Makalah Letak Indonesia Secara Astronomis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Letak Indonesia Secara Astronomis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Letak Indonesia Secara Astronomis ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Letak Indonesia Secara Astronomis ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Letak Indonesia Secara Astronomis ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terletak di wilayah geografis yang sangat strategis secara astronomis. Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa, yang merupakan garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua belahan, yaitu belahan utara dan belahan selatan. Garis Khatulistiwa ini melewati beberapa pulau di Indonesia, seperti Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Letak Indonesia di sepanjang garis khatulistiwa memberikan dampak pada iklim, termasuk musim tropis yang khas dan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari lebih dari 17.000 pulau. Letak geografis Indonesia yang luas di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik membuatnya memiliki akses maritim yang strategis. Secara astronomis, letak Indonesia memungkinkan untuk pengamatan benda langit dari kedua belahan bumi. Hal ini memungkinkan Indonesia menjadi salah satu tempat yang ideal untuk observasi astronomi, baik dari darat maupun dari lautan.

Indonesia sering menjadi saksi gerhana matahari dan bulan yang spektakuler. Karena letaknya yang dekat dengan khatulistiwa, Indonesia sering kali berada dalam jalur gerhana matahari total atau sebagian. Beberapa gerhana matahari yang terkenal, seperti Gerhana Matahari Total 2016 dan Gerhana Matahari Cincin 2019, terjadi di wilayah Indonesia. Gerhana bulan juga sering terjadi dan dapat diamati di wilayah Indonesia.

Letak Indonesia yang jauh dari cahaya kota dan memiliki langit yang cerah di beberapa wilayahnya membuatnya ideal untuk pengamatan astronomi. Beberapa tempat di Indonesia, seperti Pulau Maumere di Nusa Tenggara Timur, memiliki langit yang sangat gelap, yang memungkinkan pengamatan bintang, galaksi, dan fenomena langit lainnya dengan jelas. Tempat-tempat seperti ini menarik minat para astronom dan pengamat bintang dari seluruh dunia.

Secara keseluruhan, letak astronomis Indonesia yang strategis di sepanjang garis khatulistiwa dan posisinya sebagai negara kepulauan memberikan peluang dan keistimewaan dalam pengamatan fenomena langit, serta memberikan sumbangan penting bagi astronomi dan penelitian bumi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Letak Indonesia Secara Astronomis ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan letak Indonesia secara astronomis?
  2. Apa pengaruh letak astronomis terhadap iklim Indonesia yang bercorak tropis?
  3. Apa pengaruh letak astronomis terhadap pembagian zona waktu di Indonesia?
  4. Apa saja keuntungan letak astronomis untuk Indonesia?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Letak Indonesia Secara Astronomis ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pengertian Letak Indonesia Secara Astronomis.
  2. Untuk mengetahui pengaruh letak astronomis terhadap iklim Indonesia yang bercorak tropis.
  3. Untuk mengetahui pengaruh letak astronomis terhadap pembagian zona waktu di Indonesia.
  4. Untuk mengetahui keuntungan letak astronomis untuk Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Letak Indonesia Secara Astronomis

Letak Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur merupakan wujud letak astronomis. Letak astronomis disebut juga letak absolut. Letak absolut mengidentifikasikan setiap lokasi sebagai titik melalui ukuran bujur dan lintang. Ukuran tersebut memiliki satuan derajat (°) dan diaplikasikan dalam sistem grid matematis. Letak astronomis berarti letak suatu wilayah berdasarkan sistem koordinat (garis bujur dan garis lintang). Garis bujur merupakan garis khayal yang membagi secara vertikal dan menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan. Garis lintang membagi Bumi menjadi dua bagian sama besar yaitu utara dan selatan. Garis lintang sejajar dengan garis khatulistiwa (ekuator).

Indonesia berada di antara 6°LU (Lintang Utara) – 11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur) – 141°BT (Bujur Timur). Batas wilayah Indonesia sebagai berikut:

  1. Batas wilayah utara di 6°08′ LU adalah Pulau Weh (pulau paling utara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam).
  2. Batas wilayah selatan di 11° 15′ LS adalah Pulau Rote (pulau paling selatan di provinsi Nusa Tenggara Timur).
  3. Batas wilayah barat pada 95° 45′ BT adalah Pulau Benggala (pulau paling barat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam).
  4. Batas wilayah timur pada 141° 05′ BT adalah Sungai Fly (sungai yang berada di kota Merauke Provinsi Papua).

Berdasarkan letak astronomis tersebut, pulau-pulau Indonesia terbagi menjadi dua sisi yaitu bagian atas (belahan bumi utara) dan bawah (belahan bumi selatan). Terbaginya dua sisi ini dikarenakan adanya garis khatulistiwa (garis ekuator atau zero latitude). Pulau besar yang dilintasi garis khatulistiwa adalah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra. Garis khatulistiwa melewati Pulau Waigeo di Papua Barat, Pulau Halmahera di Maluku Utara, Sulawesi, Kota Bonjol di Sumatra Barat, Kota Pontianak di Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Batu di Sumatra Utara. Namun secara keseluruhan, sebagian besar wilayah Indonesia berada pada belahan bumi selatan.

B. Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim Indonesia yang Bercorak Tropis

Letak secara astronomis memengaruhi iklim suatu wilayah. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan intensitas sinar matahari yang diterima setiap wilayah. Letak astronomis wilayah Indonesia berada di sekitar garis ekuator (khatulistiwa). Pengaruh letak secara astronomis terhadap wilayah Indonesia, yaitu:

  1. Indonesia dikategorikan negara beriklim tropis dengan rata-rata suhu dan kelembaban udara yang tinggi. Suhu udara yang relatif tinggi terjadi karena pengaruh intensitas matahari yang tinggi. Sedangkan kelembaban yang tinggi karena pengaruh angin yang membawa uap air dari perairan laut.
  2. Penyinaran matahari berlangsung sepanjang tahun. Wilayah Indonesia mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun dengan intensitas yang hampir sama dalam durasi waktu 12 jam sehingga mengakibatkan suhu udara tinggi (senantiasa > 18oC).
  3. Memiliki hutan hujan tropis yang luas. Hutan hujan tropis di Indonesia dengan berbagai jenis flora dan fauna tumbuh di pulau-pulau besar, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

C. Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Pembagian Zona Waktu di Indonesia

Bumi merupakan salah satu planet dalam tata surya kita. Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Secara astronomis, waktu yang diperlukan Bumi untuk berotasi yaitu 24 jam, sehingga dapat ditentukan pembagian zona waktu berdasarkan besar lingkaran rotasi Bumi, yakni 360° : 24 =15 derajat/jam. Dengan demikian, terdapat perbedaan waktu selama 1 jam setiap 15 derajat bujur. Indonesia terletak di antara bujur 95° sampai 141°. Pulau Benggala sebagai wilayah paling barat (95° 45′ BT), dan Sungai Fly sebagai wilayah paling timur (141° 05′ BT). Jadi, wilayah Indonesia terbentang sepanjang 45 derajat bujur.

Pemerintah RI mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987 yang menetapkan tiga zona waktu yang berlaku di Indonesia. Tiga zona waktu tersebut antara lain adalah WIB (Waktu Indonesia Barat / GMT + 7), WITA (Waktu Indonesia Tengah / GMT + 8), dan WIT (Waktu Indonesia Timur / GMT + 9). Wilayah Indonesia yang termasuk zona WIB meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Madura, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Indonesia yang termasuk pada zona WITA terdiri atas wilayah Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan wilayah Indonesia yang termasuk pada zona waktu WIT terdiri atas wilayah Kepulauan Maluku, Pulau Papua, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

D. Keuntungan Letak Astronomis untuk Indonesia

Letak Indonesia secara astronomis memiliki pengaruh terhadap kondisi wilayah Indonesia. Keuntungan dari letak astronomis tersebut ialah Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang luas. Keberadaan hutan hujan tropis bermanfaat dalam menyuplai oksigen yang dibutuhkan untuk mengurangi pemanasan global. Selain itu, hutan hujan tropis juga merupakan habitat ideal bagi flora dan fauna. Indonesia memiliki habitat flora dan fauna yang beraneka ragam.

Keuntungan lain dari letak astronomis untuk Indonesia adalah tersedianya lahan pertanian dan perkebunan yang luas. Lahan pertanian tersebut sangat penting untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas pangan bagi penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari seperempat miliar.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia, serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Secara astronomis, Indonesia terletak di antara 6° LU hingga 11° LS dan 94° BT hingga 141° BT.

Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa dan sebagian besar wilayahnya berada di belahan bumi bagian utara. Garis khatulistiwa adalah garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan selatan. Oleh karena itu, sebagian besar wilayah Indonesia berada di belahan bumi utara.

Dalam konteks astronomi, letak geografis Indonesia memiliki beberapa implikasi. Pertama, karena dekat dengan garis khatulistiwa, Indonesia mengalami iklim tropis sepanjang tahun dengan cuaca yang panas dan lembap. Kedua, Indonesia memiliki durasi siang dan malam yang hampir sama sepanjang tahun, dengan sedikit perubahan dalam panjang hari antara musim panas dan musim dingin.

Selain itu, karena terletak di sekitar khatulistiwa, Indonesia juga memiliki posisi yang menguntungkan untuk mengamati benda langit tertentu. Beberapa fenomena astronomi yang dapat diamati di Indonesia termasuk gerhana matahari, gerhana bulan, dan pergerakan planet di langit.

Seluruh wilayah Indonesia juga terletak di Cincin Api Pasifik, yang merupakan daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi dan sering terjadi gempa bumi. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.

Secara keseluruhan, letak astronomis Indonesia memberikan keunikan geografis dan iklim yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta memberikan peluang untuk mengamati fenomena astronomi yang menarik.

B. Saran

Kita harus menganalisis dapat tentang konsekuensi perubahan iklim terhadap lingkungan, ekonomi, dan masyarakat Indonesia, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, M.F. (2020). Potensi Wilayah Pesisir di Negara Indonesia. Jurnal Geografi, 10 (1), 204–215.

Budjianto. 2012. Analisis Sosio Demografi. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press).

Kemdikbud. (2017). Keunggulan Iklim Indonesia. (Online), Retrieved from: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Keunggulan-Lokasi-Indonesia-2017/menu3.html

Marhadi. 2015. Geografi Regional Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press).

Download Contoh Makalah Letak Indonesia Secara Astronomis.docx