Makalah Harga Pokok Pesanan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Harga Pokok Pesanan ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Harga Pokok Pesanan ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Harga Pokok Pesanan ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Harga Pokok Pesanan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, November 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sangat penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang akan datang. Memberikan informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, di samping itu juga perusahaan membutuhkan analisis selisih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

  1. Apa pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan?
  2. Bagaimana karakteristik biaya pesanan?
  3. Apa yang dimaksud kartu biaya pesanan?
  4. Bagaimana pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan?
  5. Apa perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang?
  6. Apa yang dimaksud harga pokok produksi?
  7. Apa manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan?
  8. Apa yang dimaksud kartu harga pokok (job order cost sheet)?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan.
  2. Untuk mengetahui tentang karakteristik biaya pesanan.
  3. Untuk mengetahui tentang kartu biaya pesanan.
  4. Untuk mengetahui cara pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan.
  5. Untuk mengetahui tentang perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang.
  6. Untuk mengetahui tentang harga pokok produksi.
  7. Untuk mengetahui tentang manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan.
  8. Untuk mengetahui tentang kartu harga pokok (job order cost sheet).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.

Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan di mana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.

B. Karakteristik Biaya Pesanan

  1. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.
  2. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.
  3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.
  4. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
  5. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan.
  6. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.
  7. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

C. Kartu Biaya Pesanan

Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan dalam proses. Syarat penggunaan metode harga pokok pesanan:

  1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
  2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB dan BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB dan BTKL).
  3. BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
  4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
  5. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
  6. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan kartu harga pokok (job cost sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol barang dalam proses.

D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

Perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan biasanya melakukan proses olah produk sesuai dengan pesanan yang ada dari pihak luar. Biasanya perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan adalah perusahaan percetakan, mebel, mesin dan masih banyak lainnya. Karakteristik dari perusahaan yang menggunakan metode produksi berdasar pesanan adalah:

  1. Proses produksi biasanya terjadi secara terputus-putus. Bila satu pemesanan telah selesai dikerjakan, maka proses produksi diberhentikan. Proses produksi baru berjalan lagi ketika ada pesanan yang datang.
  2. Proses produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan yang ada, bukan untuk memenuhi persediaan di gudang.
  3. Produk yang dihasilkan biasanya sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pihak pemesan. Sehingga bisa saja barang yang dihasilkan akan berbeda dengan pesanan lainnya.

Metode pengumpulan biaya yang didasarkan pada pesanan biasanya memiliki produk dan jasa yang mudah untuk diidentifikasi menurut unit atau kumpulan individu masing-masing menerima masukan bahan baku, tenaga kerja, serta overhead pabrik. Pengumpulan biaya yang didasarkan pada tiap-tiap pemesanan digunakan kartu harga pokok. Dan untuk memudahkan dalam mencatat biaya-biaya langsung ke kartu harga pokok, maka nomor order produksi harus dituliskan di atas kartu harga pokok di masing-masing pesanan.

Manfaat dari adanya informasi harga pokok pesanan adalah:

  1. Dapat digunakan untuk menentukan harga yang akan diberikan kepada pihak pemesan.
  2. Memantau realisasi dari proses produksi.
  3. Mempertimbangkan penerimaan ataupun penolakan terhadap pesanan yang ada.
  4. Digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian yang didapat perusahaan.
  5. Menentukan harga dari pokok persediaan produk jadi dan produk yang masih di dalam tahap proses.

Pengumpulan biaya produksi di dalam metode harga pokok pesanan terdiri dari beberapa proses, yaitu:

  1. Pencatatan biaya bahan baku utama, pada proses ini terbagi menjadi dua proses yaitu proses pencatatan pembelian bahan baku utama dan catatan pemakaian dari bahan baku.
  2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung. Biasanya memerlukan pengumpulan dua jenis jam kerja yaitu, jam kerja total selama periode tertentu dan jam kerja yang digunakan hanya dalam setiap pengerjaan pesanan.
  3. Pencatatan biaya overhead pabrik. Hal ini biasanya dibagi ke dalam beberapa golongan, antara lain adalah biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya yang timbul karena adanya penilai terhadap aktiva tetap, serta biaya lainnya yang memerlukan uang tunai langsung.
  4. Pencatatan produk selesai. Harga produk yang suda jadi nantinya akan dicatat dalam kartu persediaan dan kartu harga pesanan.

E. Perbedaan antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur dan Akuntansi Perusahaan Dagang

Akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang berbeda dalam hal rekening-rekening yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Di samping itu dalam perusahaan manufaktur harus membuat laporan biaya produksi. Perbedaan keduanya diuraikan sebagai berikut:

1. Perbedaan dalam neraca

Di dalam neraca perusahaan dagang, hanya terdapat satu rekening persediaan barang, yaitu Persediaan barang dagangan, sedangkan rekening persediaan dalam neraca perusahaan manufaktur meliputi persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dan persediaan suplai perlengkapan pabrik.

2. Perbedaan dalam laporan laba rugi

Perbedaan dalam laporan laba-rugi antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur terletak pada perhitungan harga pokok penjualan. Pada perusahaan dagang barang tersedia untuk dijual diperoleh dengan menjumlahkan persediaan awal dan pembelian bersih, sedangkan pada perusahaan manufaktur diperoleh dengan menjumlahkan persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi.

F. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka untuk menghasilkan barang atau produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah Bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang jadi dan secara fisik menjadi bagian dari produk tersebut. Misalnya, pemakaian bahan berupa kulit, benang, paku, lem dan cat pada perusahaan sepatu.

2. Biaya tenaga kerja langsung

Merupakan biaya yang dibayarkan kepada tenaga langsung Istilah tenaga kerja langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (karyawan) yang terlibat langsung dalam pengolahan bahan langsung atau bahan baku menjadi barang jadi. Misalnya upah yang dibayarkan kepada karyawan bagian pemotongan atau bagian perakitan atau bagian pengecatan pada perusahaan mebel.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Misalnya biaya tenaga kerja tidak langsung, bahan pembantu atau penolong, reparasi dan pemeliharaan mesin, pemeliharaan gedung pabrik, biaya listrik pabrik, biaya penyusutan mesin, dan lain-lain.

G. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen dalam:

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian biaya produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain, tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki oleh pemesan. Oleh karena itu harga jual yang dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu.

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

Ada kalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah menerima atau menolak pesanan. Untuk memungkinkan pengambilan keputusan tersebut, manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yang akan diterima tersebut. Informasi total harga pokok pesanan memberikan perlindungan bagi manajemen agar dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian.

3. Memantau realisasi biaya produksi

Jika suatu pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam memenuhi pesanan tertentu. Oleh karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi tertentu menghasilkan total biaya produksi pesanan sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya.

4. Menghitung laba atau rugi dap pesanan

Untuk mengetahui apakah suatu pesanan menghasilkan laba atau tidak, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Informasi laba atau rugi tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi sesungguhnya keluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi laba atau rugi tiap pesanan.

5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan batang dalam proses yang disajikan neraca

Pada saat perusahaan dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan barang jadi dan harga pokok yang sampai dengan tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan pencatatan biaya produksi untuk setiap pesanan. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi, namun pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan. Di samping itu, berdasarkan catatan itu pula manajemen dapat menentukan harga pokok dari produk yang sampai dengan tanggal penyajian neraca masih dalam proses pengerjaan.

H. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)

Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga pokok pesanan, kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk pengerjaan suatu pesanan dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.

Metode pengumpulan biaya produksi tergantung pada sifat pengolahan suatu produk. Sifat pengolahan produk pada perusahaan manufaktur dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu: pengolahan produk dengan berdasarkan pesanan dan pengolahan produk dengan berdasarkan produksi massa. Dengan demikian, metode dalam pengumpulan biaya produksi juga dibedakan menjadi 2 metode, yaitu: metode harga pokok pesanan (job order cost method), dan metode harga pokok proses (process cost method).

B. Saran

Kita sebagai mahasiswa ekonomi Islam yang sangat berkaitan dengan akuntansi hendaknya mengetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan akuntansi biaya, agar kita memang benar-benar menjadi seorang akuntan yang bisa digunakan oleh orang banyak terutama dilembaga lembaga yang membutuhkan skill kita.

DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Christine Djoeniarti. (2012). Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan. Diakses tanggal 15 Juni 2017 dari http://joabeann2293.blogspot.co.id/2012/12/harga-pokok-pesanan.html

Anonim. (2014). Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan. Diakses tanggal 15 Juni 2017 dari http://rumah-akuntansi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-konsep-metode-harga.html

Anonim. (2017). Metode Pengumpulan Biaya Produksi. Diakses tanggal 15 Juni 2017 dari http://dosenakuntansi.com/metode-pengumpulan-biaya

Download Contoh Makalah Harga Pokok Pesanan.docx