasional dan juga manajemen yang dilakukan pada bisnis internasional.

11. Akuntansi Sosial (Social Accounting)

Sedangkan bagian bagian akuntansi yang termasuk kedalam akuntansi sosial adalah salah satu dari bidang akuntansi yang memiliki kegiatan untuk pengarahan suatu masalah yang sering terjadi di masyarakat. Sehingga bisa di contoh kan dalam bidang akuntansi sosial ini adalah pengarahan tentang menyediakan suatu informasi yang masih berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat secara makro, dan juga memberikan informasi tentang kepadatan penduduk yang dikaitkan dengan penghasilan suatu penduduk.

Akuntansi sosial atau social accounting ini adalah salah satu bidang bidang akuntansi yang terbaru dan akuntansi sosial ini paling sulit untuk di jelaskan jika di bandingkan dengan bagian bagian akuntansi yang lainnya, karena secara

menyeluruh bahwa akuntansi sosial ini akan menyangkut dana-dana kesejahteraan suatu masyarakat.

Sehingga bisa disimpulkan dari akuntansi sosial adalah penyusunan, pengukuran serta analisis yang dilakukan terhadap konsekuensi pada sosial dan ekonomi dari suatu perilaku yang sangat berkaitan dengan pemerintah dan wirausahawan. Akuntansi sosial sangat fokus terhadap kinerja pemerintah maupun pelaku bisnis dengan baik.

C. Etika Profesi Akuntansi

Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap akuntan harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Artinya setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya.

3. Integritas

Dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap akuntan harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin dengan bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi akuntan.

4. Objektivitas

Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya, netral dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian

Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan.

6. Kerahasiaan

Menjadi akuntan harus bisa menjaga kerahasiaan juga, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

7. Standar Teknis

Akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akuntansi juga memiliki bidang-bidang akuntansi yang juga sama dengan keilmuan lainnya yang juga memiliki bidang-bidang. Setiap bidang keilmuan pasti memiliki banyak cabang yang pada umumnya masih berkaitan dengan profesi spesialis bagi orang akuntan. Sama juga dengan profesi dokter yang juga memiliki bidang seperti dokter gigi, dokter umum, dan lain-lain.

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.

Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya.

B. Saran

Kelompok dua sadar bahwa makalah ini jauh dari kondisi sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif kami butuhkan dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https:/dosenakuntansi.com/bidang-bidang-akuntansi

https:/cahayababel.wordpress.com/2011/10/10/profesi-akuntansi

https:/blog.ruangguru.com/profesi-akuntansi-dan-etika-profesi-akuntansi

Download Contoh Makalah Konsep Dasar Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi.docx