Makalah Sumber Daya Alam Laut

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Sumber Daya Alam Laut ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Sumber Daya Alam Laut ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Sumber Daya Alam Laut ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Sumber Daya Alam Laut ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan laut merupakan salah satu sumber daya alam yang besar di bumi yang mengandung berbagai hal-hal yang besar di mana dapat dimanfaatkan manusia untuk dikumpulkan, dipanen, dan ditambang. Hal ini meliputi makanan yang bersumber dari laut, berbagai mineral, dan produk minyak bumi dari berbagai sumber. Jumlah rupiah dalam sumber daya yang diambil dari laut adalah ratusan miliar per tahun, namun kita bahkan belum mulai memanfaatkan beberapa sumber daya yang ada di lautan.

Sejak awal peradaban, laut telah digunakan dalam tiga cara utama: untuk transportasi, untuk kekuatan militer, dan sebagai sumber makanan. Sejak revolusi industri, dasar ini telah diperluas dan sekarang termasuk minyak bumi, mineral, dan energi.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian sumber daya alam laut?
  2. Apa saja macam-macam sumber daya alam laut?
  3. Apa saja contoh-contoh sumber daya alam laut?
  4. Bagaimana ancaman terhadap sumber daya alam laut?
  5. Bagaimana upaya untuk melestarikan sumber daya alam laut?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam Laut  

Sumber daya kelautan adalah sumber daya yang meliputi, ruang lingkup yang luas yang mencakup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme mikroskopis hingga paus pembunuh, dan habitat laut) mulai dari perairan dalam hingga ke daerah pasang surut di pantai dataran tinggi dan daerah muara yang  luas.  Berbagai orang memanfaatkan dan berinteraksi dengan lingkungan laut mulai dari pelaut, nelayan komersial, pemanen kerang, ilmuwan, dll. Dan digunakan untuk berbagai kegiatan baik rekreasi, penelitian, industri, dan kegiatan lain yang bersifat komersial.

B. Macam-macam Sumber Daya Alam Laut

Secara umum, sumber daya kelautan terdiri atas sumber daya dapat pulih (renewable resources), sumber daya tidak dapat pulih (non-renewable resources), dan jasa-jasa lingkungan kelautan (environmental services).

1. Sumber Daya Dapat Pulih

Indonesia  dianugerahi dengan laut yang begitu luas, sehingga sumber daya ikan di dalamnya juga beraneka ragam. Potensi lestari ikan laut sebesar 6,2 juta ton, terdiri ikan pelagis besar (975,05 ribu ton), ikan pelagis kegil (3.235,50 ribu ton), ikan demersal (1.786,35 ribu ton), ikan karang konsumsi (63,99 ribu ton), udang peneid (74,00 ribu ton), lobster (4,80 ribu ton), dan cumi-cumi (28,25 ribu ton). Potensi sumber daya perikanan ini tersebar dalam sembilan wilayah pengelolaan. Masing-masing (1) Selat Malaka, (2) Laut Cina Selatan, (3) Laut Jawa, (4) Selat Makasar dan Laut Flores, (5) Laut Banda, (6) Laut Seram sampai Teluk Tomini, (7) Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, (8) Laut Arafura dan (9) Samudera Hindia (Aziz, dkk, 1998). Apabila potensi perikanan laut ini dikelola secara serius diperkirakan akan memberikan sumbangan devisa sebesar US$ 10 milyar per tahun mulai tahun 2003.

Sampai pada tahun 1998, produksi perikanan laut Indonesia baru mencapai 3.616.140 ton, atau sekitar 58,5 persen dari total potensi lestari sumber daya perikanan laut yang kita miliki. Dengan demikian masih terdapat 41 persen potensi yang tidak termanfaatkan atau sekitar 2,6 juta ton per tahun. Peluang pengembangan industri perikanan baik dalam skala kecil (perairan nusantara) maupun skala besar (ZEEI dan samudera) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, marlin, tongkol, tenggiri dan cucut dapat ditangkap di perairan nusantara dan samudera terutama di perairan Laut Banda, Laut Seram sampai Teluk Tomini, Laut Arafura dan Samudera Hindia yang memiliki peluang pengembangan secara lestari sekitar 321.766 ton per tahun.
  2. Ikan pelagis kecil seperti ikan layang, selar, tembang, lemuru, dan kembung dapat ditangkap di perairan nusantara antara lain di perairan Laut Cina Selatan, Selat Makasar dan Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram sampai Teluk Tomini, Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, Laut Arafura dan Samudera Hindia. Peluang pengembangan perikanan ikan pelagis kecil secara lestari masih sekitar 1.715 ribu ton per tahun.
  3. Ikan karang konsumsi seperti kerapu, kakap, lancam, beronang dan ekor kuning berpeluang dikembangkan di sekitar perairan Selat Makasar dan Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Seram sampai Teluk Tomini dengan potensi lestari sekitar 31.355 ton per tahun.
  4. Kelompok lobster seperti udang karang dan barong berpeluang dikembangkan di perairan Laut Cina Selatan, Laut Banda, dan Laut Seram sampai Teluk Tomini, dengan potensi sekitar 2.400 ton per tahun.

2. Sumber Daya Tidak Dapat Pulih

Sumber daya alam lainnya yang terkadung dalam laut kita adalah terdapatnya berbagai jenis bahan mineral, minyak bumi dan gas. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Kekayaan Alam, BPPT dari 60 cekungan minyak yang terkandung dalam alam Indonesia, sekitar 70 persen atau sekitar 40 cekungan terdapat di laut. Dari 40 cekungan itu 10 cekungan telah diteliti secara intensif, 11 baru diteliti sebagian, sedangkan 29 belum terjamah. Diperkirakan ke-40 cekungan itu berpotensi menghasilkan 106,2 milyar barel setara minyak, namun baru 16,7 milyar barel yang diketahui dengan pasti, 7,5 milyar barel di antaranya sudah dieksploitasi. Sedangkan sisanya sebesar 89,5 milyar barel berupa kekayaan yang belum terjamah. Cadangan minyak yang belum terjamah itu diperkirakan 57,3 milyar barel terkandung di lepas pantai, yang lebih dari separuhnya atau sekitar 32,8 milyar barel terdapat di laut dalam.

Energi non konvensional adalah sumber daya kelautan non hayati tetapi dapat diperbaharui juga memiliki potensi untuk dikembangkan di kawasan pesisir dan lautan Indonesia. Keberadaan potensi ini di masa yang akan datang semakin signifikan manakala energi yang bersumber dari BBM (bahan bakar minyak) semakin menepis. Jenis energi ini yang berpeluang dikembangkan adalah Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), energi kinetik dari gelombang, pasang surut dan arus, konversi energi dari perbedaan salinitas.

Perairan Indonesia merupakan suatu wilayah perairan yang sangat ideal untuk mengembangkan sumber energi OTEC. Hal ini dimungkinkan karena salah satu syarat OTEC adalah adanya perbedaan suhu air (permukaan dengan lapisan dalam) minimal 20ーC dan intensitas gelombang laut sangat kecil dibanding dengan wilayah perairan tropika lainnya. Dari berbagai sumber pengamatan oseanografi, telah berhasil dipetakan bagian perairan Indonesia yang potensial sebagai tempat pengembangan OTEC. Hal ini terlihat dari banyak laut, teluk serta selat yang cukup dalam di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi pengembangan OTEC. Salah satu pilot plant OTEC akan dikembangkan di pantai utara Pulau Bali. Sumber energi non konvensional dari laut lainnya, antara lain energi yang berasal dari perbedaan pasang surut, dan energi yang berasal dari gelombang. Kedua macam energi tersebut juga memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Kajian terhadap sumber energi ini seperti yang dilakukan oleh BPPT bekerja sama dengan Norwegia di Pantai Baron, Yogyakarta. Hasil dari kegiatan ini merupakan masukan yang penting dan pengalaman yang berguna dalam upaya Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia dalam memanfaatkan energi non konvensional. Sementara itu, potensi pengembangan sumber energi pasang surut di Indonesia paling tidak terdapat di dua lokasi, yaitu Bagan Siapi-Api dan Merauke, karena di kedua lokasi ini kisaran pasang surutnya mencapai 6 meter.

3. Jasa-jasa Lingkungan Kelautan

Dewasa ini pariwisata berbasis kelautan (wisata bahari) telah menjadi salah satu produk pariwisata yang menarik dunia internasional. Pembangunan kepariwisataan bahari pada hakikatnya adalah upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan objek dan daya tarik wisata bahari yang terdapat di seluruh pesisir dan lautan Indonesia, yang terwujud dalam bentuk kekayaan alam yang indah (pantai), keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias yang diperkirakan sekitar 263 jenis.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 1997 mencapai 5.185.243., meningkat sebanyak 150.771 (2,99%) terhadap tahun 1996 yaitu sebanyak 5.034.472 wisman. Pada tahun 1998 sebanyak 4.606.416 atau mengalami penurunan sebesar 11,16% terhadap tahun 1997. Sedangkan perolehan devisa dari wisman yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 1998 diperkirakan mencapai US$4.332,09 juta atau turun 18,6% dibanding tahun 1997 yang mencapai US$5.321,46 juta (Kamaluddin, 1999).

Untuk mewujudkan pemasukan devisa dari sektor pariwisata ini diperlukan strategi tepat dan langkah-langkah yang kreatif. Hal ini dilakukan melalui penganekaragaman produk wisata seperti ekowisata bahari dan sarana pariwisata. Produk wisata antara lain dimaksudkan menjadikan Indonesia sebagai daerah wisata bahari dunia, khususnya sebagai base/detinasi kapal pesiar (cruise ship) dan sea plane. Daya tarik wisata ini perlu dukungan sarana pariwisata seperti penginapan, sarana makan minum, dan tempat belanja.

Pengembangan ekowisata bahari dengan melibatkan masyarakat di sekitar lokasi wisata telah mulai dikembangkan di bidang akomodasi yaitu pondok-pondok wisata beserta kelompok masyarakat yang berada di sekitar hotel besar yang akan menyediakan berbagai produk untuk dimanfaatkan. Keterlibatan masyarakat juga perlu dikembangkan dalam bidang sarana transportasi rakyat terutama perahu-perahu tradisional. Agar keterlibatan masyarakat ini optimal, maka seyogianya dilakukan pembinaan dan peningkatan kualitasnya, baik melalui penyuluhan maupun pelatihan.

Potensi jasa lingkungan kelautan lainnya yang masih memerlukan sentuhan pendayagunaan secara profesional agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal adalah jasa transportasi laut (perhubungan laut). Betapa tidak, sebagai negara bahari ternyata pangsa pasar angkutan laut baik antar pulau maupun antar negara masih dikuasai oleh armada niaga berbendera asing. Menurut catatan Dewan Kelautan Nasional, kemampuan daya angkut armada niaga nasional untuk muatan dalam negeri baru mencapai 54,5 persen, sedangkan untuk ekspor baru mencapai 4 persen, sisanya dikuasai oleh armada niaga asing.

C. Contoh-contoh Sumber Daya Alam Laut

Sumber daya alam laut adalah sumber daya alam yang berasal dari laut. Laut adalah salah satu bagian terbesar dari bumi. Laut merupakan daerah yang sepenuhnya di kelilingi oleh air. Sehingga hanya sedikit ekosistem yang ada di laut. Walau begitu, laut menyimpan banyak sumber daya alam. Sumber daya alam di laut sebagian besar adalah sumber daya alam yang dapat diperbaiki. Sumber daya alam yang dapat diperbaiki adalah sumber daya alam yang dapat berkembang biak, serta memiliki jumlah yang masih sangat banyak. Sehingga dapat dipakai dalam waktu sangat lama, untuk kebutuhan manusia. Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaiki adalah sumber daya alam yang membutuhkan waktu ribuan tahun dalam proses pembentukannya. Sehingga jumlahnya sangat terbatas.

  1. Garam

Garam adalah salah satu bahan dapur yang wajib dipakai dalam memasak. Garam mengandung yodium, yang sangat baik dalam mencegah kanker, serta menghilangkan jerawat. Garam berasal dari air laut yang mengering, dan menyisakan hanya butiran-butiran kristal garam. Dalam proses pembuatan, dapat dilakukan secara tradisional, dengan manfaatkan tenaga matahari dan api. Atau dengan cara yang lebih modern dengan memanfaatkan mesin. Madura adalah pulau di Indonesia yang menghasilkan garam dengan kualitas baik. Hanya saja, karena masih memakai cara tradisional, maka produksi yang dihasilkan sangat sedikit.

  1. Ikan

Ikan adalah salah satu makhluk hidup yang ada di laut. Ikan adalah salah satu sumber protein bagi manusia. Ikan tergolong sumber daya yang dapat diperbaharui, karena mampu berkembang biak. Akan tetapi, akibat dari perburuan yang tidak melihat aspek keseimbangan ekosistem, banyak hewan- hewan laut yang mulai terancam punah (Baca: Gangguan Keseimbangan Lingkungan Oleh Alam dan Eksploitasi). Salah satunya adalah ikan terbang, yang telurnya di anggap sebagai makanan mewah dengan nama caviar. Selain itu, mamalia laut seperti ikan paus juga terancam punah, akibat perburuan yang sembarangan.

  1. Tumbuhan

Walaupun laut adalah daerah dengan 100% air di dalamnya, akan tetapi laut juga memiliki tumbuhan hidup yang berfungsi sebagai tempat tinggal ikan- ikan. Bukan hanya sebagai tempat tinggal ikan, tumbuhan laut juga memiliki fungsi yang sangat banyak bagi manusia. Tumbuhan laut seperti rumput laut, memiliki kadar serat yang tinggi, yang dapat membatu manusia dengan masalah pencernaan. Rumput laut juga dipakai sebagai bahan baku pembuatan kapsul untuk obat. Selain rumput laut, terumbu karang juga merupakan jenis tumbuhan dilaut.

  1. Terumbu Karang

Terumbu karang adalah salah satu dari tumbuhan laut. Terumbu karang biasa hidup pada perairan laut dangkal. Beberapa terumbu karang dianggap sebagai indikator kebersihan laut. Selain itu, terumbu karang mampu menghasilkan oksigen yang berasal dari fotosintesis. Terumbu karang memiliki banyak jenis. Setiap terumbu karang dapat menjadi rumah bagi ikan- ikan. Dengan adanya terumbu karang, laut menjadi indah, dan dapat menjadi tempat wisata bagi manusia (Baca: Fungsi Ekosistem Terumbu Karang bagi Manusia dan Biota Laut).

  1. Fosfat

Fosfat adalah tulang- belulang ikan yang telah mati. Tulang belulang ikan yang mati, dikumpulkan dan dihancurkan. Tulang belulang ikan yang mengandung fosfat ini, dapat dipakai dipakai sebagai pupuk organik.

  1. Ombak

Tidak hanya makhluk hidup yang dapat dimanfaat sebagai sumber daya alam. Laut adalah bagian dari bumi yang setiap bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Salah satunya adalah ombak. Ombak adalah gerakan naik turun air laut, akibat adanya angin san perbedaan ketinggian permukaan laut. Ombak dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga ombak, untuk di indonesia sendiri masih belum cukup dikenal. Akan tetapi, pemakaian listrik tenaga ombak, dapat membatu memberikan pasokan listrik, di daerah- daerah pesisir yang sulit mendapatkan akses listrik.

  1. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air lain adalah perubahan ketinggian air laut akibat adanya gravitasi bulan. Pasang surut air laut di manfaatkan oleh nelayan untuk bekerja. Dimana nelayan berangkat kerja saat sedang pasang, dan pulang pada saat sedang surut. Tidak hanya itu. Pasang surut air laut juga dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk menyalakan mercusuar yang ada di tebing. Mercusuar berfungsi sebagai pertanda bahwa ada lebih di sekitar daerah tersebut. Selain itu, mercusuar dapat membatu kapal menentukan arah.

  1. Mutiara

Mutiara adalah salah satu hasil laut yang memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Mutiara berasal dari sebuah kerang. Kerang yang diberikan makanan benda-benda yang padat, akan membungkus benda- benda tersebut dengan liurnya. Dan dalam proses tersebut, jadilah mutiara. Mutiara di manfaatkan manusia sebagai bagian dari perhiasan. Selain itu, ekstrak dari mutiara juga dipercaya mampu memutihkan kulit. Mutiara adalah salah satu sumber daya alam laut yang dapat diperbaharui. Hal ini karena manusia, dapat menciptakan mutiara sendiri, dengan cara membudidaya kerang.

  1. Plankton

Beberapa ikan yang ada di laut, bukan merupakan hewan karnivora. Beberapa ikan memakan tumbuhan laut. Seperti plankton. Plankton adalah salah satu tumbuhan air laut yang berukuran sangat kecil. Plankton biasa dimanfaatkan sebagai campuran untuk makanan ikan hias yang dipelihara oleh manusia. Karena ukurannya yang sangat kecil, plankton tidak dapat dilihat secara jelas oleh mata manusia.

  1. Minyak Lepas Pantai

Bangkai makhluk hidup laut yang terendap selama jutaan tahun, akan menjadi minyak bumi. Hal tersebut juga terjadi pada hewan-hewan laut yang telah mati selama jutaan tahun dan terendap di dalam lapisan kulit bumi. Minyak bumi lepas pantai adalah, minyak bumi yang berada di dalam laut. Minyak bumi lepas pantai di Indonesia berada di laut Jawa, laut cina selatan, laut Sulawesi, dan laut malaka.

D. Ancaman Terhadap Sumber Daya Alam Laut

Ekosistem laut yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang akhir-akhir ini mengalami ancaman kerusakan yang sebagian besar akibat ulah manusia.  Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai kebutuhan seperti pemukiman, perikanan, dan pelabuhan, menyebabkan besarnya tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumber daya pesisir semakin meningkat pula.

Terdapat 3 ancaman utama terhadap sumber daya laut, yaitu:

  1. Sedimentasi dan Pencemaran

Sedimentasi adalah proses penumpukan zat hara atau proses pelumpuran.  Pencemaran adalah kondisi di mana suatu perairan atau tempat mendapatkan masukan zat yang berbahaya atau tidak dapat ditolerir oleh lingkungan tersebut dalam jumlah yang berlebih. Sedimentasi dan pencemaran bisa terjadi  karena meningkatnya jumlah penduduk dan adanya kebutuhan akan lahan menyebabkan manusia mulai membuka lahan bahkan di daerah hulu dan hilir sungai. 

Penebangan pohon-pohon di sepanjang aliran sungai membuat lumpur dan kotoran tidak dapat tersaring baik.  Pembukaan lahan untuk pertanian menyebabkan banyaknya zat hara atau limbah pertanian yang terbawa aliran sungai.  Selain lumpur dan zat hara berlebih yang mengandung nitrogen dan fosfor (eutrofikasi), banyak juga sampah organik dan anorganik dari kegiatan rumah tangga yang dibuang ke laut dan jumlah sulit dikontrol.

Sumber pencemaran lainnya adalah kegiatan pertambangan. Pertambangan emas yang menggunakan air raksa dalam proses pengikatan bijih emas dapat menyebabkan pencemaran air raksa di perairan.  Air raksa merupakan sumber pencemaran yang berbahaya, karena kandungannya terakumulasi dalam tubuh hewan yang mengonsumsi atau memanfaatkan perairan yang tercemar air raksa.  Limbah hasil tambang berupa lumpur, tanah, batuan yang mengandung sianida juga mengandung timah, nikel, kadmium, dan khrom.  Jika limbah-limbah ini dibuang ke laut dalam jumlah besar, akanlah sangat berbahaya bagi ekosistem pesisir dan lautan

  1. Degradasi Habitat

Degradasi adalah proses penurunan kualitas.  Jadi degradasi habitat adalah proses penurunan kualitas habitat/tempat tinggal makhluk hidup tertentu.  Erosi pantai merupakan kondisi di mana suatu habitat telah terdegradasi.  Erosi pantai dapat dilihat dari penurunan garis pantai.  Erosi pantai terjadi karena proses alami dan tidak alami.  Proses alami terjadi karena adanya arus, angin, hujan, gelombang.  Proses tidak alami terjadi karena kegiatan manusia untuk membuka lahan hutan mangrove, dan penambangan terumbu karang untuk kepentingan konstruksi jalan dan bangunan.  Kegiatan tersebut bisa menyebabkan degradasi habitat karena fungsi hutan mangrove dan terumbu karang sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang dan badai telah rusak.

Degradasi terumbu karang terjadi karena kebutuhan manusia untuk mengeksploitasi sumber pangan yaitu ikan-ikan karang, sumber bahan bangunan, produk perdagangan yaitu ikan-ikan hias, anemon, dan soft coral, dan sebagai obyek wisata.  Sumber protein hewani dapat diperoleh dari ikan.  Kebutuhan ini mendorong manusia untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, yaitu dengan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan (bom, potas, sianida).  Masuknya zat kimia yang mengendap di permukaan terumbu karang bisa mengakibatkan pemutihan terumbu karang (coral bleaching).

  1. Degradasi Sumber Daya dan Keanekaragaman Hayati

Degradasi sumber daya alam seperti penebangan hutan mangrove, rusaknya terumbu karang, mengakibatkan hewan-hewan yang hidup di daerah tersebut berkurang jenisnya dan lama kelamaan punah.  Hilangnya jenis-jenis hewan atau tumbuhan dalam rantai makanan bisa menyebabkan adanya gangguan pada ekosistem. Kegiatan reklamasi pantai yang sering dilakukan di wilayah pesisir diperkirakan dapat merubah struktur ekologi komunitas biota laut bahkan dapat menurunkan keanekaragaman hayati perairan.

E. Upaya untuk Melestarikan Sumber Daya Alam Laut

Persoalan pencemaran lingkungan bukan hanya merupakan bagian pandangan hidup, tapi juga perilaku buruk kita yang destruktif yang telah menjadi bagian dari peradaban kita di masa sekarang ini.

Kita berpendapat bahwa saat ini adalah kesempatan untuk mengangkat kesadaran tentang pentingnya lingkungan alam laut. Daerah kita sementara mempersiapkan diri untuk WOC dan Manado menjadi daerah tujuan wisata. Untuk itu, saat ini adalah saat tepat untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan upaya pelestarian dan perlindungan lingkungan alam laut sekaligus untuk mempersiapkan dua events tersebut:

  1. Cagar Alam Laut

Barangkali perlu kita membuat peraturan bersama de-ngan masyarakat nelayan dan pesisir menyangkut cagar alam laut guna melindungi laut dan segala isinya, agar mereka berevolusi secara alamiah.

  1. Suaka Alam Laut

Barangkali pula perlu membuat peraturan bersama dengan masyarakat nelayan dan pesisir atau kepulauan untuk suaka alam laut agar semua yang dilindungi dalam wilayah cagar alam mendapatkan perlindungan dari wilayah suaka alam, yang menjaga ekosistem di wilayah pantai atau pulau tertentu.

  1. Zona Ekonomi Eksklusif

Sumber daya alam di laut kini semakin menjadi rebutan antar bangsa dan negara, apa lagi di wilayah yang tidak jelas aturan hukumnya. Karena itu barangkali perlu dipertegas atau diproklamasikan secara mondial zona ekonomi eksklusif kita, agar daerah-daerah perbatasan dengan negara tetangga semakin jelas status yuridisnya dan dengan demikian terhindar dari masalah yang bisa muncul dari relasi dengan negara tetangga.

  1. Pengembalian Material dari Pantai

Seperti aturan pengambilan pasir, kerikil, karang, kima, hu-tan bakau. Bukan hanya soal larangan tapi pemanfaatannya dan pelestariannya yang membutuhkan aturan dan kerja sama serta kesadaran partisipasi masyarakat, agar tidak terjadi perusakan, abrasi, dll. Suatu aturan hukum yang bisa memberdayakan masyarakat yang membutuhkan material-material tersebut untuk pemenuhan kebutuhan kesejahteraan mereka sekaligus ada upaya pelestarian, pemeliharaan dan perlindungan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi pengurasan sumber-sumber alam laut, yang terdapat di laut maupun di dasar laut serta di pantai laut.

  1. Persoalan di Laut Ternyata Bersumber Juga di Darat

Untuk melindungi lingkungan alam laut dibutuhkan upaya-upaya untuk mengatasi sedimentasi, sampah, tumpahan minyak, mengatasi erosi, serta eksplorasi dan eksploitasi daerah pesisir pantai. Untuk itu perlu diimbau agar masyarakat semakin giatkan reboisasi atau reforestrasi di darat. Mencegah pengolahan lahan tidur secara serampangan karena revitalisasi pertanian, yang makin menyebabkan erosi upaya menciptakan reboisasi, reforestrasi atau penghijauan, semuanya dimaksud untuk menciptakan ketahanan air, ketahanan pangan, sehingga tercipta daerah tahan longsor dan banjir.

  1. Adanya Akuarium Samudra

Di mana memperlihatkan kekayaan ikan di perairan laut kita, termasuk ikan-ikan purba yang langka serta Hutan Wisata, yang terdiri dari berbagai jenis pohon di daerah tropis ini, termasuk semua tanaman atau tumbuhan yang menjadi makanan pokok daerah ini. Keduanya bisa menjadi tempat tujuan wisata pada saat WOC dan Manado Kota Pariwisata Dunia. Akhirnya, bila kita kaji lebih jauh, maka benarlah bahwa persoalan lingkungan hidup, bukan hanya sekadar soal pencemaran, sampah dan upaya penanggulangannya secara teknis praktis.

Tapi persoalan lingkungan adalah persoalan yang terkait erat dengan pandangan hidup, sikap dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan alam. Kita berpendapat bahwa akar persoalan pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup alam laut, terdapat pada pandangan kita terhadap alam. Bila pandangan kita benar dan baik, maka sikap, perilaku dan tindakan kita terhadap alam juga benar dan baik. Barangkali kita perlu meluruskan pandangan kita. Kita mestinya memandang lingkungan alam atau bumi ini adalah sahabat kita. Bahkan sebagai ibu yang menghidupi kita.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber daya kelautan adalah sumber daya yang meliputi, ruang lingkup yang luas yang mencakup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme mikroskopis hingga paus pembunuh, dan habitat laut) mulai dari perairan dalam hingga ke daerah pasang surut di pantai dataran tinggi dan daerah muara yang  luas. Secara umum, sumber daya kelautan terdiri atas sumber daya dapat pulih (renewable resources), sumber daya tidak dapat pulih (non-renewable resources), dan jasa-jasa lingkungan kelautan (environmental services).

Ekosistem laut yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang akhir-akhir ini mengalami ancaman kerusakan yang sebagian besar akibat ulah manusia.  Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai kebutuhan seperti pemukiman, perikanan, dan pelabuhan, menyebabkan besarnya tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumber daya pesisir semakin meningkat pula.

 B. Saran

Sebagaimana seorang anak harus sayang, hormat, akrab dengan ibunya, kita semestinya harus hormat, akrab, sayang kepada alam atau bumi yang disebut ibu pertiwi itu. Demikian kita perlu kembali kepada solusi alam yang adalah ciptaan Tuhan, sahabat kita, bahkan ibu pertiwi kita. Tuhan menciptakannya untuk kita. Semuanya kita boleh ‘makan’, kecuali yang satu ini, yaitu kita tidak boleh ‘makan semuanya sampai habis’. Kita juga diciptakan bebas. Untuk itu kita harus memilih: ‘hidup kita di perut bumi, atau bumi di perut kita.

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmugeografi.com/biogeografi/sumber-daya-alam-laut

http://manfaat.co.id/manfaat-sumber-daya-laut

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-pemanfaatan-sumber-daya-laut-beserta-contohnya

https://mnaufalmajid.wordpress.com/2015/09/08/sumber-daya-laut

Download Contoh Makalah Sumber Daya Alam Laut.docx