Budidaya Satwa Harapan

A. Pemeliharaan Satwa Harapan

Perkembangan usaha peternakan yang ada pada saat ini sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Ternak ayam, kambing, dan sapi sudah banyak diketahui dan dibudidayakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Masyarakat sudah mulai mengembangkan ternak satwa alternatif atau satwa harapan, sebagai sumber bahan baku industri, pakan, atau hewan laboratorium. Pada umumnya ternak atau satwa harapan yang dipelihara mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, murah harganya, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan.

Satwa harapan di sekitar lingkungan kita, semua itu merupakan anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri, apalagi negara kita Indonesia memiliki keanekaragaman jenis fauna terbesar ketiga di dunia. Potensi ekonomi yang dimiliki satwa harapan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengisi waktu luang, sekaligus sebagai alternatif penghasilan keluarga, dengan memelihara ternak alternatif tersebut, diharapkan dapat memunculkan sikap mandiri, ulet, tanggung jawab, penyabar, dan penyayang bahkan menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini.

B. Evaluasi Pengamatan Hasil Budidaya Satwa Harapan

Habitat jangkrik di alam bebas banyak ditemukan di daerah kering yang bersuhu 20-30 oC dan kelembapan 65-80%, tanahnya gembur atau berpasir dan tersedia banyak tumbuhan semak belukar. Jangkrik hidup bergerombol dan bersembunyi dalam lipatan-lipatan daun kering atau bongkahan tanah. Pada malam hari, jangkrik mulai aktif untuk mencari makanan dan pasangan. Dalam proses budidaya ternak satwa harapan, banyak faktor yang memengaruhi keberhasilannya. Komposisi pakan jangkrik antara jenis sayuran dan konsentrat juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan produktivitas jangkrik dalam berkembang biak.

Jangkrik yang berkualitas baik dapat dihasilkan dengan memberikan pakan yang mengandung zat-zat nutrisi yang dibutuhkan untuk setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan hidup jangkrik. Pakan jangkrik pada prinsipnya harus mengandung beberapa vitamin, mineral, karbohidrat, dan protein. Pakan alami seperti sawi, wortel, terung, dan kacang-kacangan harus selalu tersedia untuk jangkrik. Sebelum diberikan untuk jangkrik, pakan harus dibersihkan dari pestida. Jangkrik yang baru menetas perlu diberikan pakan tambahan untuk memenuhi zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Pakan buatan dapat dibuat dari jagung, kedelai, dan kacang hijau yang dicampur dan dihaluskan terlebih dahulu.

Pemberian pakan yang sesuai kebutuhan akan menentukan keberhasilan dalam sebuah usaha budidaya. Di samping itu, keberhasilan dalam budidaya jangkrik juga ditentukan oleh kemampuan peternak dalam memahami dan mengelola hama penyakit yang sering muncul dalam budidaya tersebut. Biasanya, penyakit yang sering timbul dalam budidaya jangkrik disebabkan karena jamur yang menempel pada pakan alami yang diberikan atau pada daun tempat persembunyian jangkrik. Oleh karena itu, untuk menghindari infeksi oleh jamur, makanan harus dibersihkan terlebih dahulu dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cecak, katak, dan ular. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.

C. Rangkuman Budidaya Satwa Harapan

  1. Ternak adalah hewan piaraan yang kehidupannya diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus untuk diambil hasil dan jasanya bagi kepentingan hidup manusia.
  2. Satwa harapan dapat didefinisikan sebagai binatang atau satwa selain binatang yang dipelihara atau diternakkan tersebut dan diharapkan apabila diusahakan dapat menghasilkan bahan dan jasa seperti ternak. Berbagai jenis satwa harapan tersebut, contohnya jangkrik, cacing, lebah, burung (burung puyuh, ayam hutan), cecak rawa, reptil (ular, buaya, iguana), ikan arwana, kupu-kupu, banteng, rusa, gajah dan anoa.
  3. Sarana produksi budidaya satwa harapan perlu memperhatikan bibit, pakan, obat-obatan, air, dan kandang.
  4. Teknik budidaya satwa harapan di antaranya: pemeliharaan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, pencegahan hama, dan penyakit.

Materi Terkait:

Jenis-jenis Satwa Harapan

Sarana Produksi Budidaya Satwa Harapan

Teknik Budidaya Satwa Harapan

Tahapan Budidaya Satwa Harapan