KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Westernisasi Budaya ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah PPKn yang berjudul Makalah Westernisasi Budaya ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Westernisasi Budaya ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Westernisasi Budaya ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Indonesia, November 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan aspek sosial budaya yang beragam banyaknya. Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik itu multi-bahasa, multi-budaya, maupun multi-agama. Semua itu telah dikelola dengan baik dapat dijadikan sebagai potensi untuk kemakmuran rakyat dan memajukan bangsa kita. Namun dengan seiring perkembangan zaman banyak kebudayaan asing (westernisasi) yang masuk ke Indonesia sehingga terjadi perubahan sosial budaya di dalam masyarakat.
Perubahan sosial dapat diartikan perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, budaya, dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan sehari-hari bangsa-bangsa dengan gaya barat.
Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban barat. Westernisasi di Indonesia dalam hal ini merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat multi-kultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda.
Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap “kebarat-baratan”, kini jati diri bangsa hanya tampak pada sebagian kecil kelompok masyarakat. Generasi kita terlalu bangga dengan kebiasaan dan adat orang-orang barat, sementara dengan adat sendiri malu apabila menunjukkan adat tersebut di depan umum. Hal ini diperparah dengan minimnya perhatian pemerintah serta tersebar luasnya budaya barat melalui media-media baik cetak maupun elektronik yang menonjolkan budaya-budaya barat.
Kebudayaan pernah didefinisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat. Dalam pengertian tersebut, kebudayaan mencakup segala hal yang merupakan keseluruhan cipta, rasa, dan karsa manusia, termasuk di dalamnya benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia. Seperti halnya: tari daerah, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya. Tetapi kebudayaan sering didefinisikan sebagai suatu sistem simbol dan makna dalam sebuah masyarakat manusia yang di dalamnya terdapat norma-norma dan nilai-nilai tentang hubungan sosial dan perilaku yang menjadi identitas dari masyarakat bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
- Apa pengertian westernisasi?
- Apa saja faktor-faktor timbulnya westernisasi?
- Bagaimana pengaruh westernisasi terhadap budaya?
- Bagaimana solusi penyelesaian westernisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang berarti barat jadi westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Di mana seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.
Menurut Samuel P. Huntington dalam bukunya yang berjudul “The Clash of Civilization” westernisasi adalah proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat. Adapun pengertian lain, westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan. Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa kita sadari, dilihat dari gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan glamorisme yang mulai timbul pada tiap diri masyarakat.
Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut kita untuk mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Pemikiran westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik sosial kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan bangsa-bangsa terutama kaum muslimin dengan gaya barat. Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban barat.
Westernisasi di Indonesia menurut kami merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat multi-kultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda. Scholte menyatakan menyebarnya pikiran westernisasi: westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
B. Faktor-faktor Timbulnya Westernisasi
Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan westernisasi di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK
Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk mengikuti perkembangannya jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi pada kemajuan zaman maka kita akan ketinggalan zaman dan kurang pengetahuan dan teknologi atau sering disebut gaptek (gagap teknologi) sehingga kita dapat mudah terpengaruh oleh paham-paham bangsa barat yang tidak sesuai karena kita tidak memahami dan memiliki pengetahuan yang luas. Sehingga tidak mampu membedakan mana yang perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil.
2. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat mudah memasukkan barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk asing daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat menyebabkan westernisasi mudah berkembang.
3. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara Indonesia baik tinggal di Indonesia maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan membawa budaya mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu ditiru dan diserap oleh bangsa lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru itu justru budaya yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya westernisasilah yang berkembang yang dapat menghancurkan budaya lokal.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik maupun sisi buruknya, mereka hanya berpikir bahwa mereka akan terlihat keren dan dianggap modern jika mengikuti budaya bangsa asing.
5. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan
Negara-negara asing (negara-negara barat) memiliki keinginan untuk menguasai dunia sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut ke berbagai negara terutama negara berkembang.
6. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-gaya hidup orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar negeri yang mereka sukai, yang justru itu membuat mereka menjadi bergaya hidup yang tak wajar, pakaian seksi dan ketat, rambut acak-acakan tidak rapi, serta gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya lokal.
C. Pengaruh Westernisasi Terhadap Budaya
Perubahan sosial dapat diartikan perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, budaya, dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan sehari-hari bangsa-bangsa dengan gaya barat.
Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban barat. Beberapa akibat yang sudah mulai dirasakan antara lain:
1. Gaya hidup
Banyak sekali aspek yang sudah mulai digerogoti dengan berkembangnya westernisasi. Gaya hidup orang sekarang yang lebih mementingkan gengsi dan kepraktisan tanpa mengetahui dampak buruk yang akan dirasakan selanjutnya. Misalnya, sekarang orang lebih memilih makanan cepat saji atau istilahnya adalah fast food seperti: dessert yang manis, burger, fried chicken, minuman kaleng dan sebagainya. Snack, biskuit dan kue kue manis, mengandung terlalu banyak gula dan sedikit vitamin-mineral.
Makanan di atas merupakan salah satu makanan dengan kategori junk food. Junk food adalah kata ‘slang’ untuk makanan dengan kandungan nutrisi yang rendah. Biasanya junk food ini mengandung kadar garam, gula, lemak atau kalori yang tinggi, tetapi renda nutrisinya rendah vitamin, mineral dan juga serat). Harganya biasanya lebih murah daripada makanan yang sehat, dan rasanya lebih enak (tetapi tidak sehat). Beberapa akibat apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi junk food antara lain junk food yang mengandung banyak gula, dapat merusak gigi dan menyebabkan terjadinya kavitas (gigi berlubang).
Terlalu sering makan makanan yang banyak gula, membuat kadar insulin dalam tubuh tidak stabil, dan memicu terjadinya penyakit diabetes melitus/kencing manis di kemudian hari. Junk food menyebabkan terjadinya obesitas (kegemukan) karena nilai kalori yang tinggi. Obesitas akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes melitus/ kencing manis, penyakit jantung, pembuluh darah, stroke dan menyebabkan masalah sosial-psikologis.
2. Cara berpakaian
Misalnya tanktop yang di luar negeri digunakan pada musim panas, akan tetapi di Indonesia malah digunakan untuk bergaya di depan umum. Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia latah terhadap perubahan. Mereka menganggap pakaian produksi negara barat tersebut sesuai dengan budaya timur yang dianut oleh bangsa kita Indonesia.
3. Pergaulan remaja
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk di dalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain: minuman keras, mengonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
4. Lunturnya nilai luhur budaya daerah di Indonesia
Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan budaya. Dari Sabang sampai Merauke memiliki keunikannya masing-masing, seharusnya kita patut bangga dengan keanekaragaman ini. Terutama budaya Indonesia yang memiliki coraknya masing-masing sesuai dengan daerahnya. Seperti halnya tarian, lagu, baju adat dan bahasa daerah. Akan tetapi dengan berkembangnya jaman, budaya tradisi daerah yang mulai luntur nilai dan makna. Generasi muda saat ini lebih memilih untuk mengikuti tren yang ada. Seolah-olah sudah tidak ada lagi gereget untuk melestarikan budaya luhur.
Mereka lebih memilih tarian modern seperti break dance daripada tarian-tarian tradisional seperti tari kuda lumping, tari bedoyo dan sebagainya. Selain itu mereka lebih senang menyanyikan lagu dengan aliran pop, rock, metal daripada lagu-lagu tradisional Indonesia ataupun aliran seperti keroncong, campursari, dan sebagainya. Dengan alasan sudah kuno dan gak njamani itulah yang membuat budaya Indonesia semakin luntur nilainya. Akibatnya adalah beberapa budaya kita berhasil di klaim oleh negara tetangga Malaysia sebagai miliknya, seperti reog dan batik. Keadaan Indonesia seperti inilah yang menyebabkan banyak sekali oknum yang memanfaatkan sifat acuh tak acuh anak bangsa terhadap budayanya sendiri.
D. Solusi Penyelesaian Westernisasi
Untuk mengurangi dan menghindari perkembangan westernisasi di Indonesia semakin meningkat ada beberapa solusi yang dapat dilakukan di antaranya adalah:
- Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan arti penting nasionalisme.
- Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih para pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
- Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di Indonesia, manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh diambil.
- Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda agar tidak terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Di mana seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya. Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang IPTEK, mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia dan tidak adanya penyaringan terhadap budaya-budaya yang masuk ke Indonesia sehingga westernisasi mudah berkembang dengan mudah di Indonesia.
Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. dampak positifnya yaitu perkembangan IPTEK semakin luas dan masuknya ide-ide baru yang membuat masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda memiliki motivasi melakukan inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa nasionalisme dan munculnya sikap hedonisme, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak dampak positif yang ditimbulkan tetap saja westernisasi itu sangat membahayakan nasionalisme bangsa dan negara serta hilangnya kebudayaan bangsa dan identitas bangsa.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan westernisasi salah satunya adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang arti penting nasionalisme dan melakukan penyaringan atau pemilahan budaya atau pengaruh yang masuk di Indonesia.
B. Saran
Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya asli kita walaupun kita menyukai atau merasa budaya barat lebih modern, budaya Indonesia juga tidak kalah dengan budaya barat. Indonesia memiliki banyak hasil karya seperti batik, lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga perlu menerapkan upaya-upaya pencegahan dari dampak negatif westernisasi supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Westernisasi – Wikipedia Bahasa Indonesia
http://mithaandhiyana2.wordpress.com/2012/01/25/westernisasi/.
http://chokyboel.blogspot.com/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing-di.html
http://blog.re.or.id/westernisasi.htm
http://dumorafatma.blogspot.com/2012/03/westernisasi.html
http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/31/westernisasi-309558.html
http://id.scribd.com/doc/81451983/Makalah-Modernisasi-Dan-Westernisasi
http://rachmipertiwi.blogspot.com/2013/07/karya-ilmiah-by-rachmi-pertiwi.html.