Makalah Pencemaran Air

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Pencemaran Air ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Pencemaran Air ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Pencemaran Air ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pencemaran Air ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusia bisa menyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008) air merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk kepentingannya.

Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Air di Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di tempat penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.

Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengonsumsi air ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa itu pencemaran air?
  2. Apa yang menjadi penyebab pencemaran air?
  3. Apa dampak pencemaran air?
  4. Apa contoh pencemaran air?
  5. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Air

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktik operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran air. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai: “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku, dan aspek akibat (Setiawan, 2001).

Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada praktiknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.

Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.

Sebagai contoh adalah pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 146 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990.

B. Penyebab Pencemaran Air

Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun kuman-kuman penyakit. Oleh karena itu kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi hal yang sangat penting.

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, perusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

  1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
  2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi.
  3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
  4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
  5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
  6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
  7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

C. Dampak dari Pencemaran Air

Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah perkotaan yang saat ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran air ini terjadi salah satunya karena pembuangan sampah yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia berbahaya yang secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat kesehatan, sekolah, dan pasar juga. Adapun beberapa dampak pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.

1. Kematian biota air

Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah terbunuhnya kehidupan yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan, kepiting, burung camar dan banyak hewan lain terbunuh karena adanya polutan berbahaya yang meracuni habitat mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah hilangnya populasi ikan di badan sungai daerah perkotaan.

2. Kerusakan rantai makanan

Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh ikan kecil.

3. Wabah penyakit

Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak pada manusia. Produk-produk dari badan air yang tercemar yang dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit hepatitis bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan, wabah kolera timbul karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang tercemar, dan masih banyak lagi.

4. Kerusakan ekosistem

Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi pada ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang berarti interaksi antar makhluk hidup di suatu tempat akan berubah. Banyak daerah yang sekarang jadi terkena pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungannya, dan di masa yang akan datang daerah-daerah yang tercemar ini tentu akan membuat manusia mengalami banyak kesulitan.

D. Contoh Pencemaran Air

Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah perkotaan yang saat ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran air ini terjadi salah satunya karena pembuangan sampah yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia berbahaya yang secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat kesehatan, sekolah, dan pasar juga. Adapun beberapa dampak pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.

E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air

Pada dasarnya ada lima cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:

  1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
  2. Tidak membuang sampah ke sungai.
  3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
  4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
  5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan andal. Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

  • Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
  • Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
  • Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
  • Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (environmental pollution control manager).

2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup

  • Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
  • Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
  • Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
  • Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

3. Tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat

  • Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
  • Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor
  • Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
  • Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion).

Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

B. Saran

Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta lingkungan. Sikap tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang guru wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak didik kita agar mereka mengerti tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita tempati ini.

DAFTAR PUSTAKA

Modul “Ilmu Pengetahuan Alam”, Kharisma

Buku “lingkungan hidup”, mahkota offset – jakarta.

Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas

Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang dephan. “Dampak dan upaya penanggulangan pencemaran air”

Pencemaran Alam Sekitar, Siri Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad, Eddiplex Sdn. Bhd. 1996

Pencemaran air dan Bunyi, Siri Utamakan Alam Sekitar Anda, Jasman Ahmad & Siti Razmah Idris, Penerbit Mikamas, 1996.

Download Contoh Makalah Pencemaran Air.docx