KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Bahaya Narkoba ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah PJOK yang berjudul Makalah Bahaya Narkoba ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Bahaya Narkoba ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Bahaya Narkoba ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Indonesia, November 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyalahgunaan bahan, juga dikenal sebagai penyalahgunaan narkoba, adalah sebuah pemakaian tersusun dari sebuah obat-obatan di mana pemakai mengonsumsi bahan dalam kadar atau dengan metode yang mencelakai diri sendiri atau orang lain, dan merupakan bentuk penyakit terkait bahan. Banyak perbedaan definisi penyalahgunaan narkoba yang dipakai dalam konteks kesehatan umum, kedokteran, dan peradilan kriminal.
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, tetapi masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa. Bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan narkoba.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Bahaya Narkoba ini adalah sebagai berikut:
- Apa definisi dari narkoba?
- Bagaimana cara narkoba masuk ke dalam tubuh?
- Bagaimana gejala awal pecandu narkoba?
- Apa bahaya dari penyalahgunaan narkoba?
- Bagaimana upaya menghindari penyalahgunaan narkoba?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Bahaya Narkoba ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui definisi dari narkoba.
- Untuk mengetahui cara narkoba masuk ke dalam tubuh.
- Untuk mengetahui gejala awal pecandu narkoba.
- Untuk mengetahui bahaya dari penyalahgunaan narkoba.
- Untuk mengetahui upaya menghindari penyalahgunaan narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya/obat berbahaya yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik melalui cara dihirup maupun dengan cara disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati, atau perasaan dan perilaku seseorang. WHO (1982) mendefinisikan narkoba sebagai “Semua zat kecuali makanan, air atau oksigen yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah fungsi tubuh secara fisik dan atau psikologis”.
1. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.
2. Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
3. Pengertian Zat Adiktif Lainnya/Obat Berbahaya
Zat adiktif lainnya/obat berbahaya adalah bahan lain dan obat bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, yakni keinginan menggunakan kembali secara terus menerus. Apabila dihentikan akan timbul efek putus zat, di antaranya rasa sakit atau lelah yang luar biasa.
B. Cara Narkoba Masuk ke Dalam Tubuh
- Ditelan, dimasukkan ke dalam mulut, obat akan meluncur ke pusat usus besar dan diserap ke dalam aliran darah di dalam pencernaan.
- Disedot gasnya seperti penggunaan lem, gas yang mengandung zat memabukkan itu menembus aliran darah yang ada dalam rongga hidung.
- Dihisap seperti merokok, zat atau asap akan masuk ke dalam kantung-kantung udara di paru-paru dan diserap oleh pembuluh-pembuluh rambut (kapiler) ke dalam aliran darah.
- Dioleskan di atas kulit, merasuk melalui pori-pori kulit ke dalam pembuluh darah rambut dan akhirnya ke aliran darah.
- Disuntikkan, yaitu dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara melukai bagian tubuh dengan jarum untuk mencapai aliran darah.
Semua cara yang disebutkan di atas, jika dilakukan tanpa sepengetahuan dan petunjuk dokter, mengandung risiko bagi kesehatan badan.
C. Gejala Awal Pecandu Narkoba
1. Gejala Fisik
- Berat badan turun drastis.
- Mata cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitaman.
- Buang air besar dan air kecil kurang lancar.
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
- Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan.
- Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
- Mengeluarkan air mata yang berlebihan.
- Mengeluarkan keringat yang berlebihan.
- Kepala sering nyeri dan persendian ngilu.
- Banyaknya lendir dari hidung, diare, dan bulu kuduk berdiri.
- Sukar tidur dan sering menguap.
2. Perubahan Perilaku
- Hilangnya minat bergaul dan olahraga.
- Mengabaikan perawatan dan kerapian diri.
- Disiplin pribadi mengendur.
- Suka menyendiri dan menghindar dari perhatian orang lain.
- Cepat tersinggung dan cepat marah.
- Berlaku curang, tidak jujur, dan menghindar dari tanggung jawab.
- Selalu menghindari cahaya matahari atau sinar yang terang, terkadang disiasati dengan memakai kacamata hitam tidak pada waktunya.
- Menutupi lengan dengan mengenakan kemeja lengan panjang.
- Sering berlama-lama di tempat yang tak biasa, kamar mandi, WC, gudang, kamar, dll.
- Suka mencuri barang di rumah.
- Prestasi sekolah atau kerja menurun.
D. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba, yang dilakukan secara berkala di luar tujuan pengobatan dan penelitian, dapat menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, jiwa (mental), dan fungsi sosial.
1. Bahaya Terhadap Fisik
a. Kerusakan Fungsi Sistim Syaraf Pusat (Otak)
Otak adalah bagian terpenting dalam sistem syaraf pusat sehingga otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang sangat kuat. Waspadalah penyalahgunaan narkoba dapat merusak dan membahayakan jaringan fungsi sistem syaraf pusat (otak). Otak terbuat dari bahan yang sangat halus dan lunak, di mana dilakukan milyaran pesan-pesan elektronik yang menggerakkan seluruh tubuh dan mengendalikan berbagai fungsi penting seperti jantung, paru-paru, kelenjar hormon, dan pencernaan.
Di samping itu, juga terdapat kemampuan berbahasa, melakukan berbagai pemecahan masalah secara logis/rasional mengenai berbagai cita rasa benda dan cairan yang masuk ke dalam mulut dan menyentuh lidah, mengenali berbagai jenis bebauan dari gas atau udara yang masuk ke rongga hidung, mengingat sesuatu yang pernah dipelajari dan ribuan fungsi lainnya.
Karena itu, sistem syaraf pusat (otak) adalah bagian tubuh yang memberi “hidup” pada kita yang harus kita jaga dengan sangat hati-hati. Penggunaan narkoba sangat membahayakan fungsi sistem syaraf pusat. Maka harus dicegah sedini mungkin dengan menjauhi narkoba.
b. Terjadi Infeksi Akut Otot Jantung dan Gangguan Peredaran Darah
Jantung sebagai alat hidup tubuh kita, setiap detik memompakan darah ke seluruh tubuh kita. Terganggunya alat pompa darah kita karena narkoba berarti fungsi kesehatan, kekebalan tubuh kita sedikit demi sedikit akan hilang dan rusak.
c. Penularan Penyakit
Para pengguna narkoba terbiasa menggunakan satu jarum suntik beberapa kali dan bergantian dengan temannya hal ini sangat berbahaya karena dapat menularkan penyakit seperti HIV/AID.
d. Gangguan pada Paru-paru
Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi paru-paru, sehingga penyakit yang berhubungan dengan pernafasan seperti TBC, sukar bernapas, sesak napas, dan penyakit-penyakit paru-paru lainnya sering diderita oleh pengguna narkoba.
e. Mengganggu Kinerja Saluran Cerna pada Lambung dan Usus Besar
Kinerja saluran cerna pada lambung dan usus besar terganggu, hal ini mengakibatkan susah buang air besar.
2. Bahaya Terhadap Kejiwaan
Dalam kehidupan sosial, remaja diharapkan untuk mampu menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif dengan lingkungannya, dan berkomunikasi secara efektif. Perasaan rendah diri di dalam pergaulan harus dihilangkan dan ditumbuhkan sikap saling menghargai. Selain itu pula, remaja harus dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Bagi remaja pemakai narkoba, hal ini akan sulit dilakukan karena mereka akan memiliki kecenderungan untuk:
- Bersikap labil;
- Cepat memberontak;
- Introvert dan penuh rahasia;
- Sering berbohong dan suka mencuri;
- Menjadi sensitif, kasar, dan tidak sopan;
- Memiliki kecurigaan yang sama terhadap semua orang;
- Menjadi malas dan prestasi belajar menurun;
- Akal sehat tidak berperan dan berpikir irasional.
Pada saat remaja mengalami “intoksikasi” atau teler, apa pun akan dilakukannya tanpa memperhitungkan dengan akal sehat akibat-akibat negatif dari perbuatannya tersebut, yang penting kebutuhannya saat ini terpenuhi walaupun harus melakukan jalan pintas. Dalam mengamati perilaku remaja pemakai narkoba, sulit bagi orang tua dan guru untuk menentukan secara pasti apakah perilaku yang ditampilkan saat ini merupakan sebab atau akibat, karena biasanya muncul secara bersamaan.
3. Bahaya Terhadap Lingkungan
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, termasuk juga dalam lingkungan sekolah, banyak dijumpai remaja yang hanya menjadi pemakai narkoba, pengedar ataupun kedua-duanya, sebagai pengedar dan juga sebagai pemakai.
a. Bahaya Terhadap Lingkungan Keluarga
- Akan mengganggu keharmonisan keluarga;
- Merongrong keluarga;
- Membuat aib keluarga;
- Hilangnya harapan keluarga.
b. Bahaya Terhadap Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah sangat dikhawatirkan pecandu narkoba akan mempengaruhi yang lain. Biasanya para siswa sulit untuk menolak ataupun mengatakan tidak kepada teman yang menawarkan, apalagi kalau yang bersangkutan adalah teman baiknya atau anggota kelompoknya. Hal ini akan berakibat munculnya keresahan-keresahan yang mempengaruhi proses belajar mengajar dan relasi antar teman. Tidak menutup kemungkinan, karena merasa terancam, siswa tertentu memilih untuk pindah sekolah.
c. Bahaya Terhadap Lingkungan Masyarakat
Dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas, banyak dijumpai ulah para pengedar dan pemakai narkoba yang meresahkan. Mereka tidak segan- segan untuk melakukan tindak kriminal seperti menodong, mencopet, merampok, dan mencuri hanya semata-mata untuk mendapatkan narkoba. Bagi mereka yang sudah sampai pada tingkat ketergantungan yang tinggi, apa pun risikonya tidak diperhitungkan lagi, yang penting mendapatkan narkoba.
E. Upaya Menghindari Penyalahgunaan Narkoba
1. Pererat Diri Dengan Keimanan dan Ketakwaan Serta Berbudi Pekerti Luhur
Aktif mengikuti kegiatan keagamaan baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat diharapkan dapat membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa. Pribadi yang beriman dan bertakwa merupakan pribadi yang tangguh dan paling aman dari bahaya narkoba. Pribadi yang beriman akan menumbuhkan budi pekerti dan perilaku yang terpuji antara lain:
- Dapat membedakan yang benar dan yang salah;
- Dapat menjauhi sesuatu yang membahayakan;
- Hormat kepada orang tua, guru, dan yang lebih tua serta sayang kepada yang lebih muda;
- Berperilaku baik, tidak melanggar aturan yang berlaku di rumah, di sekolah, dan aturan di masyarakat;
- Pribadi ramah dan terbuka;
- Menghargai teman sesama;
- Menghargai waktu;
- Awali dan akhiri setiap kegiatan yang bermanfaat dengan berdoa baik ketika sendirian atau bersama-sama seperti sebelum dan sesudah pelajaran dilaksanakan.
2. Membiasakan Diri Berpola Hidup Sehat
Membiasakan diri berpola hidup sehat dapat mendorong untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Kegiatan hidup sehari-hari yang teratur dari mulai bangun pagi, mandi, ibadah, makan dengan menu sehat, pergi ke sekolah, olahraga atau bermain, belajar di rumah, tidur dengan teratur, dan sebagainya akan dapat menangkal gangguan penyalahgunaan narkoba. Jiwa yang sehat tercermin pada kepribadian yang sehat. Ciri-ciri kepribadian yang sehat antara lain seperti berikut.
- Patuh melaksanakan peribadahan dengan teratur;
- Disiplin;
- Banyak kawan dan disukai sesama teman;
- Mudah bergaul dan menyenangkan;
- Jujur, tidak suka berbohong;
- Punya rasa humor;
- Mampu mengungkapkan perasaan;
- Ulet, tekun, dan tidak cepat putus asa;
- Penuh optimisme dan harapan;
- Yakin apa yang dilakukan;
- Waspada terhadap bahaya yang akan menimpa.
3. Menolak Bujukan atau Ajakan
Tolaklah bujukan teman atau siapa pun juga yang menawarkan narkoba walaupun sekedar coba-coba. Ingat akibat penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan jasmani dan rohani kita, masa depan sekolah kita, ekonomi keluarga, dan masa depan bangsa kita.
4. Belajar dengan Sungguh-sungguh
Berprestasi akan mempermudah langkah kita menuju cita-cita masa depan yang gemilang. Jangan biarkan cita-cita yang kita harapkan lepas gara-gara narkoba. Berusaha menjadi yang terbaik atau menjadi pilihan dan berprestasi di berbagai kegiatan sekolah adalah sesuatu yang mungkin dan bisa terjadi kalau betul-betul kita lakukan dengan sepenuh hati.
Untuk itu ketekunan, kesabaran, penuh disiplin, dan bekerja keras dalam belajar serta mencontoh teladan yang baik dari pengalaman teman, guru, orang tua, para tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh terkenal lainnya akan membantu kita menjadi orang berprestasi. Kesungguhan mengejar cita-cita dan harapan masa depan akan menutup jalan berkeinginan untuk berbuat yang tidak bermanfaat, seperti terpengaruh ajakan penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.
5. Mengisi Waktu Luang dengan Kegiatan yang Lebih Bermanfaat
Turut aktif mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat melalui kelompok pengembangan minat bakat, kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dapat membantu menekan keinginan pada hal-hal yang tidak berguna seperti: tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya. Pengembangan minat dan bakat yang dimiliki dalam bidang kegiatan tertentu seperti kepemimpinan, keterampilan, teknologi dan ilmu pengetahuan, olahraga, kesenian, dan bakat minat lainnya merupakan kegiatan yang bermanfaat, efektif, dan efisien membantu tercapainya hasil pembelajaran di sekolah.
Manfaatkan sebaik-baiknya fasilitas kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dengan sebaik-baiknya seperti OSIS, Pramuka, PMR, olahraga, seni, dan kelompok-kelompok kegiatan lainya dengan meminta bantuan pembinaan dan bimbingan dari guru pembina di sekolah.
6. Hindari Tindakan yang Tidak Bermanfaat
Mempertimbangkan terlebih dahulu untung dan ruginya bagi diri dan lingkungan sebelum bertindak merupakan wujud kesadaran Anda dalam memperjuangkan keberhasilan belajar. Hindari tindakan yang tidak bermanfaat seperti tawuran antarpeserta didik, corat-coret di sembarang tempat, mencegat kendaraan umum dengan kekerasan, dan sebagainya. Hilangkan sifat-sifat saling membenci, saling hina menghina sesama kawan dan teman. Jadikanlah teman pelajar sebagai saudara kita berjuang dalam belajar dan modal persatuan dan kesatuan demi masa depan bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan. Penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba, yang dilakukan secara berkala di luar tujuan pengobatan dan penelitian, dapat menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, jiwa (mental), dan fungsi sosial.
Melalui media massa cetak dan elektronik, sering kita membaca dan melihat bagaimana perlakuan para pemakai dan pengedar terhadap masyarakat dan sebaliknya bagaimana masyarakat memperlakukan mereka yaitu dengan main hakim sendiri, dipukul sampai babak belur, bahkan dikenakan sanksi hukum. Keberadaan penyalahgunaan narkoba sering kali menimbulkan rasa resah pada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, mereka cenderung agak dikucilkan dalam pergaulan masyarakat.
B. Saran
Pada prinsipnya, ajaran agama melarang untuk mengonsumsi zat-zat yang dapat merusak jiwa dan raga. Oleh karena itu, penyalahgunaan narkoba dianggap sebagai pelanggaran ajaran agama.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Dukungan Pencegahan Lakhar BNN. Cegah Anak Anda dari Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Badan Narkotika Nasional.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: Litera.
Wiradihardja, Sudrajat dan Syarifudin. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA/MA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.