KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Pendekatan dan Prinsip Geografi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Geografi yang berjudul Makalah Pendekatan dan Prinsip Geografi ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Pendekatan dan Prinsip Geografi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pendekatan dan Prinsip Geografi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Indonesia, Oktober 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan. Setiap ilmu akan menghampiri, menganalisis gejala, dan permasalahan dengan caranya sendiri. Cara inilah yang disebut pendekatan. Metode pendekatan setiap ilmu menjadi ciri khas yang membedakan suatu ilmu dengan ilmu lainnya. Begitu juga dengan prinsip keilmuannya.
Suatu fenomena bisa dikaji dari beberapa sudut tergantung latar belakang pendidikan pengkaji. Semua ini terjadi karena setiap bidang ilmu mempunyai pendekatan dan prinsip geografi. Sebagai suatu disiplin ilmu, geografi mempelajari suatu sistem alam yang terdiri atas bagian-bagian yang saling terkait. Aliran energi dalam suatu sistem menghasilkan perubahan. Perubahan yang berkesinambungan akan menghasilkan suatu bentuk keseimbangan sistem.
Suatu sistem mempunyai tiga bagian yang berbeda, yaitu bagian komponen, bagian input, dan bagian output. Salah satu contoh sistem sederhana yang banyak diketahui dan dikenal luas adalah sistem hi-fi. Suatu sistem hi-fi tersusun dari beberapa komponen seperti amplifier, speaker, radio, tape, dan pemutar “compact disk” (CD). Ketika kita menghubungkan sistem hi-fi dengan aliran listrik dan menghidupkannya, energi listrik mengalir melalui sistem serta menghidupkan seluruh komponen. Aliran energi ini disebut dengan input, sedangkan outputnya adalah musik yang kita dengar.
Pada sistem yang berfungsi baik, seluruh komponen harus tersambung bersama. Planet bumi yang mempunyai banyak komponen dapat dilihat sebagai sistem yang kompleks dan sangat besar. Di dalam sistem bumi, input adalah energi yang datang dari matahari dan juga energi yang berasal dari dalam bumi, seperti tenaga tektonik. Output adalah perubahan konstan yang dapat dilihat di sekitar kita dalam lingkungan fisik dan manusia, seperti panas serta hujan.
Sistem bumi memang suatu sistem yang kompleks, sehingga cara terbaik untuk mempelajarinya dengan memahami setiap komponen-komponennya dengan berbagai pendekatan dalam geografi. Inilah geografi dari sudut pendekatan sistem. Pendekatan ini terus mengalami perkembangan hingga masa geografi modern.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Pendekatan dan Prinsip Geografi ini adalah sebagai berikut:
- Apa saja tipe-tipe pendekatan geografi?
- Prinsip-prinsip apa saja yang dipegang dalam geografi?
- Bagaimana metode yang digunakan dalam penelitian geografi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pendekatan dan Prinsip Geografi ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan geografi.
- Untuk mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip yang dipegang dalam geografi.
- Untuk mengetahui dan memahami tentang metode yang digunakan dalam penelitian geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Geografi
Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan tiga pendekatan atau hampiran. Ketiga pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.
1. Pendekatan Keruangan
Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya.
Proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.
- Pertanyaan what (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
- Pertanyaan when (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
- Pertanyaan where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
- Pertanyaan why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
- Pertanyaan who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
- Pertanyaan how (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
Salah satu contoh kasus fenomena atau gejala alam adalah bencana alam gempa bumi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, pada tanggal 27 Mei 2006. Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang sangat merugikan manusia. Analisis peristiwa gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Apa fenomena alam yang terjadi?
Bencana alam gempa bumi. - Kapan terjadinya?
Pada tanggal 27 Mei 2006. - Di mana terjadi gempa bumi tersebut?
Sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. - Mengapa terjadi peristiwa itu?
Peristiwa tersebut terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik. - Siapa atau apa yang menyebabkannya?
Adanya tumbukan antara dua lempeng tektonik. - Bagaimana gempa bumi itu dapat terjadi?
Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik yang terus bergerak. Ketiga lempeng tersebut adalah lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Lempeng tersebut terus bergerak. Apabila terjadi tumbukan lempeng mengakibatkan gempa bumi. Peristiwa gempa bumi di Yogyakarta terjadi karena tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan tersebut menyebabkan lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia di zona subduksi.
2. Pendekatan Kelingkungan atau Ekologi
Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Menggunakan keenam pertanyaan geografi, analisis dengan pendekatan ini masih bisa dilakukan. Berikut ini adalah contoh analisis mengenai terjadinya bencana alam banjir di Sinjai dan akan menemukan perbedaannya dengan pendekatan keruangan.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
- Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu.
- Identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
- Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan.
- Menganalisis hubungan antara budi daya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir.
- Menggunakan hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah ini.
3. Analisis Kompleks Wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian “areal differentiation” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.
B. Prinsip Geografi
Setiap bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri, meskipun terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut.
1. Prinsip Penyebaran
Geografi menganut prinsip ini karena adanya persebaran fenomena geografi yang tidak merata di muka bumi ini. Misalnya, penyebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya, penyebaran limbah cair dalam tanah, penyebaran polusi udara, dan sebagainya.
2. Prinsip Interelasi
Permasalahan yang terjadi di alam dengan manusia saling terkait. Interelasi ini dapat terjadi antara alam dengan alam itu sendiri maupun alam dengan manusia. Misalnya, fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan di wilayah hulu atau kekeringan yang berkepanjangan sebagai dampak adanya La Nina.
3. Prinsip Deskripsi
Seperti sudah kita ketahui bahwa alam dan manusia saling berkaitan. Bentuk keterkaitan ini dapat digambarkan dalam bentuk deskripsi seperti halnya awal kemunculan ilmu geografi yang dimulai dari deskripsi yang dituangkan dalam catatan perjalanan.
4. Prinsip Korologi
Prinsip ini menganut kerterpaduan antara ketiga prinsip sebelumnya. Diterapkan dengan mengkaji persebaran, interelasi, dan deskripsi suatu wilayah. Kondisi wilayah akan memberikan ciri khas pada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk.
C. Metode Penelitian Geografi
Berdasarkan prinsip geografi, jelaslah bahwa pengetahuan geografi diperoleh melalui penelitian. Untuk melakukan penelitian diperlukan metode. Metode penelitian geografi berguna untuk mempelajari karakteristik bumi dan kegiatan manusia. Beberapa bentuk metode penelitian geografi sebagai berikut.
1. Studi Lapangan
Pengamatan secara langsung di lapangan berguna untuk mengetahui dan memahami permukaan bumi serta kegiatan manusia. Metode ini dilakukan dengan terjun langsung mengamati objek di lapangan. Dengan melakukan studi lapangan akan diketahui karakteristik khusus permukaan bumi.
2. Pemetaan
Metode ini dilakukan dengan menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan dipetakan. Seleksi menghasilkan informasi objek terpilih yang diperlukan saja sehingga dapat menggambarkan tempat, pola, dan karakteristik unsur geografi dalam peta.
3. Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal-hal yang perlu diketahui. Responden diharapkan menjawab dengan jelas atas semua pertanyaan. Metode ini dipilih bila hal-hal yang ingin diketahui tidak dapat diperoleh dengan metode pengamatan. Contoh: alasan penduduk tetap tinggal dalam wilayah rawan bencana banjir.
4. Kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan metode penelitian geografi yang menggunakan perhitungan matematika dan statistika. Pengujian hasil penelitian yang berupa angka-angka dilakukan dengan bantuan komputer. Dengan metode ini, peneliti dapat menyederhanakan informasi yang rumit dan hasil penelitian disajikan dalam bentuk yang sederhana.
5. Penggunaan Sarana Ilmiah
Metode penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian geografi, misalnya pengindraan jauh. Pengindraan jauh dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang sulit dijangkau dengan studi lapangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu geografi dapat menjawab permasalahan seputar fenomena geosfer menggunakan pendekatan dan prinsip yang menjadi ciri khasnya. Dalam geografi modern, digunakan tiga pendekatan, yaitu:
- Pendekatan keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses.
- Pendekatan kelingkungan atau ekologi. Tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia.
- Pendekatan kompleks wilayah. Pendekatan ini mendasarkan antara kedua pendekatan di atas dan menekankan pada adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah.
Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Prinsip-prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut.
- Prinsip penyebaran. Geografi menganut prinsip ini karena adanya penyebaran fenomena geografi yang tidak merata di muka bumi ini.
- Prinsip interelasi. Adanya keterkaitan antara apa yang terjadi di alam dengan manusia membuat geografi menganut prinsip ini.
- Prinsip deskripsi. Geografi menganut prinsip bahwa setiap keterkaitan antara manusia dengan alam dan berbagai fenomena geosfer lainnya dapat digambarkan dalam bentuk deskripsi.
- Prinsip korologi. Prinsip ini menganut kerterpaduan antara ketiga prinsip sebelumnya.
Pengetahuan geografi diperoleh melalui penelitian. Untuk melakukan penelitian geografi diperlukan metode. Beberapa bentuk metode penelitian geografi sebagai berikut.
- Studi lapangan. Dilakukan dengan pengamatan secara langsung di lapangan untuk mengetahui dan memahami permukaan bumi serta kegiatan manusia.
- Pemetaan. Metode ini dilakukan dengan menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan dipetakan.
- Wawancara. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal-hal yang perlu diketahui.
Kuantitatif. Metode ini menggunakan perhitungan matematika dan statistika.
B. Saran
Sebelum identifikasi, pilihlah terlebih dahulu pendekatan mana yang tepat digunakan untuk tiap masalah. Lakukan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Foth, H. D. 1984. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pasya, Gurniwan Kamil. 2001. Geografi Pengantar ke Arah Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: Buana Nusa.
Rafi’I, Suryatna. 1984. Ilmu Tanah. Bandung: Angkasa.
Rohmat, Dede. 1999. Pedoman Praktis Pengamatan Tanah di Lapangan. Bandung: Jurdik Geografi-UPI.
Sandy, I Made. 1985. Geografi Regional Republik Indonesia. Jakarta: Jurusan Geografi FMIPA-UI.
Sarwono, H. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.
Tim Penyusun Gramedia. 2006. Gempa Jogja, Indonesia & Dunia. Jakarta: Gramedia.