Makalah Proses Terjadinya Bayi Kembar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Proses Terjadinya Bayi Kembar ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Proses Terjadinya Bayi Kembar ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Proses Terjadinya Bayi Kembar ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Proses Terjadinya Bayi Kembar ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa. Mengandung bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.

Berat badan satu janin kembar rata-rata lebih ringan 1000 gram dari janin tunggal. Berat badan bayi kembar dua dan tiga yang baru lahir kurang dan 2500 gram dan kembar lima kurang dari 1000 gram. Berat badan janin dari kehamilan kembar tidak sama. Umumnya, terjadi perbedaan antara 50 sampai 1000 gram. Selain itu, terjadi pembagian sirkulasi darah yang tidak sama. Akibatnya. pertumbuhan kedua janinnya pun berbeda Proses terjadinya bayi dimulai dengan pertemuan hanya dua buah sel masing-masing milik wanita dan pria (ibu dan ayah). Sel tersebut bertemu dalam proses yang disebut proses pembuahan dan mulai berkembang dalam rahim wanita selama 9 bulan dan akhirnya lahir sebagai bayi.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian bayi kembar?
  2. Apa penyebab terjadinya bayi kembar?
  3. Bagaimana proses terjadinya bayi kembar?
  4. Apa penyakit yang ditimbulkan mengandung bayi kembar?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bayi Kembar

Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa. Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang menghasilkan sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik seperti kucing, anjing, tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan.

B. Penyebab Terjadinya Bayi Kembar

Penyebab bayi kembar menurut ilmu kedokteran bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, bisa saja bayi kembar ini memang di sengaja agar terjadi karena mungkin si orang tua menginginkan memiliki bayi kembar dengan cara meminum obat penyubur ovum, keturunan, dan lain-lain. Supaya lebih jelasnya, simak saja di bawah ini.

1. Garis Keturunan

Seseorang yang mempunyai sejarah/garis keturunan memiliki saudara kembar, maka suatu saat akan ada kemungkinan memiliki keturunan kembar lagi. Peluang memiliki anak kembar ini lebih besar pada orang yang mempunyai garis keturunan memiliki anak kembar dibanding orang yang tidak memiliki sejarah keturunan anak kembar.

2. Melakukan Program Fertilitas

Program teknologi reproduksi yang pesat saat ini, juga memungkinkan tingginya kelahiran kembar akibat penggunaan obat yang menstimulasi terjadinya ovulasi dan sistim bayi tabung yang memungkinkan adanya embrio lebih dari satu di rahim ibu.

3. Hamil di Usia Tua

Wanita yang hamil di usia tua, besar kemungkinannya memiliki bayi kembar, dibanding wanita yang hamil di usia muda. Diperkirakan, ovulasi akan semakin cepat seiring usia biologis yang juga bergerak cepat. Sekitar 17% wanita yang hamil di atas 45 tahun, berpeluang mengandung anak kembar.

Lima tahun lagi, sekitar usia 50 tahun, peluangnya makin besar yaitu 1 banding 9. Hanya saja, mengandung di usia tua sangat berisiko, dari keguguran hingga meningkatnya kadar gula selama hamil. Bayinya pun kemungkinan besar akan mengalami kelainan kromosom

4. Gemuk atau Berat Badan Berlebih

Penelitian yang dimuat pada American College of Obstetrics and Gynecology, menunjukkan hubungan yang erat antara kecenderungan kelahiran kembar dengan naiknya kasus obesitas. Menurut penelitian, ibu dengan Body Mass Index (BMI) lebih dari 30, berpeluang mengandung bayi kembar. Tapi statistik ini hanya berlaku bagi pasangan dengan sejarah keluarga kelahiran kembar.

5. Tanpa Sebab

Tak sedikit kasus kelahiran kembar yang tidak cocok pada beberapa kriteria klasik di atas, serta tak dapat diketahui penyebabnya. Kembar identik (monozigot twin) yang banyak terjadi pun, hingga kini penyebabnya masih misterius. Tak ada yang bisa meramalkan, kapan dan bagaimana sebuah sel telur akan memecahkan diri menjadi dua janin.

C. Proses Terjadinya Bayi Kembar

Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar yaitu fraternal (dizigotik) dan identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat monozigotik.

1. Kembar Dizigotik atau Fraternal (DZ)

Kembar dizigotik (dikenal sebagai “kembar non-identik”) terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.

Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).

2. Kembar Monozigotik atau Identik (MZ)

Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.

Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al. mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan. Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.

Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk kejadian kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ yang lebih tinggi daripada tempat lainnya.

D. Penyakit-penyakit yang Ditimbulkan

Berbagai komplikasi dapat terjadi dan risiko untuk mengalami komplikasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang hamil anak satu. Beberapa komplikasi yang dapat dialami ibu hamil anak kembar adalah:

1. Hipertensi Gestasional

Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang dialami saat kehamilan. Ibu yang hamil anak kembar memiliki risiko lebih dari 2 kali untuk mempunyai tekanan darah tinggi selama kehamilan. Tekanan darah tinggi terjadi karena tekanan pada plasenta meningkat. Kondisi ini dapat berkembang lebih cepat dan lebih parah daripada kehamilan satu anak. Kondisi ini juga dapat meningkatkan placental abruption (pelepasan plasenta dari dinding rahim lebih awal sebelum kelahiran). Placental abruption tiga kali lebih mungkin terjadi pada kehamilan lebih dari satu anak.

2. Preeklampsia

Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urin (proteinuria), ketidaknormalan hati dan ginjal, dan kadang bengkak pada kaki dan lengan. Sebesar 10-15% ibu hamil anak kembar mengalami pre-eklampsia. Ibu hamil kembar memiliki risiko 2 – 3 kali lebih besar untuk mengalami pre-eklampsia daripada ibu hamil anak satu. Kondisi ini juga dapat berkembang lebih cepat dan lebih parah, sehingga dapat berdampak pada banyak organ tubuh dan plasenta serta dapat menyebabkan penyakit serius.

3. Diabetes Gestasional

Risiko diabetes gestasional meningkat pada kehamilan kembar karena dua plasenta meningkatkan resistensi insulin, ukuran plasenta, dan hormon pada plasenta. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

4. Anemia

Ibu hamil anak kembar memiliki risiko anemia lebih dari 2 kali dibandingkan dengan ibu yang hamil satu anak. Anemia disebabkan oleh kadar zat besi dalam darah yang rendah sehingga meningkatkan aliran darah. Kehamilan menyebabkan jumlah aliran darah meningkat. Untuk mencegah anemia pada ibu hamil, sebaiknya ibu hamil konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, dan sereal yang difortifikasi. Konsumsi suplemen zat besi (tablet tambah darah) juga diperlukan ibu hamil untuk mencegah anemia.

Selain komplikasi penyakit di atas, ibu hamil anak kembar juga lebih mungkin untuk melahirkan bayi prematur (lahir sebelum usia kandungan 37 minggu). Sebesar 60% kehamilan bayi kembar atau lebih lahir dengan keadaan prematur. Bayi prematur lahir sebelum waktu seharusnya kelahiran sehingga sistem organnya belum matang, sehingga masih memerlukan bantuan pernapasan, asupan makanan, bantuan untuk melawan infeksi, dan bantuan untuk tetap hangat. Bayi prematur juga biasanya lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram). Untuk alasan tersebut, bayi kembar yang lahir prematur biasanya harus menjalani perawatan sebelum pulang ke rumah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang menghasilkan sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik seperti kucing, anjing, tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan. Penyebab bayi kembar menurut ilmu kedokteran bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, bisa saja bayi kembar ini memang di sengaja agar terjadi karena mungkin si orang tua menginginkan memiliki bayi kembar dengan cara meminum obat penyubur ovum, keturunan, dan lain-lain.

Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat monozigotik. Berbagai komplikasi dapat terjadi dan risiko untuk mengalami komplikasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang hamil anak satu.

B. Saran

Komplikasi dari kehamilan kembar dapat diatasi dengan perilaku hidup sehat dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter.

DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/berbagai-masalah-yang-dihadapi-ibu-hamil-anak-kembar

http://www.rs-sejahterabhakti.com/2013/07/proses-terbentuknya-bayi-kembar.html

http://mawanbios.blogspot.co.id/2013/03/proses-terjadinya-bayi-kembar.html

http://www.belonomi.com/2014/01/penyebab-kehamilan-kembar-dan-risiko.html

Download Contoh Makalah Proses Terjadinya Bayi Kembar.docx