Makalah Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, April 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya peradaban manusia membutuhkan dukungan dalam segala lini kehidupan untuk mengembangkan sistem dalam menopang kebutuhan yang terus berkembang. Era yang serba cepat dan praktis membutuhkan sarana yang betul-betul menyentuh pada kebutuhan baik yang bersifat primer, sekunder, maupun tersier atau kebutuhan lebih tinggi yaitu bermanfaat dan bermakna bagi orang di luar dirinya. Produk berbasis pelanggan dimaksudkan produk yang dibuat atas dasar sasaran pasar dan variabel yang berpengaruh signifikan atas penggunaan produk oleh pelanggan.

Pembuatan produk didahului dengan berusaha untuk mendapatkan informasi dari kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bermanfaat untuk ditindaklanjuti dalam pembuatan produk sesuai dengan harapan pelanggan sehingga didapatkan penjualan yang efektif dan efisien.

Segmentasi pelanggan ditentukan atas dasar variabel di antaranya melalui usia pengguna produk atau jasa, jenjang pendidikan, jenis pekerjaan, frekuensi penggunaan produk, area atau daerah tempat tinggal, jenis komunitas. Variabel yang dibuat kemudian diolah berdasarkan persamaan perilaku pelanggan untuk mendapatkan suatu produk sesuai dengan harapan pelanggan.

Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melakukan segmentasi pasar produk atau jasa di antaranya peluang pasar yang ada, perkembangan perekonomian, teknologi dalam era global, sistem segmentasi yang dilakukan pesaing, profitabilitas setiap pelanggan atau komunitas, kekinian, faktor demografi, dan perubahan perilaku pelanggan.

Industri kreatif merupakan pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan daya cipta dan kreasi seseorang. Perkembangan industri kreatif (creative industry) mencakup 14 macam dapat membawa arena baru untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya manusia yang ada. Kreativitas manusia sebagai sumber daya ekonomi yang memiliki nilai dan manfaat yang tinggi untuk peningkatan perekonomian Indonesia.

Kekuatan industri kreatif saat ini di antaranya industri kreatif berbasis teknologi digital atau disebut Digital Company (DiCo). Industri kreatif digital terdapat games, edukasi, music, animasi, software, dan sosial media (GEMASS). Kemandirian dalam menggali ide, memilih potensi produk yang dapat bersaing baik di tingkat lokal maupun global dapat meningkatkan keanekaragaman produk yang memiliki nilai dan daya saing tinggi dalam memenuhi kebutuhan. Industri kreatif digital di bidang pendidikan (education), dapat dikembangkan antara lain sistem informasi aplikasi pendidikan, media pembelajaran interaktif, promosi produk, pariwisata, dan budaya.

Mencipta game dalam industri games di Indonesia terbilang masih cukup muda yang telah ditangani oleh developer game yang memiliki kualitas tinggi dan semangat kuat. Passion dan hobi yang dikembangkan melalui pengetahuan dan ketrampilan di bidang computer scient ditambah dengan mengembangkan sikap percaya diri, jujur, mandiri, disiplin, kerja sama dan bertanggungjawab dapat membawa produk kreatif dan inovatif yang mampu bersaing secara global. Salah satu contoh asset game yang berupa desain di antaranya gambar mobil, environment, gambar 3D pada beberapa games yang telah mengglobal sebagai karya kreatif sumber daya manusia di Indonesia. Semangat usaha dalam pembuatan game sangat dibutuhkan dalam menghasilkan produk komersial untuk mengisi pasar global sehingga upaya membuka peluang kerja sama dan networking menjadi sangat penting.

Industri kreatif digital dalam pengembangan konten animasi sebagai salah satu peluang pasar dalam berbagai sektor. Pembuatan karakter, teknologi perfilman, kemampuan inovasi dan kreativitas, cerita animasi, infrastruktur, menguasai jaringan pemasaran dan produksi merupakan beberapa faktor dalam pembuatan produk animasi. Industri kreatif digital dibidang musik, software, dan media sosial juga mengalami perkembangan cukup pesat khususnya pada segmen konsumen kelas menengah di Indonesia yang memiliki partisipasi ekonomi, mengalami peningkatan, dan memiliki peran penting bagi kemajuan. “Kelas menengah merupakan kelas wirausaha baru yang memiliki kapasitas untuk berinvestasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong produktivitas bagi masyarakat secara keseluruhan. Kelas menengah juga sebagai sumber utama pembentukan kelas wirausaha baru, sumber terbentuknya kewirausahaan dan inovasi yang memungkinkan munculnya Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi pemicu pertumbuhan” (Yuswohady,hal 47, 2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan produk rekayasa?
  2. Apa yang dimaksud dengan produk elektronika praktis?
  3. Apa saja komponen dan material produk elektronika praktis?
  4. Bagaimana teknik pembuatan produk elektronika praktis?
  5. Apa saja langkah-langkah pengembangan desain dan produksi elektronika praktis?
  6. Bagaimana cara pengemasan dan promosi produk elektronika praktis?
  7. Bagaimana perencanaan wirausaha produk elektronika praktis?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui tentang kewirausahaan produk rekayasa.
  2. Untuk mengetahui tentang produk elektronika praktis.
  3. Untuk mengetahui komponen dan material produk elektronika praktis.
  4. Untuk mengetahui teknik pembuatan produk elektronika praktis.
  5. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan desain dan produksi elektronika praktis.
  6. Untuk mengetahui cara pengemasan dan promosi produk elektronika praktis.
  7. Untuk mengetahui perencanaan wirausaha produk elektronika praktis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kewirausahaan Produk Rekayasa

Kewirausahaan dalam pembuatan produk rekayasa menjadi peluang yang baik dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya yang tersedia. Banyaknya variasi karya yang dihasilkan menambah keberagaman karya rekayasa yang secara bertahap mengalami penyempurnaan dan sebagai bagian solusi dari kebutuhan masyarakat yang beragam. Kewirausahaan mengarah pada bagaimana belajar mandiri, mengorganisasi-kan suatu pekerjaan secara sistematis, memecahkan permasalahan teknis, bekerja dalam tim dan kesadaran akan kualitas. 

Informasi tugas atau pekerjaan (inform) yang disampaikan, dikembangkan dalam bentuk perencanaan dan menyiapkan dokumen secara tertulis (plan). Perencanaan kerja dibuat, dan keputusan diambil atas semua kebutuhan yang diperlukan termasuk alat dan bahan/material (decide). Tugas dilaksanakan dengan memperhatikan kriteria yang ditentukan (carry out). Pengecekan produk (control) dan melakukan evaluasi dengan mendiskusikan produk yang telah dibuat (evaluate).

Tahap kewirausahaan meliputi tahap memulai, melaksanakan, mempertahankan, dan mengembangkan.

1. Tahap Memulai

Melihat peluang usaha produk rekayasa menjadi bagian utama dan pertama dan menentukan jenis usaha yang dikembangkan baik itu berupa produk maupun jasa. Identifikasi kebutuhan sumber daya pada usaha produk rekayasa yang direncanakan. Prosedur yang ditetapkan di antaranya jenis usaha, manfaat, teknik rekayasa, dan pengemasan.

2. Tahap Melaksanakan

Praktek usaha produk rekayasa berdasarkan kebutuhan sumber daya yang meliputi: man, money, material, mechine, method, dan market. Pembiayaan, organisasi, kepemilikan, sumber daya manusia, dan kepemimpinan yang memiliki pemahaman mengenai resiko, membuat keputusan, mengevaluasi dan pemasaran produk usaha menjadi tahapan yang penting diperhatikan dalam proses produksi yang menerapkan keselamatan kerja dan mengembangkan sikap peduli lingkungan.

3. Tahap Mempertahankan

Usaha produk rekayasa dalam mempertahankan dalam berproduksi dengan melakukan analisis perkembangan dan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4. Tahap Mengembangkan

Kreativitas dan inovasi menjadi penting untuk mengembangkan usaha produk rekayasa baik yang bergerak dibidang jasa maupun produk. Hasil usaha yang dijalankan secara positif, mengalami perkembangan yang baik dan cenderung dapat bertahan.

B. Produk Elektronika Praktis

Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan kelautan berpotensi untuk dikembangkan industri kreatif dengan mengkreasi potensi lokal, memperhatikan kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai kultural dan dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah dan kekuatan ekonomi baru. Guna mencapai ekonomi kreatif yang tersentra, pemetaan sentra-sentra industri kreatif yang memungkinkan tumbuhnya daerah kreatif dapat berkembang dan terkoordinasi, dari kegiatan produksi sampai pemasaran dan terus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing.

1. Aneka Jenis Produk Elektronika Praktis

Perkembangan penggunaan elektronika cukup pesat sejak ditemukan pertama kali transistor oleh John Bardeen, William Schokley, dan Walter Bratain pada tahun 1947. Sistem kontrol berbasis transistor terus berkembang yang memungkinkan perangkat elektronika semakin kecil di mana komponen IC (integrated circuit) yang merupakan rangkaian terpadu, dalam perkembangannya semakin menambah keberagaman penggunaan elektronika yang berbahan semikonduktor ini. Elektronika sebagai dasar teknologi dari produk yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita jumpai di antaranya di rumah kita menggunakan peralatan rumah tangga, komputer, televisi, mendengarkan musik dari CD, siaran berita dari radio, komunikasi dengan telepon.

Di kantor dan industri dijumpai penggunaan printer, faximile sensor sebagai alat pendeteksi, robot perakit dan ketika kita di jalan raya banyak papan reklame, lampu penerangan jalan secara otomatis, pada kendaraan umum penggunaan lampu otomatis menyala dan masih banyak penggunaan rangkaian elektronika praktis yang lainnya. Produk elektronika praktis peralatan rumah tangga sudah menjadi kebutuhan dasar dalam rumah tangga. Teknologi sensor membawa pengguna untuk lebih mudah dan praktis dalam menjalankan kegiatannya. Contoh: mesin cuci, pelengkapan dapur, peralatan masak, pemanas air, pendingin ruangan, peralatan untuk mengawetkan makanan, penerangan, peralatan hiburan audio video.

Penggunaan produk elektronika praktis pada industri kreatif dalam peranannya untuk mengurangi beban pekerjaan manusia dan mendapatkan hasil yang cepat, tepat, dan efisien maupun untuk pendukung hobi atau life style pengguna.

a. Tracking System Panel Surya

Solar tracker terdiri dari komparator IC LM339, H-bridge motor driver IC L293D (IC2) dan beberapa komponen diskrit. Light Dependent Resistor LDR1 melalui LDR4 digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi posisi panel relatif terhadap matahari. Sensor memberikan sinyal ke driver motor IC2 untuk memindahkan panel surya ke arah matahari. LDR1 dan LDR2 tetap di tepi panel surya sepanjang sumbu X dan terhubung ke pembanding A1 dan A2 masing-masing.

Presets VR1 dan VR2 diatur untuk mendapatkan output komparator rendah pada pin 2 dan 1 pembanding A1 dan A2 masing-masing sehingga untuk menghentikan motor M1 ketika sinar matahari tegak lurus ke panel surya. Ketika LDR2 menerima cahaya lebih LDR1, ia menawarkan resistansi yang lebih rendah dari LDR1, memberikan masukan yang tinggi dengan pembanding A1 dan A2 pada pin 4 dan 7 masing-masing. Tegangan di pin 5 dari komparator A1 sekarang lebih tinggi dari tegangan pada pin 4. Motor berputar dalam arah yang berlawanan dan panel surya berubah. LDR3 dan LDR4 melacak matahari sepanjang sumbu Y.

b. Lampu Sepeda Pintar

Rangkaian elektronik menggunakan 6V, 3W kompatibel dinamo dan bekerja sangat sederhana. Ketika dinamo sepeda menghubungkan sumber cahaya baterai sampai dinamo mulai menghasilkan tegangan lagi. Rangkaian mencegah sumber cahaya terhadap daya tinggi ketika sepeda berjalan dan kelebihan energi digunakan untuk mengisi ulang baterai.

Pada rangkaian, standar lampu sepeda diganti dengan generik modul LED putih. Lampu bagian belakang sepeda diganti denganLED merah 10 mm. Baterai yang digunakan untuk menghasilkan output 6V DC dihasilkan dengan menyambung seri dari baterai 1,2 V, 600mAh sel Ni-Cd sebanyak lima buah. Ketika dynamo menyentuh roda sepeda yang berputar dan diode D1, D2, D3, dan D4 membentuk jembatan bridge melalui penyangga C1 charge.

Ketika sepeda berhenti maka relai tidak mendapatkan energi sehingga lampu LED 1 dan LED 2 mendapatkan energi dari baterai Ni-Cd melalui D5 dan R1. D5 mencegah baterai dari pemakaian (S1 off). Rangkaian elektronik ini dibuat untuk pengendara sepeda di malam hari dengan aman dan lampu tetap menyala pada saat sepeda berhenti. Kemasan rangkaian dapat dibuat berupa kotak yang dipasang di bodi sepeda.

2. Manfaat Produk Elektronika Praktis

Permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik pada saat ini banyak ditemukan sebab peralatan elektronik bukan lagi barang mewah tetapi hampir semua orang membutuhkan untuk mempermudah pekerjaan. Hal ini dapat membuka peluang untuk membuat sebuah usaha dibidang elektronik. Kesuksesan usaha di bidang elektronik dipengaruhi oleh kejelian melihat pasar dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Penyedia kebutuhan akan produk elektronik yang memiliki kekinian dapat memenuhi kebutuhan dalam menemukan produk baru yang dibutuhkan konsumen. Rangkaian elektronik dalam perkembangannya bermanfaat di dunia industri kreatif baik untuk kebutuhan skala industri rumah tangga maupun skala industri besar. Kemampuan dalam membuat berbagai rangkaian elektronik yang sesuai dengan kebutuhan akan membawa kewirausahaan di bidang elektronik untuk pembuatan alat-alat praktis dari yang sederhana sampai yang cukup kompleks.

Sistem kontrol berbasis elektronika menggunakan rangkaian elektronik berawal dari rangkaian sederhana dan ketika dikembangkan menjadi sebuah rangkaian besar dapat membawa manfaat dalam kehidupan. Rangkaian elektronik terdiri atas susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan listrik menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan. Teknologi dalam bidang elektronika sebagai faktor utama untuk mendukung perkembangan teknologi baik secara analog maupun digital. Pembuatan rangkaian elektronik yang diawali dengan membuat skema, dirangkai menjadi sebuah rangkaian yang memiliki nilai fungsi dan estetik serta daya saing.

Aplikasi rangkaian elektronik di antaranya untuk: (1) lampu klip baca LED, (2) mengendalikan dan mengatur lalu lintas dengan menggunakan lampu jalan (traffic light), (3) lampu penerangan untuk kendaraan umum di mana untuk menghidupkan dan mematikan cukup dengan disentuh (dilengkapi dengan sensor) untuk memudahkan pengguna, dan (4) lemari pakaian yang dilengkapi dengan kaca rias di mana ketika pengguna mendekati lemari tersebut, lampu penerangan secara otomatis menyala dan akan padam ketika pengguna menjauh. Pemanfaatan perkembangan teknologi dapat mempermudah pekerjaan. Tingginya minat dan daya beli konsumen akan barang-barang elektronik dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha di bidang elektronik.

Rangkaian elektronik dapat dimanfaatkan untuk pengendalian elektronik. Rangkaian elektronik ini dapat menjadi salah satu segmen peluang usaha. Pembuatan skema yang terdapat pada PCB dapat didesain dengan menggunakan software proteus. Proteus merupakan sebuah software guna mendesain PCB yang dilengkapi dengan simulasi. Pembuatan kit/rangkaian elektronik menjadi salah satu segmen peluang usaha saat permintaan produk elektronik tinggi. Proses pengerjaan dapat secara manual maupun peralatan berteknologi modern dengan kualitas dan kecepatan tinggi. Semua segmen membutuhkan tenaga-tenaga yang terampil, kreatif, dan inovatif.

C. Komponen dan Material Produk Elektronika Praktis

Produk elektronika praktis dengan mengembangkan sumber daya yang ada untuk menjadikan nilai tambah pada komponen dan material yang mengarah pada usaha produktif. Menjadikan nilai tambah pada komponen dan material dibutuhkan jiwa kewirausahaan melalui proses pembelajaran dan pengembangan diri sehingga memiliki usaha yang tumbuh secara berkelanjutan. Usaha produktif yang didasari pada semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan menangani kegiatan usaha dalam upaya mencari, mencipta, menerapkan cara kerja, teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam usaha. Salah satu cara kerja dalam pembuatan produk elektronika praktis melalui tahapan action loop.

Produk elektronika praktis dalam pembahasan kali ini adalah rangkaian elektronika sederhana lampu baca LED dan tidak menutup kemungkinan bagi pembelajaran untuk mengembangkan rangkaian elektronika yang lain. Kebutuhan penerangan untuk mengembangkan diri melalui baca tulis sudah menjadi bagian dari life style di masa kini. Kebutuhan akan penerangan meningkat, sementara di sisi lain terdapat isu energi yang tak terbarukan mengalami penurunan pasokan membawa dampak kekhawatiran akan kurangnya pasokan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan. Produk elektronika praktis rangkaian sederhana lampu baca LED sebagai solusi sebagian pengguna atau pelanggan. Kebutuhan pelanggan akan produk elektronika praktis lampu baca LED memberikan informasi peluang usaha bagi pelaku usaha untuk membuat produk yang memiliki keunikan dan penanganan secara efektif dan efisien.

1. Desain Produk Elektronika Praktis Lampu Baca LED

Desain merupakan gambar rancangan awal untuk membuat sebuah produk. Ide atau gagasan dituangkan dalam skema rangkaian elektronika. Rangkaian ini didesain kembali untuk dituangkan pada papan PCB dan soldering mash. Desain produk elektronika praktis rangkaian sederhana lampu baca LED merupakan salah satu produk yang dikembangkan dalam pembahasan sebagai tahapan dalam pembuatan produk. Tidak menutup kemungkinan untuk produk-produk elektronika praktis lainnya sesuai dengan hasil diskusi kelompok.

2. Bahan Pembuatan Produk Elektronika Praktis

Desain yang telah dibuat membutuhkan komponen-komponen yang dirakit untuk membentuk rangkaian serta bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung desain pembuatan produk secara mekanik.

a. Material Bagian Mekanik

Material yang digunakan dalam pembuatan produk lampu baca LED untuk bagian mekanik dapat menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar atau dengan memanfaatkan limbah. Limbah yang dapat digunakan antara lain limbah kayu di industri furnitur, limbah kaleng kemasan bekas, limbah plastik, limbah styrofoam, limbah hasil pertanian, bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga membentuk desain yang unik dan memiliki nilai tambah serta fungsi yang optimal sesuai dengan selera pelanggan.

b. Material bagian Elektronik

Rangkaian sederhana Lampu baca LED membutuhkan beberapa komponen di antaranya LED, resistor, PCB, baterai, dan saklar geser.

1) Lampu Penerangan

Light emiting diode (LED) digunakan sebagai lampu penerangan baca, memiliki sifat dan konsumsi tegangan rendah, kecepatan penyaklaran cepat. Energi yang dikeluarkan LED dalam bentuk pancaran cahaya. Dalam memilih LED perlu diperhatikan tegangan kerja dan arus maksimum. LED terbuat dari bahan mineral anorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan berbagai warna.

2) Resistor

Resistor merupakan komponen yang berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika dalam hal ini membatasi arus yang masuk ke dalam LED sehingga dapat bekerja sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Jenis resistor cukup beragam dalam satuan ohm dan simbol Ω (omega). Di samping resistor dengan kode warna, terdapat resistor SMD (surface mounted device), seiring perkembangan teknologi elektronika SMD berbentuk kotak kecil dan cara pemasangan menempel pada PCB. Resistor SMD 5% dengan 3 digit angka memberi kode digit sebagai contoh 220, diartikan:

  • Digit ke 1 = menunjukkan angka pertama dari nilai resistor.
  • Digit ke 2 = menunjukkan angka ke dua dari nilai resistor.
  • Digit ke 3 = menunjukkan angka pengali (multiplier).

Nilai resistans pada gambar resistor SMD 220 adalah sebesar 22 ohm.

3) Baterai

Bentuk fisik baterai beragam dan berukuran kecil. Button cell, baterai ponsel, batu baterai berukuran AA, AAA. Baterai pada ponsel dapat diisi ulang. Penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan.

4) Saklar Geser

Saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian listrik yang menggunakan sumber listrik arus searah (DC).

5) Printed Circuit Board (PCB)

Papan sirkuit cetak sebagai media untuk meletakkan komponen elektronika yang dipasang dan dirangkai dan di salah satu sisinya dilapisi tembaga untuk menyolder kaki-kaki komponen. PCB memiliki jalur konduktor yang berfungsi untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen yang lainnya.

c. Material Bagian Pengemasan

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara perlindungan pada produk. Pengemasan merupakan wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas/dibungkusnya. Material yang digunakan untuk pengemas dapat berasal dari kertas, karton, bambu, kayu atau plastik disesuaikan dengan desain produk yang dibuat. Fungsi pengemasan antara lain:

  • Menjaga Produk tetap bersih.
  • Proteksi produk terhadap kerusakan fisik.
  • Proteksi terhadap perubahan kadar air, cahaya.
  • Berfungsi lebih efisien ekonomis.
  • Memudahkan membuka menutup.
  • Penanganan pengangkutan.
  • Menampilkan identifikasi dan informasi.

3. Peralatan Pendukung

Peralatan digunakan untuk mempermudah pekerjaan baik secara manual maupun dengan menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Kecepatan, ketepatan, dan kualitas hasil menjadi penting untuk menghasilkan produk yang memenuhi minat pasar. Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi bagian utama yang harus diperhatikan.

D. Teknik Pembuatan Produk Elektronika Praktis

Pembuatan rangkaian elektronik praktis melalui beberapa tahapan. Pembuatan rangkaian elektronik, bagian fisik/body untuk produk lampu baca LED dan proses pembuatan kemasan produk rakitan elektronika praktis. Proses pembuatan rangkaian elektronika perlu ketelitian dalam membaca gambar agar tidak tertukar elektroda yang terpasang sehingga dibutuhkan kecermatan agar produk dapat berfungsi dan bekerja. Pembuatan kemasan produk tergantung material yang digunakan dan juga tergantung selera yang diinginkan dengan didukung beberapa pekerjaan mekanik.

1. Pembuatan Rangkaian Elektronika

Komponen-komponen elektronika yang digunakan diidentifikasi kondisi untuk menguji komponen dengan menggunakan multitester. Alat ukur ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah kondisi komponen masih baik atau tidak. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena semua komponen yang dipasang, disolder, dan dihubungkan harus dalam keadaan baik. Pengujian rangkaian elektronik setelah dirakit dilakukan dengan menggunakan multitester untuk mengetahui apakah rangkaian bekerja atau tidak.

2. Pembuatan Bagian Mekanik

Produk elektronika praktis klip lampu baca LED sebagai salah satu dari produk-produk elektronika praktis yang berkembang saat ini. Desain lampu baca menggunakan LED beragam menurut selera dan kepraktisan. Dalam perkembangannya dapat di pasang seperti layaknya klip kertas, dipasang di kaca mata, desain bentuk cincin yang dipasangkan di jari telunjuk, dikalungkan di leher, dilengkapi dengan USB masih banyak kemungkinan lain seiring berkembangnya kreativitas dan inovasi berdasarkan kebutuhan pelanggan. Klip lampu baca LED terdiri atas tiga bagian yaitu dudukan, penyangga dan rumah lampu LED yang menyatu dalam bentuk lipatan. Pada bagian dudukan terdapat logam seng yang berfungsi untuk mengklip kertas atau halaman buku yang dibaca.

a. Bagian Dudukan

Klip yang terpasang menancap pada bagian dudukan berfungsi untuk menjepit kertas halaman buku. Penjepit ini dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah kaleng kemasan.

b. Bagian Penyangga

Bagian penyangga, digunakan untuk mengatur posisi lampu untuk mengarahkan cahayanya.

c. Bagian Rumah dan Rangkaian Elektronik

Bagian rumah lampu terdiri atas tempat baterai dan tutup. Rangkaian elektronik terdiri atas lampu LED, tahanan SMD yang terpasang pada PCB yang disolder setelah memastikan rangkaian sudah betul dan diuji. Penutup bagian atas sebagai tempat dudukan saklar geser. Pengujian rangkaian menggunakan multitester.

3. Pembuatan Kemasan

Label menjadi penting dalam pembuatan kemasan yang berfungsi membantu penjualan produk dan identifikasi tentang nama produk, bahan yang dikemas, cara penggunaan produk, dimensi, nama dan alamat produsen, customer service, cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratan lingkungan. Fungsi label adalah membantu penjualan produk, oleh sebab itu kemasan harus menjadi promosi bagi dirinya yang meliputi warna, foto atau gambar.

E. Langkah-langkah Pengembangan Desain dan Produksi Elektronika Praktis

1. Pengembangan Desain Produk Elektronika Praktis

Pengembangan desain dalam pembuatan produk elektronika praktis diawali dengan mencari data tentang potensi pasar yang membutuhkan produk elektronika praktis ini di samping ketersediaan bahan baku. Jenis, material, bentuk dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar untuk ide produk yang akan dibuat. Penentuan bahan baku yang akan digunakan menjadi dasar untuk proses pengembangan ide produk. Desain produk elektronika praktis harus memiliki fungsi di samping estetika dan keunikan. Proses pencarian ide menjadi sangat penting. Ide desain produk elektronika praktis dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan yaitu:

  1. Mengenali pasar sasaran dan selera pasar.
  2. Melakukan eksplorasi material untuk menghasilkan estetika produk yang berbeda dan unik.
  3. Memikirkan di mana produk tersebut akan diletakkan dan digunakan.

Apabila proses pengembangan desain dilakukan dalam kelompok, ingatlah selalu untuk melakukan braistorming, diskusi, dan tukar pikiran untuk memperoleh desain akhir yang memuaskan. Setelah ide diperoleh, tahap selanjutnya adalah pembuatan sketsa ide rangkaian elektronika dan pembuatan model atau prototype produk.

2. Bahan Pendukung Produk Elektronika Praktis

Bahan pendukung produk berupa sumber daya yang terdapat di sekitar kita di antaranya terbagi menjadi:

a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam dibagi menjadi dua:

  • Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), yaitu sumber daya alam di mana ketika dimanfaatkan secara terus menerus masih dapat diperbaharui kembali.
  • Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), yaitu apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus menerus oleh manusia jumlahnya akan berkurang dan lama kelamaan akan habis.
b. Sumber Daya Manusia

Pemanfaatan sumber daya alam melibatkan manusia. Tantangan sumber daya manusia sekarang ini adalah mampu menjadi manusia yang berkualitas sehingga dapat memanfaatkan SDA secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Sumber daya manusia dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan. Tenaga kerja adalah penduduk yang ikut aktif dalam kegiatan produksi. Contoh tenaga kerja, yaitu petani yang mengolah tanah pekarangan atau sawah agar menghasilkan padi, sayuran, buah, dan hasil pertanian lain.

Tenaga kerja yang mengolah hasil pertanian menjadi produk kuliner yang dipasarkan dengan menggunakan peralatan aplikasi elektronika praktis sehingga dapat menarik pengunjung. Peralatan elektronik praktis menjadi kebutuhan untuk menunjang usaha. Sumber daya manusia terus meningkatkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan standar produksi. Sumber daya kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Orang yang memiliki mental kewirausahaan disebut wirausaha.

3. Alat Pendukung Produksi

Usaha produk elektronika yang sudah mengalami perkembangan permintaan yang besar membutuhkan peralatan-peralatan yang memiliki presisi dan kecepatan kerja tinggi. Pengembangan terus dilakukan dengan melalui tahapan evaluasi dan pengembangan. Mesin laser cutting, digunakan untuk memotong sesuai dengan kebutuhan. Hasil potongan tergantung pada jenis mesin laser, daya mesin laser, setting kecepatan potong, dan power. Pilih gambar yang akan dilaser, tentukan dan pilih jenis seting dengan menggunakan kombinasi antara kecepatan dan power dengan hasil potongan yang baik. Perangkat lunak, sistem dan cara kerja yang berbeda antara mesin laser satu dengan yang lain.

Semakin besar kekuatan yang ada maka semakin besar power yang digunakan, kecepatan semakin ditingkatkan sehingga dapat memotong lebih cepat. Semakin tinggi power yang digunakan berakibat pada panas yang muncul, sehingga meninggalkan noda bakar pada benda kerja atau material. Pilihan setting disesuaikan dengan jenis material yang akan dipotong.

4. Menerapkan Keselamatan Kerja

Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material di antaranya sebagai berikut: baju kerja, helm, kaca mata, sarung tangan, dan sepatu. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut: buku petunjuk penggunaan alat, rambu-rambu dan isyarat bahaya, himbauan-himbauan, dan petugas keamanan.

5. Perawatan Produk Elektronika Praktis

Perawatan produk meliputi pemeliharaan peralatan dan pemeliharaan lingkungan. Aktivitas perawatan produk dikembangkan secara berkala dan harus sesuai dengan SOP yang dikembangkan untuk produk tersebut. Produk elektronika praktis sebagian besar menggunakan bahan-bahan yang tidak mudah terurai seperti plastik, bahan-bahan semikonduktor, dan baterai yang harus betul-betul diperhatikan penanganan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan.

F. Pengemasan dan Promosi Produk Elektronika Praktis

1. Kemasan untuk Produk Elektronika Praktis

Kemasan untuk produk elektronika berfungsi untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat.

Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk hiasan yang mudah rusak, memanfaatkan material berstruktur kuat untuk kemasannya. Kemasan yang ingin memperlihatkan estetika produk di dalamnya dapat memanfaatkan material yang transparan. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand.

2. Promosi Produk Elektronika Praktis

Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan target dari promosi tersebut. Promosi produk dapat dilakukan di antaranya dengan mengadakan kegiatan di suatu lokasi, promosi melalui poster atau iklan di media cetak, radio maupun media sosial. Produk hiasan memiliki keunggulan pada tampilan visual maka pada umumnya tidak memanfaatkan radio sebagai media promosi.

G. Perencanaan Wirausaha Produk Elektronika Praktis

Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan industri dan keragaman kebutuhan memiliki potensi permintaan pasar yang tinggi. Keragaman kebutuhan yang ada membuka peluang usaha produk elektronika praktis. Peluang usaha produk elektronika praktis diawali dengan riset pasar dan pengembangan secara kreatif dan inovatif dari produk yang dibuat. Produk inovatif akan dapat diterima dengan baik oleh pasar dan memiliki pembeli apabila harga jualnya sesuai dengan pasar yang dituju. Penetapan harga jual yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan penjualan produk. Penetapan harga jual tergantung dari harga pokok produksi (HPP) per unit, kemasan, biaya promosi, serta biaya distribusi yang dikeluarkan.

1. Pemetaan dan Pemanfaatan Peluang Usaha

Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Wirausaha yang kreatif cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan di sekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia. Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh kebanyakan orang dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual. Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan panjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan orang lain.

2. Analisis SWOT

Berpikir menjadi wirausaha dan memanfaatkan peluang usaha yang dimiliki, merupakan bagian integral proses globalisasi dan masuk dalam sistem ekonomi di mana kondisi saat ini dampak globalisasi baik itu positif maupun negatif sudah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dan diharapkan adanya kolaborasi bersama. Analisis SWOT (strenght, opportunity, weakness, threat) dilakukan untuk mengetahui kesiapan memadahi (kekuatan dan peluang) dan kesiapan kurang memadai (kelemahan dan ancaman). Hasil metrik digunakan sebagai kunci keberhasilan menjalankan usaha. Strategi dibuat sebagai arah untuk menentukan sasaran menjadi kebijakan. Bentuk implementasi melalui program yang ditetapkan dengan tahapan kegiatan usaha.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Wirausaha dalam upaya mencapai kemandirian memiliki karakter berwirausaha untuk terus meningkatkan nilai tambah dari apapun sebagai jiwa entrepreneur yang terus digalakkan saat ini untuk menghadapi masa perdagangan bebas. Kesiapan harus terus dibangun sehingga saat menghadapi kondisi dengan penuh tantangan akan berjalan dengan semestinya. Menggali, mengenali, dan mengembangkan potensi dan kompetensi diri sudah tidak bisa ditawar lagi untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Berangkat dari modal kecil memulai berwirausaha sekaligus sebagai alat penguji apakah akan ditingkatkan kapasitas produksinya atau sebaliknya sehingga perlu evaluasi untuk mencapai kesuksesan.

Produk Rekayasa Elektronika Praktis menjadi bagian kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Wirausaha di bidang rekayasa elektronika praktis dengan memberi nilai tambah dalam segala aktivitas apapun menggunakan rangkaian elektronika dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dapat mendatangkan hasil/income sesuai harapan dalam mendirikan usaha. Menggali potensi dan mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berkarya dengan pola kerja yang profesional sebagai bagian solusi untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sedang digalakkan saat ini. Informasi tugas atau pekerjaan berdasarkan permintaan pasar (inform) yang disampaikan, dikembangkan dalam bentuk perencanaan dan menyiapkan dokumen secara tertulis (plan).

Perencanaan kerja dibuat, dan keputusan diambil atas semua kebutuhan yang diperlukan termasuk alat dan bahan/material yang digunakan untuk membuat produk (decide). Tugas dilaksanakan dengan memperhatikan kriteria yang ditentukan (carry out). Pengecekan produk (control) dan melakukan evaluasi dengan mendiskusikan produk yang telah dibuat (evaluate). Hasil evaluasi sebagai umpan balik perbaikan dan pengembangan sebagai bentuk informasi tugas. Action loop sebagai dasar untuk pola kerja profesional untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam berproduksi.

B. Saran

Dalam proses pembuatan produk dikembangkan nilai-nilai kejujuran, percaya diri, mandiri, kerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, tanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membangun semangat usaha. Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya sebagai wadah untuk menempa kemampuan diri yang secara terus menerus diupayakan. Mempresentasikan dan menyajikan simulasi wirausaha produk rekayasa elektronika praktis berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar sebagai bentuk mempromosikan hasil karya yang berupa produk atau jasa yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Cross, Nigel. 2011. Design Thinking: Understanding How Designers Think and Work. New York: Berg

Kumar, Vijay. 2013. 101 Design Methods: A Structured Approach for Design Innovation in Your Organization. New Jersey: John Willey & Sons.

Soedirman, Suma’mur. 2014. Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tambunan, T. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Zimmerer, Thomas W. 2009. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi 5. Jakarta: Salemba.

Download Contoh Makalah Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis.docx