Makalah Konsep Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Konsep Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan yang berjudul Makalah Konsep Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Konsep Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Konsep Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, November 2024
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempelajari sejarah tidak lepas dari manusia sebagai objeknya. Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tanpa sejarah manusia sebagai makhluk hidup patut dipertanyakan keberadaan dan aktivitasnya. Demikian juga dengan sejarah, tanpa manusia tak akan ada sejarah. Hal ini dikarenakan bahwa sejarah adalah peristiwa hasil dari perbuatan manusia. Terdapat tiga unsur utama dalam sejarah, yaitu manusia, ruang dan waktu. Ketiganya saling berkait dan berinteraksi secara kronologis dan berkesinambungan sehingga membentuk suatu peristiwa sejarah.

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol, yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif, tidak pasif. Dinamika ini terus-menerus terjadi beriringan dengan waktu dan ruang di mana kehidupan itu ada. Dengan adanya lambang pohon itu, dapat menunjukkan adanya suatu pertumbuhan dan perkembangan.

Kalau kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia, dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam kehidupannya mengalami fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan, lahir, bayi dan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan tersebut menunjukkan adanya kesinambungan dalam kehidupan manusia.

Kesinambungan itu terjadi karena manusia dalam kehidupannya diikat oleh waktu dan ruang. Ada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang, ketiga-tiganya menunjukkan adanya kesinambungan. Masa lalu akan menentukan masa sekarang, dan masa sekarang akan menentukan masa depan. Waktu dalam pengertian ini dapat diartikan jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan bentuk waktu yang lainnya. Ruang adalah tempat di mana manusia itu tinggal, misalkan di desa, kota, kampung, dusun, dan lain-lain. Dengan uraian contoh tersebut, dapatlah dinyatakan bahwa ciri penting dari sejarah adalah adanya konsep waktu dan ruang. Jadi, sejarah pada dasarnya bukan hanya bicara masa lalu, sejarah pada dasarnya berbicara kehidupan manusia dalam konteks waktu dan ruang.

Tugas pokok ilmu sejarah berkaitan dengan waktu adalah ilmu sejarah bertugas membuka ke masa lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan hidup manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga dewasa ini. Konsep waktu penting bagi sejarah karena tanpa diketahui dimensi waktu lampau, kini dan masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan karena tidak berpangkal dan berujung.

Para sejarawan sepakat bahwa ilmu sejarah bertugas membuka peristiwa masa lampau atau waktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga masa kini. Tugas sejarah membuka masa lampau umat manusia mengandung pengertian bahwa, sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat yang terjadi di masa lampau. Peristiwa pada masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan adanya peristiwa yang terjadi di masa sekarang belum menjadi sejarah. Dengan demikian konsep waktu menjadi sangat penting.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa waktu ada dan bagaimana waktu itu didasarkan pada kesadaran manusia, karena itu pula hanya manusia yang mempunyai sejarah. Sehingga manusia disebut sebagai zoon historikon.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana konsep ruang dalam sejarah?
  2. Bagaimana konsep waktu dalam sejarah?
  3. Apa pentingnya waktu dalam sejarah?
  4. Bagaimana manusia hidup dalam ruang dan waktu?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ruang dalam Sejarah

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air dan tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme dan makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Contoh dari keterkaitan karakteristik antar ruang misalnya sebagai berikut:

  1. Peristiwa bencana alam banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian besar berasal dari wilayah Bogor.
  2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran makanan dari desa ke kota.
  3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa sangat terbatas, hanya berada di sektor pertanian saja. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
  4. Keterbatasan persediaan kayu di daerah perkotaan dan perbatasan sekitarnya membuat para pengusaha kayu untuk melakukan penebangan liar di daerah pedalaman wilayah Indonesia. Hal ini mengakibatkan terganggunya ekosistem di dalam wilayah pedalaman tersebut.
  5. Kurangnya tenaga pengajar di daerah Nusa Tenggara Timur mengakibatkan pemerintah mengirimkan guru dari daerah DKI Jakarta. Guru-guru dari DKI Jakarta sudah dididik terlebih dahulu sehingga mereka akan lebih berkompeten daripada guru yang tinggal di daerah Nusa Tenggara Timur.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antarruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang yang lainnya. Selain terikat oleh ruang, suatu gejala peristiwa juga terikat oleh waktu. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan berkembangnya hingga saat ini.

Konsep waktu dalam mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu, misalnya sebagai berikut:

  1. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa tengah, 21 April 1879.
  2. Pemilukada di Sumatera Selatan diselenggarakan tanggal 6 Juni 2013.
  3. Pemilihan Presiden di Indonesia diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014.
  4. Perang dunia I berlangsung dari tahun 1914-1918.
  5. Perang dunia II berlangsung dari tahun 1939-1945.
  6. Hirosima dijatuhi Bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945.

Jika diperhatikan, dua contoh di atas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

B. Konsep Waktu dalam Sejarah

Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yakni makna denotatif dan makna konotatif. Makna waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan: detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai suatu konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam peristiwa sosial dan peristiwa sejarah. Dengan demikian ketiga konsep tersebut, yaitu ruang, waktu, dan manusia merupakan tiga unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya.

Suatu peristiwa dipengaruhi oleh kekuatan yang ada di luar manusia, yaitu berupa kekuatan fisik-material (dimensi alam). Kekuatan tersebut merupakan potensi terjadinya suatu peristiwa. Terwujudnya kemungkinan tersebut dapat tercermin dalam suatu peristiwa yang membawa perubahan terhadap manusia dalam dimensi ruang dan dimensi waktu secara fungsional dan terhubung. Proses terjadinya suatu peristiwa dan perubahannya berlangsung dalam batas ruang dan waktu. Dengan batas ruang diadakan pengkajian tentang peristiwa dan perkembangannya. Namun demikian, berkembangnya IPTEK dalam bidang komunikasi, batas ruang tidak berarti karena suatu peristiwa akan mudah menyebar ke ruang yang lebih luas seolah-olah ruang tempat terjadinya tersebut bergerak.

Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, waktu, dan manusia. Berdasarkan dimensi ruang, suatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Dalam ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan dimensi manusia, manusia menjadi objek dan subjek dari peristiwa tersebut. Setiap peristiwa membawa pengaruh terhadap perubahan pada dimensi manusia, baik secara objek maupun secara subjek. Perubahan tersebut diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan kesadaran manusia dalam memaknai setiap peristiwa.

Berdasarkan dimensi waktu, suatu peristiwa merupakan sebuah proses. Artinya, peristiwa tersebut mengalami perubahan sejalan dengan waktu. Waktu itu ada dan terus berjalan (continuity). Waktu dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang memiliki kesadaran bahwa waktu itu terus berjalan. Jadi, hanya manusia yang dapat memanfaatkan waktu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tiap masyarakat memiliki pandangan yang relatif berbeda dengan waktu yang mereka jalani. Contohnya, masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis urus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, sekarang, dan waktu yang akan datang.

C. Pentingnya Waktu dalam Sejarah

Menurut Ismaun (1988), manusia adalah pelaku sejarah, jadi hanya manusia yang mempunyai sejarah (zoon historikon). Tugas utama ilmu sejarah adalah membuka tabir masa lampau umat manusia. Sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa atau kejadian di dalam masyarakat manusia yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa atau kejadian pada masyarakat manusia pada masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam sejarah. Kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal berikut:

1. Perkembangan

Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling jelas adalah perkembangan demokrasi Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan kota. Perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampai sekarang.

2. Kesinambungan

Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelanjutan dari patrionalisme. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama.

3. Pengulangan

Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa yang selanjutnya, misalnya; jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Peristiwa ini kembali terjadi, di mana Presiden Soeharto lengser akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa.

4. Perubahan

Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya, gerakan Padri di Sumatera Barat yang menentang kaum Adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh gerakan Wahabi di Arab yang ditularkan lewat para haji sepulang dari Mekkah, dan tidak puas dengan kekuasaan kaum adat.

D. Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu

1. Manusia Hidup dan Beraktivitas dalam Ruang dan Waktu

Apabila kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia, dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam kehidupannya mengalami fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan, lahir, bayi dan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan tersebut menunjukkan adanya kesinambungan dalam kehidupan manusia.

Kesinambungan itu terjadi karena manusia dalam kehidupannya diikat oleh waktu dan ruang. Ada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang, ketiga-tiganya menunjukkan adanya kesinambungan. Masa lalu akan menentukan masa sekarang, dan masa sekarang akan menentukan masa depan. Waktu dalam pengertian ini dapat diartikan jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan bentuk waktu yang lainnya. Ruang adalah tempat di mana manusia itu tinggal, misalkan di desa, kota, kampung, dusun, dan lain-lain.

Dengan uraian contoh tersebut, dapatlah dinyatakan bahwa ciri penting dari sejarah adalah adanya konsep waktu dan ruang. Jadi, sejarah pada dasarnya bukan hanya bicara masa lalu, sejarah pada dasarnya berbicara kehidupan manusia dalam konteks waktu dan ruang.

2. Manusia Hidup dalam Perubahan dan Keberlanjutan

Selain membahas manusia/masyarakat, sejarah juga melihat hal yang lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Konsep waktu dalam ilmu sejarah meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan bermasyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Masyarakat berkembang dari masyarakat primitif sampai modern.

Kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru hanya mengadopsi lembaga-lembaga lama. Sementara itu disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di masa berikutnya. Sedangkan dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar.

3. Kehidupan Manusia Masa Kini Merupakan Akibat dari Perubahan di Masa Lalu

Sartono Kartodirjo, seorang sejarawan mengatakan bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya. Peristiwa sejarah berisi perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. John Dewey, pemikir pendidikan asal AS, menganjurkan sejarah harus bersifat instrumental dalam memecahkan masalah masa kini atau sebagai pertimbangan program aksi masa kini. Sejarah bertugas menelusuri perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu memberikan pengaruh pada kehidupan masa kini.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yakni makna denotatif dan makna konotatif. Makna waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan: detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai suatu konsep.

Apabila kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia, dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang.

B. Saran

Dengan demikian, jalannya waktu sebagai proses bergerak menurut garis lurus yang bergerak terus dari awal menuju masa depan. Jadi, penggambaran proses jalur waktu itu selalu lurus (linear).

DAFTAR PUSTAKA

http://agustinaputry.blogspot.co.id/2014/04/konsep-manusia-hidup-dalam-ruang-dan.html

http://jhonmiduk8.blogspot.co.id/2014/08/konsep-ruang-dan-waktu-dalam-sejarah.html

http://penaguru69.blogspot.co.id/2014/08/manusia-dalam-ruang-dan-waktu.html

http://sejarahkucinta.blogspot.co.id/2014/09/manusia-hidup-dalam-ruang-dan-waktu.html

Download Contoh Makalah Konsep Manusia Hidup dalam Ruang dan Waktu.docx