Makalah Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Maret 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permintaan ikan hias setiap tahun meningkat, tetapi produksi benih ikan hias belum terpenuhi. Pasar ekspor ikan hias di dunia sangat luas, namun jika hanya mengandalkan tangkapan alam tidak mungkin memenuhi permintaan pasar, apalagi perdagangan ikan hias tangkapan alam sudah dilarang. Indonesia termasuk dalam lima besar negara-negara pengekspor ikan hias bersama dengan Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura. Khusus untuk Singapura, sebagian besar ikan hias asal negeri ini dipasok dari Indonesia.

Indonesia memiliki 700 spesies ikan hias air laut dan 200 spesies di antaranya sudah diperdagangkan. Pangsa pasar ikan hias Indonesia secara global mencapai 20 persen. Dari jumlah itu, 95 persen masih ditangkap dari laut lepas dan hanya 5 persen yang dibudidayakan, sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia mencapai 450 spesies dari 1.100 spesies yang diperdagangkan secara global. Namun, baru sekitar 90 jenis yang dibudidayakan secara meluas di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Kewirausahaan Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana perencanaan usaha pembenihan ikan hias?
  2. Bagaimana penerapan sistem pembenihan ikan hias berdasarkan daya dukung daerah?
  3. Bagaimana cara menghitung titik impas usaha pembenihan ikan hias?
  4. Bagaimana cara promosi produk hasil usaha pembenihan ikan hias?
  5. Bagaimana cara membuat laporan kegiatan usaha pembenihan ikan hias?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias ini adalah sebagai berikut:

  1. Menyatakan pendapat tentang keragaman sumber daya perikanan di Indonesia khususnya ikan asli Indonesia (endemik), sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada tuhan serta bangsa Indonesia.
  2. Mengidentifikasi jenis-jenis, sarana produksi, dan teknik budidaya ikan hias khususnya pembenihan ikan hias yang ada di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
  3. Merancang kegiatan budidaya ikan hias, berdasarkan orisinalitas ide yang jujur dari diri sendiri.
  4. Menumbuhkan sikap kewirausahaan (enterpreneurship) dalam bidang budidaya pembenihan ikan hias.
  5. Membuat, menguji dan mempresentasikan usaha pembenihan ikan hias sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Usaha Pembenihan Ikan Hias

1. Ide dan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Hias

Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan peluang usaha ikan hias yaitu melalui usaha budidaya ikan hias, namun tidak mudah menghasilkan ikan hias yang memiliki kualitas ekspor. Beberapa jenis ikan hias sudah dapat dibudidayakan di Indonesia, di antaranya: arwana (Scleropages sp.), koi (Cyprinus carpio), cupang (Betta sp.), dan mas koki (Carrasius auratus).

2. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan Hias

Sumber daya yang paling penting dalam usaha pembenihan ikan hias adalah sumber daya manusia (tenaga kerja) dan bahan berupa induk ikan hias. Hal tersebut dikarenakan belum banyak petani ikan yang mampu membenihkan ikan hias. Perlu keahlian khusus untuk dapat memijahkan ikan hias, apalagi yang berukuran sangat kecil. Oleh sebab itu, untuk melakukan usaha pembenihan ikan hias maka harus tersedia tenaga kerja yang berpengalaman dalam melakukan pembenihan ikan khususnya ikan hias.

Selain tenaga kerja, aspek bahan (indukan ikan hias) merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam usaha pembenihan ikan hias. Indukan ikan hias masih diambil dari alam. Informasi mengenai tingkat kematangan gonad beberapa ikan hias masih sangat minim. Jadi, untuk melakukan usaha pembenihan ikan hias yang perlu diperhatikan yaitu pemilihan jenis ikan hias serta ketersediaan indukan ikan dan informasi mengenai tingkat kematangan gonad dan sistem reproduksinya.

3. Perencanaan usaha Pembenihan Ikan Hias

Perencanaan usaha pembenihan ikan hias pada umumnya sama dengan perencanaan usaha yang lainnya. Untuk membuat usaha yang utama yaitu harus memiliki nama perusahaan (badan usaha), lokasi, komoditas yang akan dipasarkan, konsumen (pangsa pasar), partner kerja, personil, dan modal usaha. Dalam merencanakan usaha pembenihan yang harus diperhatikan secara detail adalah menetapkan jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pembenihan.

4. Kebutuhan Pasar Terhadap Benih Ikan Hias

Di tahun 2015-an, prospek ikan hias tetap cerah. Karena harga jual ikan hias air tawar maupun ikan hias air laut lebih stabil. Bahkan jika ada ikan hias yang warnanya bagus akan dijual dengan harga yang tinggi. Saat ini pendapatan per kapita per tahun untuk ikan hias di Indonesia mencapai Rp50 juta. Adapun, produksi ikan hias di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tercatat pada 2013 produksi ikan hias mencapai 1.040 juta ekor atau meningkat dari 2012 sebesar 938 juta ekor.

Oleh sebab itu, usaha pembenihan ikan hias dibutuhkan karena produksi ikan hias sebagian besar masih berasal dari alam dan belum banyak petani ikan yang mampu melakukan pembenihan ikan hias.

B. Penerapan Sistem Pembenihan Ikan Hias Berdasarkan Daya Dukung Daerah

1. Aneka Produk Ikan Hias

a. Arwana (Scleropages sp.)

Arwana termasuk famili Osteoglasidae, memiliki berbagai julukan, seperti ikan naga (dragon fish), baramundi, saratoga, platapad, kelesa, siluk, kayangan, peyang, tangkelese, aruwana, atauarowana, tergantung dari tempatnya. Arwana merupakan spesies asli Indonesia, tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Habitat asli arwana adalah rawa-rawa, banyak ditemukan di sungai dan rawa Kalimantan dan Papua. Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik, tubuhnya memanjang, ramping, dan stream line, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.

Pada dasarnya usaha budidaya arwana untuk pembenihan relatif mudah. Budidaya pembenihan arwana mempunyai prospek sangat besar. Permintaan pasar arwana semakin meningkat. Benih arwana memiliki nilai jual yang tinggi dan sangat bervariasi tergantung dari jenisnya. Benih arwana dengan ukuran 2 inchi dapat dijual dengan harga Rp25.000 – 35.000/ekor, bahkan terdapat jenis lain yang harganya mencapai Rp100.000 – 250.000/ekor/ 2 inchi.

b. Koi (Cyprinus carpio)

Komoditas ikan hias air tawar merupakan salah satu komoditas unggulan yang banyak diminati masyarakat. Salah satu komoditas unggulan yang hingga saat ini banyak diminati adalah koi (Cyprinus carpio). Koi merupakan spesies asli Kerajaan Persia, namun berkembang pesat di Jepang dan Cina. Koi memiliki ciri khas warna yang menarik serta variasi jenis yang beraneka ragam. Secara garis besar, koi diklasifikasikan dalam 13 kategori yaitu kohaku, sanke, showa, bekko, utsurimono, asagi, shusui, tancho, hikari, koromo, ogon, kinginrin, dan kawarimono. Koi termasuk jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi, baik di pasaran nasional maupun internasional.

Benih koi memiliki nilai jual yang tinggi, bervariasi tergantung dari jenis, warna, dan ukuran ikan tersebut. Harga benih koi di pasaran dijual dengan harga Rp 1000/ekor untuk ukuran 5-7 cm, Rp 300/ekor untuk ukuran 1-3 cm.

c. Maskoki (Carrasius auratus)

Maskoki merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di perairan dangkal yang mengalir tenang. Maskoki memiliki tubuh yang bulat, matanya lebar, kepala lancip, ukuran mulutnya sedang, memiliki lembaran insang, dan memiliki sirip ekor panjang dan lebar tanpa belahan.

Maskoki merupakan salah satu ikan hias populer dan banyak penggemarnya. Kelebihan adalah strainnya tidak mirip dengan aslinya. Benih maskoki memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Harga benih di pasaran sangat bervariasi tergantung dari jenis, warna, dan ukuran ikan tersebut.

d. Cupang (Betta sp.)

Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya berasal dari beberapa negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam). Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, aduan, dan liar. Di Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama, jika ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), masih dapat bertahan hidup. Cupang jarang sekali dijual dalam ukuran benih, biasanya dijual dengan ukuran relatif besar yaitu antara 7-9 cm. Harga ikan cupang Rp 5.000- 10.000 tergantung, dari jenis dan kualitas ikan.

2. Manfaat Ikan Hias

Banyak diketahui manfaat memelihara ikan hias, baik di dalam kolam maupun akuarium. Salah satu manfaat memelihara ikan hias yang dirasakan setelah menjalani rutinitas kerja yang menguras tenaga serta pikiran yaitu mengurangi stres dan keletihan. Cukup meluangkan waktu beberapa menit untuk duduk di depan kolam, rasa stres dan lelah akan hilang. Dalam ilmu fengsui, kolam ikan hias di rumah membawa hoki bagi penghuni rumah. Ikan dipercaya dapat mengusir stres, seperti koi dinilai dapat mengusir Chi (pengaruh) buruk yang berada di dalam rumah.

3. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi yang dilakukan dalam usaha pembenihan ikan hias di antaranya:

  1. Penetapan jenis ikan hias yang dibudidayakan.
  2. Penetapan modal usaha.
  3. Penetapan sarana dan prasarana.
  4. Penentuan alat dan bahan yang digunakan.
  5. Penentuan schedule atau jadwal produksi (pemijahan).
  6. Penentuan schedule atau jadwal pemanenan.
  7. Penentuan rencana sistem pemasaran.

4. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Dalam usaha budidaya ikan hias, mesin atau alat sangat diperlukan. Beberapa mesin atau alat yang digunakan untuk keberhasilan usaha pembenihan ikan hias di antaranya akuarium pemeliharaan sebagai tempat hidup, selang dan aerator sebagai sumber oksigen, seser sebagai penyortiran benih, dan banyak alat-alat lain yang digunakan sebagai alat penunjang keberhasilan pembenihan ikan hias. Dalam usaha pembenihan ikan hias juga dibutuhkan bahan-bahan penunjang seperti indukan ikan, pakan, kaca untuk pembuatan akuarium, dan lain-lain.

Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan hias tidak jauh berbeda degan ikan konsumsi, yang membedakannya adalah media pemeliharaan yang dapat menggunakan akuarium atau kolam terpal berukuran kecil, bahkan dapat menggunakan botol bekas seperti pembenihan ikan cupang.

5. Proses Produksi Ikan Hias

Menurut Effendi (2004), kegiatan pembenihan meliputi persiapan sarana dan prasarana, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih.

a. Persiapan Sarana dan Prasarana (Media Pemijahan Indukan)

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah siapkan media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang adalah baskom (bak plastik), akuarium, bahkan botol bekas. Media yang biasa digunakan untuk pemijahan ikan cupang adalah akuarium. Akuarium yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari degan ketinggian sekitar 8-12 cm. Kemudian akuarium diisi dengan tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya. Fungsi pemberian tanaman air yaitu untuk menampung busa yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah hancur.

b. Pemeliharaan Induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Syarat induk cupang untuk budidaya di antaranya:

  • Ukuran badan betina tidak boleh lebih besar dari jantan.
  • Betina tidak boleh lebih galak daripada jantan.
  • Jantan dan betina harus setipe.
  • Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh luka karena setelah proses perkembangbiakan terjadi badan dari betina banyak yang rontok akibat perkelahian dengan jantan sebelum dibuahi.
c. Pemijahan Induk

Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan bantuan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma di dalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului dengan aktivitas percumbuan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina setelah melalui proses perangsangan dengan cara mengatur lingkungan dan pemberian hormon. Proses pemijahan ikan cupang dilakukan dengan cara:

  • Masukan jantan ke wadah perkembangbiakan.
  • Betina jangan dimasukkan langsung, biarkan betina dan jantan saling mengenal dan melihat terlebih dahulu agar ikan jantan menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur-telurnya.
  • Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, hal ini untuk mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan tempat peletakan telur Cupang menjadi tidak ada.
  • Sampai pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai sudah terlihat kumpulan busa yang cukup untuk menampung telur (tergantung pejantannya).
  • Pada keesokan harinya perhatikan busa yang dihasilkan oleh pejantan, apabila busa sudah banyak, berarti sudah siap untuk berkembang-biak.
  • Kemudian betina diangkat dan digabungkan dengan pejantan (hati-hati pada waktu mengangkat toples dari wadah, pelan-pelan supaya busa tidak terlalu banyak yang pecah).
  • Biarkan sekitar 1 jam – 12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal, tergantung kecocokan dari pasangannya.
  • Setelah digabungkan proses pemijahan antara jantan dan betina berlangsung. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai betina akan mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur tersebut dengan cara meletakan di dalam mulutnya, dan dibawa naik lalu telur-telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa di atas.
  • Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya berada di bawah busa dan berwarna putih.
  • Pejantan akan menjaga telurnya, dan akan mengangkut telur yang jatuh ke dasar akuarium.
  • Apabila cupang sudah tidak melakukan proses perkawinan lagi dan sang cupang jantan sudah cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera pindahkan betina ke wadah lain.
  • Siapkan wadah untuk mengembalikan betina dan isi dengan daun ketapang atau cairan kuning untuk penyembuh luka (biasanya menggunakan melafix).
d. Penetasan Telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan dalam wadah khusus (wadah penetasan) yang berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar. Telur ikan cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu 36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-burayak yang baru berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat terlebih dahulu sebelum burayak (larva) dapat berenang secara bebas. Burayak cupang biasanya sering sekali terjatuh ke dasar permukaan dan tidak bisa mengambil udara di atas. Induk jantan akan membantu burayak untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun.

e. Pemeliharaan Larva dan Benih

Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya benih cupang akan mencari makan. Makanan yang paling baik untuk burayak cupang adalah kutu air, baby brine shrimp (Artemia), atau Microworm. Burayak sudah dapat berenang bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap jangan diangkat hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak berumur 3 hari, induk jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah Induk Jantan memakan burayaknya. Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang relatif sulit dan menentukan keberhasilan proses pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya.

6. Pemeriksaan Kualitas Hasil Produksi Ikan Hias

Perencanaan produk bukan hanya merencanakan dari produksi saja, tetapi juga proses-proses yang memungkinkan produk tersebut berkelanjutan, yakni:

  1. Produk yang akan di hasilkan harus yang memungkinkan disenangi dan sesuai dengan selera konsumen.
  2. Persyaratan produk yang akan dihasilkan harus sesuai dengan mutu produk yang dinginkan konsumen.

Pengendalian kualitas proses produksi merupakan usaha mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk. Pengendalian kualitas bertujuan agar hasil atau produk sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan (memuaskan konsumen). Pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Menentukan standar kualitas produk.
  2. Mengadakan tindakan koreksi.
  3. Merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk menilai standar yang telah ditetapkan.

Pengendalian kualitas pada dasarnya adalah suatu kegiatan terpadu antar bagian-bagian usaha dalam perusahaan, yaitu:

a. Bagian Pemasaran

Mengadakan penilaian-penilaian tingkat kualitas yang dikehendaki oleh para konsumen.

b. Bagian Perencanaan

Merencanakan model produk sesuai dengan spesifikasi yang disampaikan oleh bagian pemasaran.

c. Bagian Pembelian Bahan

Memilih bahan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh bagian perencanaan, bagian produksi, serta memilih peralatan yang akan digunakan dan melakukan proses produksi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

7. Pengemasan Produk Ikan Hias

Bagi sebagian pengusaha ikan hias, teknik pengangkutan masih merupakan kendala. Padahal dengan memperhatikan syarat pengirimannya, ikan bisa selamat sampai tujuan. Dalam budidaya ikan hias, salah satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Pengusaha ikan hias sering mengalami kerugian karena kesalahan teknik pengangkutan. Untuk mengatasi hal ini, dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat angkut yang diperhitungkan, ternyata masih banyak segi yang harus dipertimbangkan. Berikut merupakan cara pengemasan dan pengangkutan ikan hias:

a. Diberokkan

Berbeda dengan pengiriman produk ikan yang mati, dalam pengiriman ikan hias, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat sampai tujuan. Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman ikan hias yaitu pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan syarat pengiriman ikan.

Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan, ikan harus sudah diseleksi lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan. Sehingga ikan yang dikirim benar – benar hanya ikan yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli. Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah memberokkan ikan. Pemberokkan adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan tertentu di tempat pemeliharaan agar ikan kondisinya lebih baik, dan tidak stres selama di perjalanan (minimum bisa dikurangi).

Pemberokkan dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan, selama 2-3 hari. Selama pemberokkan ikan tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan oksigen (O2) dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan kandungan amoniak (NH4) tidak melebihi 0,1 ppm. Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi kesehatan, serta penghitungan jumlah ikan. Ikan sehat, dan normal siap dikirim.

b. Disesuaikan dengan Daya Tampung

Alat tempat pengiriman (pengemasan) ikan hias hidup biasanya menggunakan kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat dan rangkap dua untuk menghindari kebocoran. Untuk keselamatan ikan, jumlah ikan yang dimasukkan dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan isi ikan dengan jumlah air, dan oksigen juga harus sesuai. Sebaiknya kantong plastik hanya diisi air seperempat bagian.

Air yang dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan sudah difiltrasi terlebih dahulu. Setelah kantong plastik diisi air maka ikan dimasukkan ke dalamnya. Berat dan jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan berat dan volume air. Cara menghitung perbandingannya dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau bocor. Sebelum ditransportasikan agar lebih aman, plastik berisi ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga tidak mudah rusak saat penanganan dan selama dalam perjalanan.

c. Pengangkutan

Dalam pengangkutannya selain keselamatan, tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu alat transportasi yang digunakan perlu dipertimbangkan. Pengangkutan dapat melalui darat, dapat juga melalui air, atau udara disesuaikan dengan jarak, dan kemudahan pengiriman. Untuk pengiriman berjarak tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil, pengirimannya dapat melalui darat. Sedangkan untuk daerah dengan jarak pengiriman lebih dari 24 jam, dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila daerah pengiriman tidak mungkin melalui darat dan udara, maka pengirimannya bisa melalui air menggunakan kapal.

Selain alat transportasi, lamanya perjalanan juga harus diketahui secara tepat. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit memperkirakan perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga membahayakan keselamatan ikan yang dikirim. Namun apabila semua persyaratan pengiriman sudah diperhitungkan dengan baik, maka keberhasilan pengiriman ikan hias ini pasti didapat.

C. Menghitung Titik Impas Usaha Pembenihan Ikan Hias

1. Analisis Titik Impas

BEP (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi usaha dan mengetahui produksi minimal usaha yang menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. Analisis BEP sangat penting saat membuat usaha agar tidak mengalami kerugian. Secara umum manfaat BEP sebagai berikut:

  1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
  2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
  3. Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.
  4. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
  5. Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi. Sehingga analisis terhadap BEP merupakan suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus memperoleh keuntungan berarti perusahaan harus berproduksi di atas BEP-nya.

2. Menghitung Titik Impas

Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian.

Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan rumus berikut:

BEP Produksi =  (Total Biaya) / (Harga Penjualan)

BEP Harga =  (Total Biaya) / (Harga Produksi)

D. Promosi Produk Hasil Usaha Pembenihan Ikan Hias

1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta meningkatkan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan.

2. Tujuan Strategi Promosi Penjualan

Dalam memasarkan sebuah produk, tidak jarang para pelaku usaha mengadakan event-event khusus untuk mempromosikan produk unggulannya kepada masyarakat. Kegiatan tersebut sengaja dilakukan para pelaku usaha untuk mendukung strategi pemasaran mereka sehingga produk yang dimilikinya semakin dikenal luas oleh semua lapisan masyarakat.

Berbagai macam strategi promosi pun dilakukan para pelaku usaha untuk menarik minat calon konsumennya dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand image produknya. Misalnya saja promosi besar-besaran melalui potongan harga (diskon khusus), memberikan sampel gratis untuk produk-produk terbaru, atau sekedar memberikan pelayanan khusus bagi para konsumen yang membeli produk dalam jumlah yang cukup banyak. Anda bisa menggunakan salah satu strategi tersebut untuk memanjakan para konsumen dan meningkatkan omset penjualan setiap bulannya.

3. Fungsi Strategi Promosi Penjualan

Promosi perusahaan memang sangat penting karena mempengaruhi hasil penjualan suatu produk atau barang, dan tentunya itu sangat berdampak besar terhadap berlangsungnya aktivitas suatu perusahaan. Strategi promosi perusahaan sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respons produk yang kita tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi:

  1. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen.
  2. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk.
  3. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai ke konsumen.
  4. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran.
  5. Mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen.
  6. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya.
  7. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi.

4. Kegiatan Promosi Penjualan

Mempromosikan produk pembenihan ikan adalah suatu tahapan yang cukup menantang bagi pemilik usaha atau petani ikan. Promosi yang dilakukan haruslah tepat sasaran. Siapa yang akan menjadi konsumen utama (segmentasi pasar). Tentunya kita tidak ingin menghambur-hamburkan uang untuk melakukan promosi yang kurang tepat sasaran. Berikut beberapa cara promosi yang murah tapi tepat sasaran.

  1. Mulut ke mulut atau testimonial.
  2. Promosi melalui jejaring sosial.
  3. Loyalty programs.
  4. Up-selling.
  5. Mengadakan suatu pameran.
  6. Blog dan video.
  7. Stiker promosi di tempat-tempat menunggu.

Permintaan ikan hias masih banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar lokal dan ekspor. Untuk memasarkan ikan hias ini para pembudidaya bisa langsung menjual sendiri ke konsumen atau menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang biasanya sudah mempunyai jaringan yang luas dan ada juga pembeli yang langsung datang ke pembudidaya. Ada juga yang menawarkan ke agen-agen (supplier) atau berdagang keliling. Untuk memaksimalkan pemasaran hasil budidaya ikan hias, para pembudidaya harus bisa membuka jaringan yang luas agar bisa mendapatkan konsumen tetap. Cara lainnya adalah dengan melakukan usaha budidaya ikan hias dengan sistem plasma. Selain itu juga dengan membentuk kelompok atau asosiasi yang saling menguntungkan antara sesama anggotanya.

Pembudidaya juga harus mempunyai pengepul tetap yang selalu siap menampung hasil usaha. Para pembudidaya harus aktif mencari konsumen secara langsung baik melalui hubungan langsung ataupun melalui media komunikasi seperti telepon dan internet. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah sangat penting dilakukan untuk mencari terobosan dalam bidang pemasaran. Budidaya ikan hias merupakan suatu komoditi yang dapat dikembangkan sebagai sumber mata pencaharian karena modal yang diperlukan kecil, dapat memanfaatkan lahan yang sangat terbatas dan waktu yang relatif singkat serta cara budidaya yang mudah.

E. Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Hias

1. Pengertian Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Hias

Membuat laporan kerap kali dilakukan dalam mengerjakan tugas laporan prakerin atau laporan kegiatan yang ditugaskan oleh guru di sekolah. Laporan harus mempunyai format penulisan yang baik. Selain itu, isi yang mudah dipahami sudah menjadi keharusan agar pembaca mengerti apa yang dimaksud dalam isi laporan tersebut, sehingga pembaca akan antusias membacanya.

Laporan adalah segala sesuatu, baik itu peristiwa ataupun kegiatan yang dilaporkan dan dapat berbentuk lisan ataupun tertulis berdasarkan fakta atau peristiwa yang terjadi. Laporan memiliki berbagai jenis, seperti laporan perjalanan, laporan penelitian, dan laporan perjalanan. Pada hakikatnya, laporan perjalanan adalah cerita tentang perjalanan yang kita lakukan dan termasuk laporan nonformal karena tidak menggunakan sistematika standar laporan resmi. Laporan kegiatan makanan khas daerah dibuat dalam bentuk proposal. Proposal ini yang dibuat bermanfaat untuk:

  1. Membantu wirausaha untuk mengembang kan usaha dan menguji strategi dan hasil yang di harap kan dari sudut pandang pihak lain (investor).
  2. Membantu wirausaha untuk berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan dijalankan
  3. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan gagasan kepada pihak lain.
  4. Membantu meningkat kan keberhasilan para wirausaha.

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Hias

Laporan adalah alat pemberitahuan atau pertanggungjawaban dari suatu tim kerja yang disusun secara lengkap, sistematis, dan kronologis. Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut. Laporan mengenai peristiwa atau perihal yang bersifat penting atau resmi biasanya disampaikan dalam bentuk tulisan. Dalam menganalisis laporan yang perlu diperhatikan hal-hal berikut.

  1. Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci.
  2. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
  3. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
  4. Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
  5. Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau pendapat (yang cenderung bersifat subjektif).
  6. Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.
  7. Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan berdasarkan suatu teori atau definisi (referensi).

3. Membuat Laporan Kegiatan Usaha Budidaya Ikan Hias

Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan untuk mengembangkan semua unsur yang relevan, sehingga orang luas tertarik untuk menjalin kerja sama.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Permintaan ikan hias setiap tahun meningkat, tetapi produksi benih ikan hias belum terpenuhi. Pasar ekspor ikan hias di dunia sangat luas, namun jika hanya mengandalkan tangkapan alam tidak mungkin memenuhi permintaan pasar, apalagi perdagangan ikan hias tangkapan alam sudah dilarang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui usaha budidaya ikan hias, namun tidak mudah menghasilkan ikan hias yang memiliki kualitas ekspor. Beberapa jenis ikan hias sudah dapat dibudidayakan di Indonesia, di antaranya: arwana (Scleropages sp.), koi (Cyprinus carpio), cupang (Betta sp.), dan mas koki (Carrasius auratus).

Sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usaha pembenihan Ikan Hias tidak jauh berbeda dengan usaha pembenihan ikan pada umumnya, yaitu dari aspek manusia (tenaga kerja), uang berupa modal usaha, material atau bahan (seperti pakan, induk ikan, dll), mesin atau peralatan berupa media hidup ikan, sistem kerja, dan pemasaran.

B. Saran

Selain perhitungan dan asumsi inti kegiatan pembenihan, untuk menghitung pembiayaan keseluruhan usaha budidaya ikan cupang masih ada aspek yang harus diperhatikan seperti aspek-aspek kegiatan pemeliharaan induk yang bertujuan menghasilkan induk matang gonad yang berkualitas bagi kegiatan pembenihan, selain itu masih ada kegiatan pendederan dan pembesaran yang memiliki pasar yang lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2010. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Pembenihan Ikan Cupang. Jakarta: Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, Biro Pengembangan BPR dan UMKM, Bank Indonesia.

Bappenas. 2000. Budidaya Ikan Gurami. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan. Jakarta: Bappenas.

Bappenas. 2000. Budidaya Ikan Cupang. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan. Jakarta: Bappenas.

Chobiyah I. 2001. Pembesaran Ikan Bawal Air Tawar. Magelang: Balai Informasi Penyuluh Pertanian.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Fahmi, I. 2013. Kewirausahaan (Teori, Kasus, dan Solusi). Jakarta: Alfabeta.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Untuk Sekolah Menegah Kejuruan Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ratannanda R., I. Febriya, H. A. Priatna. 2011. Akuakultur Berbasis Trofik Level: Budidaya Ikan Cupang dan Nila dengan Sistem Bejana Berhubungan. Program Kreativitas Mahasiswa. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Download Contoh Makalah Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias.docx